news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Serba-serbi Menyambut Koalisi Gerindra-PKB

14 Agustus 2022 6:38 WIB
ยท
waktu baca 6 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (keempat kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (keempat kanan) saat menghadiri deklarasi koalisi antara Partai Gerindra dan PKB dalam Rapimnas Gerindra di SICC, Sentul. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (keempat kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (keempat kanan) saat menghadiri deklarasi koalisi antara Partai Gerindra dan PKB dalam Rapimnas Gerindra di SICC, Sentul. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Gerindra telah menggelar Rapimnas yang digelar sejak Jumat (12/8) hingga Sabtu (13/8). Dalam Rapimnas yang digelar pada Jumat, Ketum Prabowo Subianto akhirnya menyatakan bersedia untuk kembali maju sebagai capres dari Gerindra untuk Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, setelah saya mempelajari dan mendengarkan dengan saksama sikap setiap DPD dan setiap sayap partai yang mengharapkan saya untuk menerima pencalonan sebagai Presiden RI tahun 2024," kata Prabowo.
Dengan demikian, ini akan menjadi yang ketiga kalinya Prabowo berlaga di pilpres. Setelah menjawab permintaan 34 DPD agar maju kembali sebagai capres, Prabowo pada Sabtu mengumumkan koalisi dengan PKB, yang dihadiri Ketum Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan sejumlah kader PKB lainnya.
Apa saja yang perlu kamu ketahui? Berikut yang telah kumparan rangkum:

Koalisi Gerindra-PKB Menyatukan Nasionalis-Religius untuk Hindari Polarisasi

Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muahimin Iskandar. Foto: PKB
Gerindra dan PKB resmi membentuk koalisi di Pemilu 2024 dengan membacakan Piagam Kerja Sama Gerindra-PKB. Dalam lima poin yang dijelaskan dalam piagam tersebut, salah satu di antaranya adalah koalisi terbentuk karena kedua partai ingin menyatukan dua kekuatan besar, yakni nasional dan religius untuk menghindari polarisasi masyarakat di Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
"Kerja sama Partai Gerindra dan PKB dilatarbelakangi keinginan menyatukan dua kekuatan besar Indonesia, yakni nasionalis dan religius untuk menghindari polarisasi masyarakat pada Pemilu 2024," bunyi poin ketiga dari 'Piagam Kerja Sama Gerindra-PKB' yang diteken Prabowo dan Cak Imin.
"Dan dapat membuka koalisi dengan partai politik lain atas persetujuan kedua belah pihak," tambah poin tersebut.

5 Poin Deklarasi Koalisi Gerindra-PKB

Piagam Kerja Sama Gerindra-PKB menjadi awal mula koalisi kedua partai yang tersebut. Ada lima poin yang mengatur penentuan calon presiden 2024 hingga komitmen menghindari polarisasi.
Berikut poin lengkapnya:
1. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan berkesinambungan, Partai Gerindra dan PKB bekerja sama dalam Pemilu Serentak 2024.
2. Kerja sama Partai Gerindra dan PKB didasarkan pada visi bersama agar terjadi percepatan pembangunan untuk Indonesia secara berdaulat, adil, makmur, sejahtera, dan aktif mendorong terciptanya perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
3. Kerja sama Partai Gerindra dan PKB dilatarbelakangi keinginan menyatukan dua kekuatan besar Indonesia, yakni nasionalis dan religius untuk menghindari polarisasi masyarakat pada Pemilu 2024 dan dapat membuka koalisi dengan partai politik lain atas persetujuan kedua belah pihak.
4. Calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung oleh kerja sama Partai Gerindra dan PKB akan ditentukan secara bersama-sama oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
5. Kesepakatan kerja sama Partai Gerindra dan PKB ditindaklanjuti dengan kerja politik bersama untuk memenangkan pasangan capres dan cawapres yang disepakati.

Cak Imin Sebut Prabowo Pernah Datang ke Kantor PKB untuk Koalisi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) menyampaikan pidato kebangsaan saat deklarasi koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Rapimnas Gerindra di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Dalam sambutannya, Cak Imin mengungkapkan Prabowo pernah berkunjung ke Kantor DPP PKB. Saat itu, Prabowo berkunjung ke PKB karena akan bergabung ke koalisi pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Pak Prabowo beserta jajaran pernah berkunjung ke Kantor PKB. Waktu itu diawali karena mau kebersamaan koalisi baru di pemerintahan. Pak Prabowo, kehadiran Bapak waktu itu videonya cukup viral di Tanah Air. Salah satunya dikatakan Pak Prabowo bahwa PKB dibutuhkan dan sangat relevan untuk mengatasi persoalan dan kemaslahatan bangsa," kata Cak Imin.
Cak Imin menunjukkan kemesraan antara PKB dan Partai Gerindra telah terbangun sejak lama. Termasuk saat pascapemilu 2019 Partai Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintah yang di dalamnya ada PKB.
"Hari ini kita dipertemukan dan pernyataan Pak Prabowo itu saya jawab, Gerindra adalah kekuatan merah putih yang layak kita harap mengatasi keadaan bangsa dan negara. Kalau mengutip marsnya, Gerindra itu garuda yang terbang tinggi, meskipun ada gagak di atasnya mematuk dan mengganggu garuda tetap terbang dan terus terbang," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Prabowo Singgung yang Masuk Parpol karena Mau Kaya

Dalam pidatonya, Prabowo sempat menyebut tidak mudah menjadi ketua partai. Ia mengingatkan bahwa menjadi bagian partai politik bukan kepentingan untuk menjadi kaya.
"Jadi ada yang mau masuk parpol karena mau jadi kaya. Saudara-saudara harus kaya dulu baru masuk parpol. Itu ajaran agama kita, kan," tutur Prabowo.
Prabowo pun menyinggung soal ada pihak-pihak yang ingin masuk parpol sebagai kendaraan politik. Ia menyebut, para kader dari daerah dan pemimpin partai sudah berjuang membangun partai.
"Ada juga yang masuk parpol dianggap partai itu kendaraan. Pengin masuk parpol langsung jadi pimpinan. Coba pimpinan wilayah berdarah-darah nggak kalian, capek nggak kalian. Ada yang mau masuk memakai kalian sebagai kendaran, enak aje. Lo nggak keringat. Lo pengin jadi pimpinan langsung," ujar Prabowo.
ADVERTISEMENT

Prabowo Menyebut Tak Gampang Meneruskan yang Dibangun Jokowi

Dalam kesempatan itu juga, Prabowo kembali memuji Presiden Jokowi. Prabowo mengatakan, tidak mudah meneruskan apa yang telah dikerjakan Jokowi selama ini.
"Kalau insyallah saya nanti mendapat kesempatan untuk memimpin negara ini, tidak gampang meneruskan apa yang beliau (Jokowi) sudah bangun. Suka tidak suka, negara kita sekarang relatif terkendali. COVID yang mengancam dunia dapat kita kendalikan, belum 100% aman, tapi kita kendalikan. Nyatanya kita bisa berkumpul seperti ini," ujar Prabowo di Rapimnas Gerindra yang digelar di SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8).
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang arif. Menurutnya, Jokowi memiliki hati yang besar karena mengajaknya masuk dalam koalisi pemerintah, terlepas pernah bersaing selama hampir 10 tahun.
ADVERTISEMENT
"Saya rivalnya Pak Jokowi 10 tahun. Tapi pada saat itu ia punya jiwa besar untuk mengajak rekonsiliasi, mengajak saya bergabung ke pemerintah beliau. Negara mana, orang sudah kalah dalam pemilu dan saya tahu banyak yang tidak setuju saya bergabung. Jadi saya menyampaikan itu suatu sikap negarawan, mungkin suatu saat sejarah akan mengatakan Pak Jokowi adalah salah satu presiden terbaik di Indonesia," ucap Prabowo.

Prabowo Sebut Politik Indonesia Penuh Kepiting

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) saat deklarasi koalisi antara Partai Gerindra dan PKB dalam Rapimnas Gerindra di SICC, Sentul. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Lebih lanjut, Prabowo menyebut rumpun bangsa Indonesia memiliki sifat seperti kepiting. Hal itu ia pelajari dari mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad.
"Ini saya belajar dari Pak Mahathir Mohamad, jadi memang orang pribumi ini seperti kepiting. Kalau ditarik suatu kolam atau baki, kalau ada temannya mau naik ke atas, temannya lagi tarik kakinya diseret ke bawah, ada lagi mau naik sampai ke atas ditarik lagi seret ke bawah. Itu sifat kepiting," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dari perumpamaan itu, Prabowo mengatakan perpolitikan Indonesia seperti kepiting. Di mana banyak tokoh-tokoh politik yang saling tarik menarik untuk menjatuhkan.
"Nah, kadang-kadang politik Indonesia itu penuh dengan kepiting-kepiting. Betul, Gus (Cak Imin)? Saya ini sebetulnya grogi sama kalian ini. Panitia ini enggak beres. Sampai pidato kebangsaan harus bicara kepiting," ujarnya sembari bercanda.