Serba-serbi Demo Omnibus Law: Penjagaan Stasiun hingga Rizieq Syihab Akan Pulang

14 Oktober 2020 6:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang demonstran menendang tabung gas air mata kembali ke polisi, selama bentrokan di tengah demo tolak Omnibus Law, di Jakarta, Selasa (13/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang demonstran menendang tabung gas air mata kembali ke polisi, selama bentrokan di tengah demo tolak Omnibus Law, di Jakarta, Selasa (13/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Alumni 212 alias PA 212 beserta ormas lainnya demo menolak Omnibus Law di depan Istana Negara, Selasa (13/10). Aksi tersebut awalnya berjalan damai.
ADVERTISEMENT
Namun, saat massa PA 212 membubarkan diri, ada massa tak dikenal terlibat bentrok dengan polisi. Tak diketahui massa tersebut dari kelompok mana. Tapi rata-rata usianya masih remaja.
Polisi yang terus memberikan imbauan kepada para remaja akhirnya melepaskan tembakan gas air mata. Massa terus melempari polisi dengan batu, botol, dan barang lainnya.
Kawat berduri yang menjadi pembatas juga sudah dirusak massa. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto telah memberikan peringatan lewat pengeras suara agar massa membubarkan diri dan tidak merusuh.
Bentrok ini bahkan meluas ke daerah Gambir, Jakarta Pusat. Akses menuju kawasan Gambir sempat tak bisa dilalui.
kumparan merangkum sejumlah berita seputar demo menolak Omnibus Law di Jakarta, pada Selasa (13/10) kemarin. Apa saja itu? berikut beritanya:
Prajurit Yonif Mekanis 202/Taji Malela menaiki kendaraan Panser Anoa yang disiagakan di Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (13/10). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO

Polisi Jaga Stasiun hingga Terminal, Antisipasi Perusakan oleh Pedemo

Polisi mengantisipasi kejadian perusakan fasilitas umum. Sejumlah personel pun disiagakan di titik sentral seperti di stasiun hingga terminal.
ADVERTISEMENT
“Iya, kita antisipasi, takutnya kelompok-kelompok anarko ini bikin kerusuhan. Kalau kita temukan akan kita amankan mereka lagi,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, kepada wartawan, Selasa (13/10).
“Itu antisipasi kami secara preventif, ya. Preventif kita mengimbau semua masyarakat yang mau demo seharusnya tidak usah di masa pandemi COVID-19 ini, tolong Jakarta ini kan masih zona merah, ya,” tambahnya.
Peserta aksi tolak Omnibus Law ditangkap, Selasa (13/10). Foto: Dok. Istimewa

Pemuda Berbaju FPI Ditangkap di Patung Kuda, Bawa Tas Isinya Katapel

Polda Metro Jaya menangkap seorang pria berbaju ormas bertuliskan FPI di dekat Patung Kuda, Jakarta Pusat. Dari tangan pria tersebut, diamankan katapel.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan, pria tersebut terjaring razia pengamanan unjuk rasa tolak Omnibus Law. Dari hasil pemeriksaan, pria tersebut berasal dari Banten.
ADVERTISEMENT
“Kita mengamankan seseorang dari daerah Banten setelah kita razia ternyata tasnya isinya ada katapel,” kata Yusri di lokasi, Selasa (13/10).
Dari pengakuan pria tersebut, katapel dibawa untuk kepentingan demo. Hal itu pun sangat disesalkan kepolisian.
"Ya, karena niatnya, ya, itu, menggunakan pakaian untuk demo tapi tujuannya lain arahnya ke kerusuhan," ujarnya.
Seorang demonstran memegang tabung gas air mata untuk dilemparkan kembali ke polisi, selama bentrokan di tengah demo tolak Omnibus Law, di Jakarta, Selasa (13/10). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS

Polisi Tangkap Pemuda yang Akan Demo ke Istana: Bawa Sajam hingga Bajak Truk

Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto, mengatakan, pihaknya mengamankan massa yang akan melakukan demo. Mereka ditangkap di daerah Bundaran HI dan Juanda.
Sementara massa di Juanda, kata Heru, ditangkap karena membawa sajam. Namun, ia belum bisa memastikan siapa mereka dan berapa jumlah massa yang diamankan.
Massa yang ricuh saat unjuk rasa menolak Omnibus Law, di Kawasan Monas, Jakarta, Selasa (13/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Polda Metro Selidiki soal Ada Massa Lempar Bahan Kimia saat Demo

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Aksi demo menolak Omnibus Law yang dilakukan Anak NKRI dan massa dari PA 212 di Patung Kuda berjalan lancar. Namun setelah mereka bubar sekitar pukul 16.00 WIB datang sekitar ratusan orang dari luar.
Massa itu kemudian terlibat bentrok dengan anggota polisi yang masih berjaga di sekitaran Patung Kuda. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menuding massa yang melakukan kericuhan itu adalah kelompok anarko.
"Anak-anak Anarko inilah yang kemudian bermain. Ada tadi kurang lebih sekitar 600-an mereka berupaya memprovokasi, awalnya kita coba untuk bertahan, tidak terpancing, tetapi mereka terus melempari. Kemudian kami dengan dalam kondisi kemudian kami melakukan upaya pendorongan dan kami melakukan penangkapan, ya," kata Nana.
Selain itu, saat kericuhan terjadi, massa melempari polisi menggunakan sejumlah barang. Beredar kabar jika ada massa yang melemparkan zat kimia.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Nana mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Ia belum bisa memastikan apakah benda itu merupakan zat kimia atau bukan.
"Sedang kita selidiki apakah bahan kimia atau bukan. Ini dalam pendalaman anggota dari Jibom, dari Gegana sedang kita dalami," ujarnya.
Sejumlah massa saat menggelar unjuk rasa menolak Omnibus Law di Kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (13/10), Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Massa PA212 Gelar Salat Ashar Berjemaah

Unjuk rasa lanjutan menolak Omnibus Law yang diprakarsai oleh PA 212 sempat berhenti sejenak. Massa menggelar salat Ashar berjemaah di seputaran Patung Kuda.
Salat berlangsung khidmat, dan dipandu oleh pemimpin aksi dari atas mobil komando.

Rizieq Syihab Segera Pulang ke Indonesia: Cekal Dicabut, Denda Dihapus

Aksi demo PA 212 diisi dengan pesan dan pidato dari Imam Besar FPI, Rizieq Syihab. Dalam kesempatan itu, Rizieq menyampaikan akan segera pulang ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Habib Rizieq itu menyampaikan rekaman pidatonya dengan bahasa Arab. Rekaman pidato tersebut diputar dari mobil komando.
Setelah selesai menyampaikan pidato dalam bahasa Arab, para pimpinan aksi di mobil komando menerjemahkan pidato itu ke dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Bendera bergambar Habib Rizieq Shihab dibawa peserta Reuni 212 di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (2/12). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Orator mengatakan, Rizieq menyampaikan akan segera pulang karena cekal dan denda yang sempat dijatuhkan sudah dicabut.
"Alhamdulillah, setelah melalui proses perundingan panjang, dari Habib Rizieq Syihab dan otoritas Kerajaan Saudi, akhirnya terdapat kejelasan dan titik terang kepulangan Habib Rizieq Syihab, wasyukurilah, pada hari ini Imam besar Habib Rizieq Syihab secara resmi sudah dicabut cekalnya. Dan hari ini juga sudah dibebaskan dari denda-dendanya, denda apa pun, karena imam besar Habib Rizieq Syihab tidak bersalah di Saudi," ujar orator yang menerjemahkan pidato Rizieq, Selasa (13/10).
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah wasyukurilah, setelah cekal ditarik dan denda dihapus, imam besar Habib Rizieq Syihab sedang menunggu proses administrasi," lanjut dia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: