Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi virus corona, banyak masyarakat yang terpaksa kehilangan pekerjaannya. Selain itu, wabah ini juga berdampak besar bagi ekonomi masyarakat lainnya yang memang pada dasarnya sudah berada di kalangan menengah ke bawah.
ADVERTISEMENT
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah pun menyiapkan sejumlah bantuan sebagai bagian dari jaring nasional. Bantuan sosial ini diperuntukkan bagi warga yang terdampak, khususnya di daerah yang sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Apa saja ragam bansos tersebut? Berikut kumparan rangkum serba-serbi bansos di tengah wabah virus corona!
Isi paket bansos DKI
Pembagian bansos bagi warga miskin dan berpotensi miskin di DKI Jakarta sudah dimulai sejak 9 April 2020 lalu. Pembagian ini, diberikan seminggu sekali ke tiap-tiap kepala keluarga.
Bansos ini diberikan oleh Pemprov DKI dan pemerintah pusat secara bergantian. Pemprov DKI dan pemerintah pusat masing-masing membagikan bantuannya selama dua kali dalam sebulan.
Bansos dari Pemprov DKI berisi satu paket sembako yang isinya beras, minyak, sarden, biskuit, sabun, dan masker. Namun, isi paket tersebut bisa saja berubah seiring dengan penambahan jumlah penerima.
ADVERTISEMENT
Isi paket tersebut sebenarnya sempat diprotes oleh Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi PAN Zita Anjani. Menurutnya, seharusnya bansos yang diberikan isinya diganti dengan makanan yang lebih sehat seperti sayuran, tempe/tahu, hingga daging ayam.
Penerima Bansos di Jabar
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum menjelaskan, bansos COVID-19 dari pemerintah daerah akan berbeda nilai, jenis, waktu penyebaran, dan mekanismenya. Bagi warga yang sudah terdata untuk satu jenis bantuan, tidak akan terdata di bantuan lainnya.
"Masyarakat harus memahami dulu bahwa bantuan sosial ini bukan untuk semua masyarakat Jawa Barat. Oleh karena itu, kalau pun tidak mendapatkan program (bantuan sosial) dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, ada sumber-sumber (bansos) lain yang sudah ditetapkan oleh pemerintah," kata Uu melalui keterangan yang diterima kumparan, Rabu (29/4).
ADVERTISEMENT
"Jadi, jangan semua berharap oleh dana provinsi. Provinsi ini hanya membantu sebagian mereka yang belum ter-cover (mendapat bantuan)" lanjut dia.
Bansos dari pemerintah pusat bisa berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bansos dari presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa bagi kabupaten, Kartu Prakerja, hingga bantuan tunai dari Kemensos. Selain itu, ada juga bansos provinsi, hingga bansos kabupaten/kota.
Rincian Bansos di Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, bagi warganya yang terdampak COVID-19 akan mendapatkan sejumlah santunan. Mulai dari Program Keluarga Harapan (PKH) hingga sembako.
"Jadi khusus warga Jatim saya sampaikan kembali, satu mereka dapat PKH. Dua, mereka mendapat bantuan pangan non-tunai, tiga, mereka mendapat sembako. Ini untuk 9 bulan mulai April," jelas Khofifah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga bantuan tunai yang ditentukan oleh bupati/wali kota sebesar Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan. Belum lagi, bantuan sosial dari dana desa berupa uang tunai Rp 600 ribu tiap bulan yang disalurkan melalui relawan di desa.
Program Kartu Prakerja juga akan akan sejalan dengan bansos pemerintah. Jika bantuan-bantuan tersebut dirasa kurang, maka Pemprov Jatim bisa memberikan intervensi untuk menambah lagi jumlah bantuannya.
Bantuan ini tidak hanya diberikan kepada warga yang tinggal di Jatim saja. Namun, bagi warga Jatim yang berada di luar daerah, seperti di Jabodetabek, juga akan mendapatkan bantuan.
-------------------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT