Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Serangan Udara Militer Pemerintah Tewaskan Pemimpin ISIS Afghanistan
27 Agustus 2018 6:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Pemimpin tertinggi ISIS wilayah Afghanistan, Abu Saad Erhabi, dilaporkan terbunuh dalam operasi serangan udara oleh militer pemerintah. National Directorate of Security di Kabul pada Minggu (26/8) melaporkan bahwa serangan udara di Provinsi Nangarhar malam sebelumnya berhasil menewaskan Erhabi beserta pengikurnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, koalisi pemerintah melancarkan serangan ke dua lokasi persembunyian ISIS. Selain itu, perbekalan senjata di lokasi persembunyian mereka ikut dihancurkan.
Juru Bicara militer Amerika Serikat di Afghanistan, Letnan Kolonel Martin O'Donnell, mengungkapkan bahwa operasi tersebut mampu melumpuhkan ISIS. "Seorang pemimpin organisasi teror" ikut tewas menurut laporan O'Donnell.
Sementara media ISIS, Amaq, belum merespons kabar tewasnya pemimpin mereka di Afghanistan.
Kepala pemerintah provinsi setempat mengungkapkan bahwa Erhabi adalah pemimpin keempat yang tewas dalam operasi militer gabungan di wilayah tersebut. Sebelumnya, mantan pemimpin ISIS Abu Sayed tewas dalam pertempuran di timur Nangarhar, sementara penerus Sayed tewas oleh operasi gabungan militer Afghanistan dan AS.
Pemimpin ISIS Afghanistan menggunakan Nangarhar sebagai lokasi pertempuran. Nangarhar termasuk wilayah paling berbahaya di Afghanistan karena ISIS melengkapi persenjataan sehingga mampu membentuk pertahanan kuat di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Usai mengalami kekalahan beruntun di berbagai wilayah, ISIS menggunakan Nangarhar sebagai tempat sembunyi. Kondisi ini menyebabkan Nangarhar menjadi target penyerangan sejal Juli 2017.
Menurut catatan Kementerian Luar Negeri AS, saat ini masih tersisa 2000 anggota ISIS Afghanistan yang tersebar di berbagai wilayah dan keberadaannya sulit dilacak.