Serba-serbi Jemaah Haji Indonesia Wukuf di Arafah

16 Juni 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji 2024 ke Arafah untuk wukuf, Sabtu (15/6/2024). Foto: Haj Ministry KSA
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji 2024 ke Arafah untuk wukuf, Sabtu (15/6/2024). Foto: Haj Ministry KSA
ADVERTISEMENT
Jemaah haji menunaikan salah satu rukun haji yaitu wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah atau Sabtu (15/6) kemarin. Waktu wukuf di Arafah dimulai setelah tergelincirnya matahari di waktu Zuhur.
ADVERTISEMENT
Jemaah berwukuf dipandu oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dengan khotbah wukuf dan salat berjemaah di tenda utama yang dilaksanakan oleh para pembimbing ibadah.
Setelah melakukan wukuf di Arafah, jemaah diberangkatkan ke Muzdalifah untuk melaksanakan mabit atau bermalam.
PPIH memberlakukan skema murur bagi jemaah dengan risiko tinggi, lanjut usia, atau pengguna kursi roda. Mereka diimbau tidak turun dari bus saat melewati kawasan Muzdalifah.
Berikut serba-serbi Wukuf di Arafah:
Tempati 1.169 tenda
Menag Yaqut Cholil Qoumas meninjau maktab jemaah haji RI jelang wukuf di Arafah, Sabtu (15/6). Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Jemaah haji Indonesia menempati 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. Setiap maktab akan disiapkan 10 bus yang akan membawa jemaah dari Arafah.
Sebelum wukuf, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) meninjau kondisi maktab. Dia berkeliling dan melihat segala fasilitas yang sudah disediakan.
ADVERTISEMENT
Dia memastikan agar jemaah haji Indonesia mendapatkan fasilitas baik selama menjalani wukuf.
"Mereka bisa istirahat di sini? Makannya gimana? Semua aman ya," kata Gus Yaqut bertanya kepada petugas haji yang ada di lokasi. Dia memasuki beberapa maktab untuk memastikan fasilitas siap untuk para jemaah.
Khotbah Wukuf dalam 50 Bahasa
Umat Islam memanjatkan doa menjelang wukuf di Jabal Rahmah, Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
Kantor Kepresidenan Arab Saudi Urusan Agama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mengumumkan untuk pertama kalinya khotbah wukuf akan diterjemahkan ke dalam 50 bahasa.
Dikutip dari SPA (Saudi Press Agency) khotbah dengan 50 bahasa ini sebuah inisiatif yang dipelopori oleh Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Proyek ini yang diluncurkan pada tahun 2018. Awalnya hanya menawarkan terjemahan dalam lima bahasa.
Namun, dalam waktu kurang dari satu dekade, jumlah bahasa yang tersedia telah berkembang pesat menjadi 50 bahasa. Hal itu disebut merupakan komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk menyebarkan pesan moderasi dan nilai-nilai Islam ke seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Kepresidenan Urusan Agama menyatakan tujuan dari proyek ini adalah untuk mencapai satu miliar pendengar di seluruh dunia.
Masjidil Haram Lengang
Jutaan jemaah haji 2024 berkumpul di padang Arafah untuk melaksanakan wukuf mulai siang waktu setempat. Haji adalah Arafah. Tidak sah haji tanpa wukuf di Arafah.
Hal ini membuat suasana di sekitar Ka’bah di Masjidil Haram — sekitar 25-31 km dari Arafah, lengang. Kondisi ini dimanfaatkan oleh kaum wanita penduduk Makkah untuk melakukan tawaf maupun umrah.
Ka'bah di Masjidil Haram saat Hari Arafah, Sabtu (15/6/2024), cukup lengang. Foto: Youtube/@qurantvsa
Jemaah Penuhi Jabal Rahmah & Masjid Namirah
Salah satu tempat favorit untuk wukuf adalah Jabal Rahmah dan Masjid Namirah yang lokasinya berdekatan. Saat ini, kedua lokasi ini telah dipenuhi jemaah haji dari penjuru dunia.
