news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Serba-serbi Kudeta Guinea: Dipicu Ubah Konstitusi untuk Jabat 3 Periode

7 September 2021 8:51 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga bersorak pada tentara saat mereka merayakan pemberontakan di Conakry, Guinea 5 September 2021. Foto: REUTERS/Souleyman
zoom-in-whitePerbesar
Warga bersorak pada tentara saat mereka merayakan pemberontakan di Conakry, Guinea 5 September 2021. Foto: REUTERS/Souleyman
ADVERTISEMENT
Situasi di negara Guinea pada Minggu (5/9) mencekam. Pemicunya akibat pasukan elite mengepung Istana Kepresidenan di Ibu Kota Conakry. Disebutkan mereka hendak melakukan kudeta.
ADVERTISEMENT
Guinea merupakan negara di benua Afrika bagian Barat. Negara ini masuk dalam kategori termiskin di dunia.
Selain mengepung Istana Kepresidenan, dilaporkan juga terjadi baku tembak.
Tidak lama setelah itu, Kepala Unit Tentara Elite Guinea Mamady Doumbouya muncul di siaran televisi lokal. Doumbouya mengumumkan pemerintahan di bawah Conde sudah runtuh.
"Kemiskinan, endemik korupsi telah mendorong pasukan saya untuk menyingkirkan Presiden Alpha Conde dari jabatannya," kata Doumbouya.
"Kami membubarkan pemerintah dan institusi terkait," sambung dia.
Presiden Guinea Alpha Conde berbicara kepada para pendukungnya selama kampanye di Kissidougou, pada 12 Oktober 2020. Foto: CAROL VALADE / AFP

Keberadaan Presiden Conde Sempat Samar dan Akhirnya Diamankan Pasukan Khusus

Keberadaan Presiden Conde sempat samar. Dari video beredar di dunia maya memperlihatkan, Conde berada di satu ruangan dikelilingi pasukan khusus yang mengudeta.
Namun, sumber militer mengatakan, Conde dibawa ke lokasi rahasia oleh Pasukan Elite Guinea pimpinan Mamady Doumbouya.
ADVERTISEMENT
Selain Conde, Doumbouya akan menangkap beberapa pejabat senior lainnya.
Pasukan elite tersebut memastikan, Conde baik-baik saja. Kondisi Conde dijamin aman dan diizinkan bertemu dokter pribadi.
Presiden Guinea Alpha Conde berbicara kepada para pendukungnya selama kampanye di Conakry, pada 16 Oktober 2020. Foto: JOHN WESSELS / AFP

Presiden Conde Terguling Usai Ubah Konstitusi untuk Jabat 3 Periode

Conde yang dianggap pahlawan oleh masyarakat Guinea kini berubah jadi musuh masyarakat. Guinea di bawah Conde terjerembab dalam jurang kemiskinan. Kondisi tersebut terjadi akibat korupsi besar-besaran pemerintahan Conde.
Kekuasaan Conde di Guinea bermula pada 2010. Dulunya Guinea, negara kaya sumber daya di Afrika, dikenal sebagai selalu diperintah oleh diktator tangan besi.
Pada 1958 sampai 1984 Guinea berada di bawah Ahmed Toure. Lalu 1984 sampai 2008 Lansana Conte berkuasa. Keduanya setali tiga uang, sama-sama otoriter.
Selepas 2008 terjadi kudeta, di sini nama Alpha Conde mulai muncul ke permukaan. Ia populer karena sosok yang dianggap demokratis.
ADVERTISEMENT
Conde bahkan terang-terangan berani menentang pemimpin kudeta 2008 yaitu Mousa Camara. Sikapnya tersebut membuat Conde makin mendapat dukungan besar warga.
Hasilnya pada 2010, Conde berhasil menang pemilu secara adil karena mendapat pengawasan dan observasi lembaga asing.
Pada 7 November 2010, Alpha Conde , mendapat predikat bergengsi satu-satunya di Guinea, ia dilantik jadi Presiden pertama yang terpilih secara demokratis.
Pada 2011, rumah Conde diserang. Namun, ia berhasil selamat. Conde pun menang lagi pemilu 2015, untuk periode kedua yang harusnya jadi lima tahun final kekuasaannya.
Presiden Guinea Alpha Conde berbicara kepada para pendukungnya selama rapat umum kampanye di Kissidougou pada 12 Oktober 2020. Foto: AFP

Ubah Konstitusi Jabat 3 Periode Berujung Kudeta

Usai terpilih pada 2015 dan berhasil membawa Guinea melewati wabah Ebola, tentunya kekuasaan Conde makin besar. Pada 2019, Conde mengejutkan publik.
ADVERTISEMENT
Dia diprospek untuk kembali berkuasa tiga periode. Hal itu berlawanan dengan konstitusi Guinea yang hanya mengizinkan presiden dua periode, dengan waktu jabatan per periode selama lima tahun.
Protes besar lalu digelar di ibu kota Conakry dan beberapa kota lainnya. Unjuk rasa menyebabkan puluhan warga sipil tewas.
Demo berujung nyawa, tetap tidak menahan Conde dan kroni-kroninya mengubah konstitusi lewat referendum. 23 Maret 2020, Guinea resmi mengizinkan Conde mencalonkan diri periode ketiga.
18 Oktober 2020, Conde menyatakan diri sebagai pemenang. Rival utamanya pada pemilu Cellou Dalein Diallo menuduh Conde curang.
Hampir setahun berkuasa tiga periode, malang menimpa Conde. Pasukan Elite Guinea pimpinan Mamady Doumbouya melakukan kudeta. Istana Presiden dikepung dan Conde disekap.
ADVERTISEMENT