Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Seratusan Pegawai AirNav Antar Jenazah Anthonius Gunawan ke Pemakaman
1 Oktober 2018 17:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Aksi heroik Anthonius Gunawan Agung, yang memilih bertahan di tower Air Traffic Controller (ATC) Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, untuk memastikan pesawat terakhir lepas landas, menuai simpati.
ADVERTISEMENT
Petugas layanan navigasi penerbangan Airnav Indonesia itu tewas setelah diduga melompat dari menara ATC yang ambruk saat gempa 7,7 M mengguncang. Jenazah Anthonius sudah dimakamkan di Makassar.
Pemakaman itu disaksikan seratusan taruna Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) bersama pegawai AirNav yang memberikan penghormatan terakhir kepada Antonius Gunawan Agung sebelum dikebumikan.
"Saya mewakili keluarga besar Antonius Gunawan Agung mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang hadir untuk mendoakan kepergian ananda Antonius," kata paman korban, Sambas, di rumah duka Jalan Onta Baru Makassar, Senin (1/10) dikutip dari Antara.

Sebelum dibawa ke pekuburan di wilayah Antang Makassar, jenazah pemandu lalu lintas udara itu disemayamkan di Gereja Katolik Mamajang, tepat di depan rumah kerabat korban.
ADVERTISEMENT
Selama hampir dua jam berada di dalam gereja, anggota keluarga tidak dapat menahan kesedihannya saat dilakukan upacara pelepasan jenazah.
Kedua orang tuanya yang sejak beberapa hari tiba dari Papua, terlihat mengingat masa-masa kebiasaan yang dilakukan anaknya tersebut sembari memeluk peti jenazah Antonius.
"Maafkan Ibu, Nak, saya sudah tidak bisa garuk-garuk lagi, Nak," ucap ibu Antonius yang terus berada di sisi peti jenazah anaknya itu.

Pada Jumat (28/9), Anthonius mempertaruhkan nyawanya untuk memandu pilot Batik Air ID 6231 yang akan terbang dari Palu menuju Makassar. Anthonius baru melompat keluar dari jendela setelah memastikan pesawat Batik Air telah lepas landas dengan selamat.
Pada saat gempa terjadi, personel AirNav lainnya yang tidak sedang melayani kemudian turun saat gempa terjadi, namun Anthonius yang akrab disapa Agung belum dapat turun karena pesawat belum tinggal landas.
ADVERTISEMENT
Dia menunggu pesawat Batik hingga terbang penuh. Setelah pesawat dalam kondisi terbang penuh, dampak gempa sudah semakin kuat, dan dia memutuskan melompat dari kabin tower (lantai empat) sehingga kakinya patah.
Setelah gempa, personel AirNav di Palu kemudian membawanya ke rumah sakit, yang kemudian merujuknya ke rumah sakit yang lebih besar karena ada indikasi luka dalam. AirNav berupaya untuk mendatangkan helikopter dari Balikpapan untuk membawa Anthonius ke rumah sakit yang lebih besar. Namun karena kondisi bandara yang rusak parah, helikopter baru dapat diterbangkan esok paginya
Agung rencananya dibawa ke bandara untuk diterbangkan dengan helikopter menuju Balikpapan. Namun sebelum helikopter tiba, dia sudah meninggal dunia. Anthonius lahir di Abepura pada 24 Oktober 1996.
ADVERTISEMENT