ADVERTISEMENT
Di Masjid Namirah, nantinya Syeikh Maher Al Muaiqly — salah satu imam Masjidil Haram — akan membacakan khotbah Arafah. Syeikh Maher sudah tiba di Arafah, disambut Wakil Emir Wilayah Makkah, Pangeran Saud bin Mishaal bin Abdulaziz.
Sedangkan Jabal Rahmah atau 'Gunung Kasih Sayang' selama ini dipercaya sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa yang terpisah lama setelah diturunkan Allah Swt dari surga.
Penantian 12 Tahun
Jemaah haji menanti momen wukuf. Suparni salah satunya. Seorang lansia berusia 58 tahun asal Salatiga ini mengaku tak bisa membayangkan bahwa akhirnya bisa menunaikan haji.
Dia mengaku sudah menantikan kesempatan untuk berangkat ibadah haji sejak mendaftarkannya sekitar 12 tahun yang lalu.
"Senang sekali luar biasa. Pokoknya kita tuh nunggunya tidak sia-sia. Meskipun lama gitu ya. 12 tahun," kata Suparni.
Suparni, jemaah haji asal Salatiga. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Suparni menceritakan pengamatannya terkait aktivitas jemaah selama menunggu waktu untuk melakukan wukuf. Mulai dari yang mengisi waktunya dengan berzikir hingga hanya sekadar beristirahat di tenda yang disediakan oleh Kementerian Agama Indonesia.
ADVERTISEMENT
Serupa dengan Suparni, jemaah Indonesia lainnya, Siti Habibah, mengaku dirinya merasa puas dengan pelayanan pemerintah Indonesia kepada jemaahnya. Dia juga jemaah yang mendaftarkan haji sejak 12 tahun lalu.
Siti Habibah. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Endang, jemaah Haji asal Semarang. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Sejalan dengan Siti, ada Endang, jemaah asal Semarang yang tak henti-hentinya mengucapkan syukur atas kesempatan haji yang bisa dia rasakan. Di sana, Endang menitipkan doa tulusnya bagi sang anak, cucu, bahkan tetangganya agar mendapatkan rezeki yang melimpah, kesehatan, dan umur yang panjang.
Doa Khotbah Wukuf: Palestina Merdeka
Khotbah wukuf haji 2024 disampaikan oleh Habib Ali Hasan Al Bahar, Lc, MA,. Dalam khotbahnya, Ali tak lupa mendoakan rakyat Gaza, Palestina yang sedang dalam keadaan kesulitan akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.
“Ya Allah untuk saudara-saudara kami di Gaza, untuk seluruh para ibu di Gaza, untuk setiap anak di Gaza, untuk setiap kakek renta dan tua di Gaza, ya Allah berikan kekuatan dari kekuatan-Mu, berikan kemenangan untuk saudara-saudara kami di Gaza,” seru Habib Ali.
ADVERTISEMENT
“Berikan kemerdekaan untuk Palestina, berikan kemerdekaan untuk Palestina, berikan kemerdekaan untuk Palestina,” lanjutnya.
Haji: Mengasah Diri
Umat Islam memanjatkan doa menjelang wukuf di Jabal Rahmah, Arafah, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (15/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
Dalam khotbahnya, Ali menyampaikan tentang ibadah haji ini jadi momentum kepada para jemaah agar menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
“Mari kita jadikan haji sebagai momentum mengasah diri kita menjadi manusia yang sesungguhnya,” kata dia.
Selain itu, Ali juga mengamanatkan kepada para jemaah agar tetap menjaga akhlak kepada sesama Muslim maupun non-Muslim sepulangnya kembali ke Tanah Air.
“Semoga kepulangan kita nanti dari haji ini mampu menjaga akhlak, bukan hanya kepada sesama Muslim saja bahkan dengan non-Muslim pun kita harus berakhlak,” ungkapnya.
“Karena Nabi Muhammad SAW tidak diutus hanya untuk satu golongan yang disebut Islam akan tetapi keberadaan Nabi untuk seluruh alam termasuk yang di dalamnya ada non Muslim,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT