Serba-serbi Demo Boikot Israel dari Olimpiade

22 Juli 2024 8:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi penolakan keikutsertaan Israel dalam ajang Olimpiade Paris yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/7). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi penolakan keikutsertaan Israel dalam ajang Olimpiade Paris yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/7). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Massa menggelar aksi Sport Solidarity Day (SSD) di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/7). Aksi yang diinisiasi kelompok Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) itu bertujuan untuk menyuarakan penolakan keikutsertaan Israel dalam ajang Olimpiade Paris.
ADVERTISEMENT
Bendera Palestina berukuran kecil ataupun besar dikibarkan di berbagai sudut. Yel untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina dan mengutuk kekejaman yang dilakukan Israel pun terus-menerus digemakan.
"Selamatkan Gaza. Palestina merdeka," kata orator.

Din Syamsuddin Ungkap 2 Cara Keluarkan Israel dari Olimpiade Paris

Aksi penolakan keikutsertaan Israel dalam ajang Olimpiade Paris yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/7). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Bela Palestina (ARI-BP), Din Syamsuddin, mengajak masyarakat agar terus menyuarakan penolakan keikutsertaan Israel dalam ajang Olimpiade Paris.
Din menilai ada dua langkah yang dapat dilakukan agar Israel dikeluarkan dari ajang tersebut. Cara pertama, yakni dengan mendesak negara yang tergabung ke dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar membuat semacam pernyataan penolakan keikutsertaan dalam Olimpiade Paris.
"Kalau 57 (negara yang tergabung di OKI) plus ditambah sekian komite dari negara yang cinta keadilan mengundurkan diri, tidak ikut serta di Olimpiade Paris, saya yakin olimpiade tersebut tidak akan terlaksana," kata dia dalam kegiatan Sport Solidarity Day yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Minggu (21/7).
ADVERTISEMENT
Cara yang kedua, menurut Din, yakni dengan cara para atlet dari negara yang menentang perlakuan Israel pada Palestina agar menolak bertanding dengan atlet dari Israel.
"Kalau tidak ada kendala, tidak ada halangan dan kontingen Israel akan hadir, maka kita minta kepada atlet kontingen dari negara cinta keadilan untuk tidak bersedia bertanding dengan atlet Israel," ujar dia.
Lebih lanjut, Din menilai Israel layak untuk dikeluarkan dari ajang Olimpiade Paris karena perbuatan yang telah dilakukan oleh Israel terhadap Palestina bertentangan dengan prinsip sportivitas yang dianut dalam olahraga.

HNW Desak Parlemen Internasional Kucilkan Israel

Aksi penolakan keikutsertaan Israel dalam ajang Olimpiade Paris yang digelar di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/7). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menilai sikap dari parlemen Israel yang menolak berdirinya negara Palestina bertentangan dengan hukum internasional. Maka dari itu, dia meminta agar parlemen internasional mengucilkan parlemen Israel.
ADVERTISEMENT
"Mengucilkan Israel dan mengeluarkannya dari parlemen internasional karena parlemen Israel sudah melakukan perbuatan yang sangat bertentangan dengan prinsip demokrasi, melanggengkan penjajahan dan genosida, melanggengkan segala hal yang bertentangan dengan hukum internasional," kata dia dalam kegiatan Sport Solidarity Day yang diadakan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/7).
Padahal, kata Hidayat, Mahkamah Internasional baru-baru ini sudah menyatakan bahwa Israel telah melakukan pelanggaran terhadap hukum internasional dan menilai pendudukan terhadap Palestina adalah ilegal. Maka dari itu, dia mengajak negara-negara yang tergabung dalam PBB agar mengakui kemerdekaan Palestina dan mengucilkan Israel.
"Indonesia menegaskan agar negara-negara melaksanakan keputusan Mahkamah Internasional tersebut dengan mengakui kemerdekaan Palestina dan meninggalkan Israel karena dia adalah negara penjajah," ucap dia.
ADVERTISEMENT