Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dijemput putranya
Sebelum keluar dari Lapas, Ba'asyir telah dinyatakan nonreaktif COVID-19 berdasarkan rapid test antigen. Ba'asyir langsung dijemput putranya, Abdul Rochim, dan 3 anggota keluarga menuju Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
“BNPT melakukan tugasnya, nanti Polri bersama BNPT,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/1).
Ucapan Terima kasih Ba'asyir
Sebelum dibawa pulang keluarganya ke Ngruki, Ba'asyir sempat memberikan pernyataan singkat. Ba'asyir mengaku bersyukur telah bebas murni.
ADVERTISEMENT
"Saya menyampaikan banyak terima kasih dan semoga Allah menyampaikan pahala kepada Bapak Menteri yang telah banyak menolong saya selama di sini (Lapas Gunung Sindur)" ujar Ba'asyir seperti dilihat kumparan di channel YouTube Humas Ditjenpas.
Ba'asyir tak menyebut rinci siapa menteri yang dimaksud. Namun Lapas Gunung Sindur berada di bawah Kemenkumham yang dipimpin Menkumham Yasonna Laoly.
"Saya diberi kelonggaran yang luar biasa karena bapak-bapak mengerti keadaan saya. Maka untuk itu saya menyampaikan terima kasih," tuturnya.
Tiba di Ponpes Ngruki
Ba'asyir tiba di Ngruki pukul 13.36 WIB. Ba'asyir sempat menyapa awak media dengan melambaikan tangan lewat jendela mobil saat tiba di Ponpes.
Awak media tidak diperkenankan masuk ke dalam ponpes. Setelah mobil Ba'asyir masuk, gerbang pintu utama ponpes ditutup dan dijaga petugas keamanan internal ponpes.
Ba'asyir yang menggunakan kursi roda turun dari mobil langsung menuju ke masjid Masjid Baitussalam kompleks Ngruki untuk melaksanakan ibadah salat sunah.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada tiga tim pengamanan, yakni Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) sebanyak 30 orang, alumni Ponpes Al-Mukmin luar kota 20 orang, dan internal Ponpes Al-Mukmin 20 orang.
Area Ponpes sempat dipatroli
Dilansir Bengawan News, pasukan gabungan yang terdiri dari Polri, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja sempat melakukan patroli di sekitar Ponpes Ngruki. Pasukan membawa senjata lengkap serta kendaraan taktis.
Namun, Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo mengatakan patroli itu hanya kegiatan rutin. "Ini hanya operasi yustisi," kata dia. Pasukan itu langsung meninggalkan lokasi setelah melakukan sosialisasi.
Tidak akan karantina mandiri
Putra Ba'asyir, Abdul Rochim, memastikan kondisi kesehatan ayahnya cukup baik. Ba'asyir juga telah menjalani pemeriksaan sesaat sebelum keluar dari lapas.
ADVERTISEMENT
"Tekanan darah dan jantung bagus," katanya dilansir Bengawan News.
Meski demikian, keluarga tetap akan membatasi akses tamu yang ingin mengunjungi Ba'asyir. Ba'asyir akan istirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga setibanya di rumah.
"Kami akan melihat kepentingan [tamu]-nya," kata dia.
Pencabutan spanduk kedatangan
Selain itu, di tengah kepulangan Ba'asyir, muncul sebuah insiden. Satpol PP Sukoharjo, Jawa Tengah, mencopot paksa lima spanduk ucapan selamat datang atas kepulangan Ba'asyir yang dipasang warga kampung Pedukuhan Ngruki sejak Rabu (7/1). Spanduk itu dipasang oleh takmir masjid dan simpatisan Ba'asyir.
Pencopotan dilakukan oleh tim gabungan Kabupaten Sukoharjo pukul 07.45 WIB. Alasannya, spanduk tersebut menyalahi prosedur dan tidak mengantongi izin pihak terkait.
ADVERTISEMENT
"Ada lima titik spanduk (selamat datang kepulangan Abu Bakar Ba'asyir) kita copot tim gabungan muspida," kata Camat Grogol, Sukoharjo, Bagas Windaryatno.
"Pencopotan spanduk sudah selesai semua. Tidak hanya spanduk (Ba'asyir) saja yang kita copot, semua spanduk yang melanggar aturan kita copot juga," katanya.
Ba'asyir Tetap Akan Berdakwah
Abdul Rochim menegaskan ayahnya harus beristirahat. Setelah itu, ayahnya akan tetap melanjutkan kegiatan berdakwah.
"Tugas itu akan dilakukan sampai mati dipanggil allah," ujarnya dilansir Bengawan News.
Sebagai seorang ulama, lanjutnya, Ba'asyir mempunyai kewajiban untuk membagikan ilmu yang dimiliki. Hanya saja, dia belum mengetahui pasti bentuk kegiatan dakwah yang dilakukan.
"Semampunya saja," katanya.
Janji Bentengi Ba'asyir dari Pandangan Radikal
ADVERTISEMENT
Keluarga berjanji akan menjaga Ba'asyir dari pengaruh paham radikalisme. Rochim menyebut, keluarga akan menjauhkan Ba'asyir dari pemikiran yang berlebih-lebihan dan radikal. "
"Kami akan mengupayakan semampunya," kata Rochim.
"Dengan ilmu yang luas maka akan terjadi keseimbangan dalam berpandangan," katanya.
Rochim tidak menyebut secara spesifik mengenai pandangan radikal yang dimaksud. "Entah ISIS atau lainnya, apa pun itu," katanya.
"Fokus utama beliau (Ba'asyir) setelah bebas akan lebih banyak istirahat dan meluangkan banyak waktu berkumpul dengan keluarga yang lama terputus selama ditahan," tambah Koordinator Tim Pengacara Muslim (TPM), Achmad Michdan.