Serangan Udara Junta Militer Myanmar Hantam Sekolah, 20 Anak Tewas

13 Mei 2025 4:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jet Tempur Junta Militer Myanmar pada parade Ulang Tahun Myanmar ke-75 di Naypyidaw, Februari 2022. Foto: Stringer/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Jet Tempur Junta Militer Myanmar pada parade Ulang Tahun Myanmar ke-75 di Naypyidaw, Februari 2022. Foto: Stringer/AFP
ADVERTISEMENT
Serangan udara Junta Militer Myanmar menghantam sebuah sekolah, pada Senin (12/5). Serangan ini menewaskan 22 orang, 20 di antaranya anak-anak.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, serangan ini terjadi saat Junta Myanmar tengah meminta bantuan kemanusiaan internasional dari gempa besar yang terjadi 28 Maret lalu.
Serangan ini menghantam sebuah sekolah di desa Oe Htein Kwin, yang berjarak sekitar 100 kilometer dari titik gempa yang terjadi akhir Maret itu.
Sekjen PBB Antonio Guterres begitu kaget mendengar serangan ini.
"Sekolah seharusnya tetap menjadi kawasan, di mana anak-anak dapat merasa aman untuk belajar, dan tidak mendapat serangan bom," ucapnya.
Bangunan sekolah berwarna hijau ini hancur. Atapnya yang terbuat dari besi rontok, dengan lubang-lubang besar menembus tembok bata sekolah itu.
Lebih dari lusinan buku dan tas bertumpuk di depan tiang bendara Myanmar di depan sekolah itu. Orang tua siswa juga berupaya menggali puing, mencari jenazah anak-anak mereka yang terkubur.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini ada 22 korban. 20 anak-anak, dan 2 guru yang tewas," kata seorang guru yang minta tak disebut namanya.
"Kita berupaya membuat anak-anak menghambur pergi ke luar gedung, tapi pesawat tempur itu begitu cepat dan melepas bomnya," katanya.
"Saya belum bisa mengumpulkan data-data korban, karena orang tua murid segera berdatangan kemari," ucapnya.
Sementara Junta Militer Myanmar membantah terkait serangan udara itu. Mereka menyebut, informasi ini adalah informasi yang sengaja dibuat.
"Tak ada serangan udara yang menyasar target non-militer," kata statement resmi mereka.