Serangan Udara Suriah dan Rusia Tewaskan 103 Warga Sipil

27 Juli 2019 8:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi di dalam garasi rumah sakit yang rusak setelah serangan udara di Jisr al-Shughur di Idlib. Foto: AFP/Omar HAJ KADOUR
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi di dalam garasi rumah sakit yang rusak setelah serangan udara di Jisr al-Shughur di Idlib. Foto: AFP/Omar HAJ KADOUR
ADVERTISEMENT
Serangan udara Pemerintah Suriah dan sekutunya selama sepekan terakhir menewaskan 103 warga sipil.
ADVERTISEMENT
Laporan Dewan HAM PBB menyebut, ratusan korban sipil berjatuhan lantaran serangan udara mengenai sekolah, rumah sakit, pasar dan toko bahan pokok. Dari 103 korban, 26 di antaranya merupakan anak-anak.
"Tingginya jumlah korban jiwa memperlihatkan tidak pedulinya dunia internasional," kata Ketua Dewan HAM PBB Michelle Bachelet, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Sabtu (27/7).
"Target yang mereka serang adalah objek sipil dan kejadian ini bukan suatu kecelakaan," sambung dia.
Seorang pengendara motor melintasi depan rumah sakit yang rusak setelah serangan udara di Jisr al-Shughur di Idlib, Rabu (10/7). Foto: AFP/Omar HAJ KADOUR
Suriah dan sekutu utamanya dalam sepekan ini menggempur basis pemberontak di barat laut negara itu. Wilayah itu merupakan area terakhir pemberontak.
Juru bicara kantor PBB Urusan Keamanan (OCHA), David Swanson. Serangan militer loyalis Presiden Bashar Al-Assad dan Rusia sudah berlangsung sejak April lalu.
ADVERTISEMENT
Namun, peningkatan serangan baru dilakukan sepekan terakhir. Sejak April lalu, 400 ribu warga sipil Suriah kehilangan tempat tinggal.
Swanson menambahkan, wilayah di Suriah yang saat ini terdampak krisis kemanusiaan paling parah adalah Idlib, serta provinsi tetangga mereka seperti Aleppo, Hama, dan Latakia.