Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Serba-serbi Anggur Muscat yang Disorot karena Isu Terpapar Residu Pestisida
30 Oktober 2024 8:03 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Sejumlah sampel anggur Shine Muscat dilaporkan terkontaminasi dengan kimia terlarang di Thailand. Laporan itu memicu Dewan Konsumen Thailand (TCC) mendesak Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengambil langkah tegas demi menangani masalah ini.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan TCC, 23 dari 24 sampel anggur Shine Muscat yang diuji coba pada pekan lalu terkontaminasi dengan residu kimia berbahaya/pestisida yang melampaui batas legal.
Beberapa di antaranya bahkan terkontaminasi klorpirifos dan endrin aldehida, dua zat itu sudah dilarang di bawah undang-undang keamanan pangan.
Sekjen TCC Saree Aongsomwang pada Minggu (27/10) mengatakan, FDA harus mengambil tindakan hukum bagi importir anggur terkontaminasi itu.
"Saya meminta seluruh anggur Shine Muscat yang masuk Thailand agar segera diperiksa," ucap Saree seperti dikutip dari Bangkok Post.
"Kami meminta para importir anggur untuk menarik kembali produk mereka dan memeriksanya secara menyeluruh. Kami meminta FDA untuk melarang perusahaan yang diketahui telah mengimpor anggur yang terkontaminasi," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Dari 24 sampel yang diteliti, hanya 9 sampel yang memberikan informasi asal negara buah tersebut, yaitu China. Sisanya tak menjelaskan dari mana asalnya.
Temuan di Thailand ini membuat Malaysia juga tergerak untuk melakukan pemeriksaan serupa.
Anggur Shine Muscat belakangan menjadi anggur favorit konsumen. Hal ini karena anggur berwarna hijau itu rasanya manis dan tak berbiji. Anggur ini juga dijual di Indonesia, di sejumlah tempat 1 kg dijual sekitar Rp 50 kg.
Anggur Muscat Diduga Mengandung Residu Kimia Beredar, Komisi IX Tegur BPOM
Anggur Shine Muscat belakangan ramai dibicarakan setelah di Thailand ditemukan sampel anggur impor itu mengandung residu kimia/pestisida di atas ambang aman. Hal ini membuat Malaysia juga melakukan pemeriksaan pada anggur Muscat yang juga dijual di negaranya itu.
ADVERTISEMENT
Anggur Shine Muscat juga beredar di Indonesia. Anggur impor berwarna hijau ini rasanya manis dan tak berbiji sehingga sangat disukai konsumen. Saat ini, 1 kg harganya sekitar Rp 50 ribu.
Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani menegur BPOM karena membiarkan anggur ini beredar di Indonesia.
Irma mengaku telah menghubungi Deputi Bidang Penindakan, Rizkal, terkait hal ini. Ia pun mengadu pada Kepala BPOM Taruna Ikrar dalam rapat yang digelar kemarin.
“Tadi pagi saya baru telepon sama Rizkal karena ada informasi terkait yang namanya anggur Muscat itu, itu gak boleh masuk ke Indonesia karena banyak bahan kimia berbahaya,” ujar Irma dalam rapat dengan Kepala BPOM dan jajarannya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
Irma bertanya pada Rizkal mengapa anggur berbahaya ini bisa beredar di Indonesia. Rizkal pun menjawab bahwa bukan kewenangan BPOM untuk menarik buah itu dari pasar.
“Saya tanya Rizkal, kenapa kok BPOM gak bergerak? Rizkal, ‘itu bukan wilayah BPOM, itu wilayahnya dari karantina [Badan Karantina Indonesia]’,” ungkap politikus NasDem ini.
Irma secara blak-blakan tak terima atas jawaban tersebut. Menurutnya, BPOM harus berkoordinasi dengan Badan Karantina untuk hal ini.
BPOM soal Ramai Anggur Muscat Berpestisida: Akan Sampling ke Pasar
Kepala BPOM, Taruna Ikrar menyebut pihaknya akan bertindak menangani beredarnya anggur Muscat. Ia akan sampling ke pasar-pasar.
Anggur Muscat di Thailand ramai dibahas karena mengandung residu pestisida di atas ambang batas.
“Jawabannya kami bertindak kalau memang sudah masuk ke pasar Indonesia, tetapi kami akan berkoordinasi secara cepat dengan Badan Karantina di departemen pertanian karena ini kan masuknya ke Negeri kami lewat situ,” ujar Taruna di gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
“Sekaligus Badan POM akan menjalankan tahapan berikutnya yaitu melakukan sampling ke beberapa toko-toko atau pasar-pasar yang bisa berdampak kepada masyarakat,” ungkapnya.
Kepala BPOM: Saya Sudah Dengar Residu Pestisida Anggur Muscat Bisa Bikin Kanker
Kepala BPOM, Taruna Ikrar merespons soal anggur Muscat, anggur manis tanpa biji yang berdasar temuan di Thailand mengandung residu pestisida di atas batas aman. Ia mengatakan hal ini menjadi masalah karena bisa menyebabkan kanker.
“Kenapa bermasalah? Ini kasus ini kita sudah dengar karena katanya mengandung bahan kimia, residu pestisida. Kita tahu kan residu pestisida kan macam-macam,” ujar dia di gedung DPR RI, Jakarta pada Selasa (29/10).
Karena dapat menyebabkan kanker hingga kerusakan hati, Taruna mengatakan anggur ini menjadi perhatian BPOM.
ADVERTISEMENT
“Bisa menyebabkan kanker, menyebabkan kerusakan hati, bisa berbagai macam penyakit tambahan dan tentu itu menjadi concern kami,” ungkapnya.
Anggur Muscat Masih Laris Manis di Pasar Jakarta, Belum Ada Larangan
kumparan kemudian mencoba menelusuri penjualan anggur Muscat di beberapa pasar di Jakarta, salah satunya pasar di Jakarta Selatan, Selasa (29/10).
Terlihat anggur muscat masih diperjualbelikan bebas. Di lemari pendingin salah satu toko buah di pasar itu, anggur Muscat yang ranum, dipajang dalam pack-pack plastik.
Budi, salah satu pedagang buah, menyampaikan anggur muscat memang tengah ramai jadi buruan.
"Biasanya stok 10 pack. Tergantung kadang bisa menjual 1 sampai 5 pack dalam sehari," jelas Budi. Anggur Shine Muscat dijual seharga Rp 60.000/pack.
Saat disinggung soal isu anggur muscat yang disorot mengandung residu kimia, Budi mengaku sudah mendengarnya. Namun dia tetap menjual karena tidak ada imbauan atau larangan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT