Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Serba-serbi Muktamar PKB: Diwarnai Demo; Cak Imin Jadi Ketum Lagi
25 Agustus 2024 7:16 WIB
·
waktu baca 6 menitADVERTISEMENT
PKB menggelar Muktamar ke-6 di Bali, Sabtu (24/8). Muktamar kali ini diwarnai demonstrasi hingga penentangan. Meski begitu, muktamar tetap membuahkan keputusan soal Ketua Umum partai periode 2024-2029 yang kembali dijabat oleh Muhaimin Iskandar atau kerap disapa Cak Imin.
ADVERTISEMENT
Seperti apa serba-serbi muktamar tersebut?
PBNU Minta PKB Batalkan Muktamar
Ketua PBNU Habib Umarsyah sempat meminta PKB membatalkan muktamar di Bali. Menurut Habib Umarsyah, muktamar PKB itu mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat Bali.
“Kami khawatir jika dipaksakan nanti malah timbul gesekan antar elemen masyarakat,” kata Habib Umarsyah di Jakarta, Sabtu (24/8).
Ia menyebut penolakan pelaksanaan Muktamar PKB ke VI datang dari Poros Pemuda Pariwisata, Budayawan Bali, serta Pemuda Bali. Menurut dia, sejumlah elemen masyarakat Bali ini menganggap pelaksanaan Muktamar PKB mengganggu keamanan di Bali.
Koordinator Poros Pemuda Pariwisata Bali Anak Agung Bramantara menilai pelaksanaan muktamar PKB di Bali sangat tidak tepat karena saat ini Nahdlatul Ulama melalui organisasi sayapnya juga melaksanakan kegiatan di Bali.
ADVERTISEMENT
“Akan lebih baik mereka menyelesaikan masalah internal mereka dulu,” kata dia di Nusa Dua, Bali, Jumat (23/8).
Ada Karangan Bunga Megawati hingga Paloh
Karangan bunga dari elite Partai Politik Indonesia dipasang rapi di pintu masuk menuju venue Muktamar PKB di Bali Nusa Dua Convention Centre.
Mulai karangan bunga dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Anggota Bawaslu RI Loly Suhenty, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan.
Kemudian, ada juga karangan bunga dari Presiden Konfederasi SARBUMUSI Irham Ali Syaifuddin, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, dan dari pimpinan lembaga tinggi lainnya.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi
Massa mengaku sebagai simpatisan PKB dan PBNU berdemo di Nusa Dua Bali, Sabtu (24/8).
"Kami aksi penolakan Muktamar (PKB) yang terdiri dari elemen Bali, simpatisan NU, ada orang PKB (juga), pokoknya macam-macam," kata Koordinator aksi Arwan.
Pantauan di lokasi, massa berkumpul di depan halaman Lapangan Lagoon, Kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali. Lokasi demo berada di dekat titik pintu masuk kawasan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Sedangkan, lokasi Muktamar PKB digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang berada di ITDC.
Mereka juga membawa sejumlah spanduk bertuliskan "Tangkap Muhaimin" dan "Muhaimin Pengkhianat Gus Dur".
"Kembalikan sesuai dengan amanah pendiri NU. PKB itu didirikan untuk wadah para Kiai untuk berpolitik. (Ketum PKB) Muhaimin jangan seperti raja di partai," kata Arwan.
ADVERTISEMENT
Massa awalnya hendak masuk ke lokasi Muktamar PKB tetapi diadang polisi.
"Bahwa intinya kami dari pihak pengamanan tidak memberikan, mengapa? Karena kami di dalam operasi ini berada di ring III dan Ring II. Demi keamanan semuanya, kan juga salah satu mereka ini bukan peserta atau yang diundang," kata Kapolresta Denpasar Kombes Wisnu Prabowo,
Pidato Cak Imin
Muktamar PKB dihadiri oleh pihak pemerintah. Ada Wakil Presiden Ma'ruf Amin hingga Menko Polhukam Hadi Tjahjanto.
Dalam pidatonya, Cak Imin sempat menyapa Hadi. Dia menyinggung soal garis keturunan Hadi yang memiliki darah Kiai Besar dari Pondok Pesantren Miftahul Falah Bungkuk Singasari, Malang.
“Yang saya muliakan, saya banggakan, saya cintai, Menkopolhukam Bapak Hadi. Pak Hadi ini turunan Kiai Besar dari Singosari Pondok Pesantren Bungkuk,” ucap Cak Imin.
ADVERTISEMENT
Karena memiliki darah kiai ini, Cak Imin pun menyebut Hadi ikut menjadi sakti karena terus terpilih di jajaran kabinet menteri presiden.
“Masih keluarga besar Kiai Thalhah Hasan. Makanya sakti jadi menteri terus,” seloroh Cak Imin.
Dalam pidatonya juga, Cak Imin memamerkan pencapaiannya sebagai Ketua Umum PKB periode 2019-2024 yang berhasil melewati neraka Pileg 2024.
“Dalam Pileg 2024 yang penuh tantangan bahkan ada yang bilang Pileg 2024 ini neraka jahanam katanya kayak pernah ke sana aja,” kata Cak Imin sambil tertawa.
Cak Imin pun bersyukur PKB masuk dalam 5 partai dengan suara terbanyak di Pileg 2024. Sedangkan di sisi lain, ada partai yang justru terdepak dari Senayan karena partainya tidak lolos ambang batas parlemen.
ADVERTISEMENT
“Banyak teman-teman kita saudara-saudara kita yang tidak sampai, Alhamdulillah justru kita bertambah banyak kursinya di DPR RI dan di DPRD,”kata Cak Imin.
“Sukses ini patut kita syukuri sebagai kemenangan bersama kerja keras para kader para pendukung simpatisan pecinta PKB,” tuturnya.
Sambutan Ma'ruf Amin
Wakil Presiden Ma’ruf Amin membuka langsung Muktamar. Dalam sambutannya, Ma'ruf menyebut PKB adalah partai yang memiliki garis sebagai partai perjuangan politik kiai, bukan perjuangan kiai politik.
“Karena itu PKB dikatakan sebagai haraka sia-sia kiaiyah, gerakan politik kiai, bukan kiai politik, tapi politik kiai,” kata Ma’ruf Amin.
Dewan Syura pertama PKB itu lalu menjelaskan makna di balik apa itu politik kiai dan kiai politik. Ma’ruf menjelaskan, politik kiai adalah ketika PKB melakukan gerakan dan manuver politik mereka berdasarkan garis instruksi kiai.
ADVERTISEMENT
“Kalau kiai politik, kiai ikut politik, ke mana saja dia manut saja. Tapi kalau politik kiai, politik ikut kiai. Jadi PKB itu politiknya ikut kiai, ikut nasihat kiai, ikut petunjuk kiai,” tutur dia.
“Tapi gerakan politik kiai itu bukan untuk kepentingan kiai. Tapi untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara,” tuturnya.
Dalam Muktamar ini, Ma’ruf Amin tidak menyinggung soal konflik PKB dan PBNU yang tengah bergejolak.
Namun Ma’ruf sebagai sosok yang memiliki pengaruh dalam pembentukan PKB 26 tahun lalu menjelaskan bahwa PKB dan NU memang memiliki sejarah. Sebab PKB dibentuk sebagai kendaraan politiknya Nahdliyin.
“Karena pada waktu itu orang NU ingin punya partai yang membawa aspirasi mereka. Karena itu PKB disebutkan sebagai matiyatun nahdjiin, kendaraan politiknya orang NU,” katanya.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa hasil Muktamar PKB?
Pertama, Cak Imin terpilih menjadi Ketua Umum PKB periode 2024-2029 dalam rapat pleno laporan pertanggung jawaban seluruh DPW PKB di Muktamar ke VI PKB.
"Kita telah mendengarkan pandangan umum beserta muktamar yang diwakili oleh seluruh ketua DPW dari 38 provinsi yang mewakili 503 DPC PKB seluruh Indonesia," kata Ida Fauziyah, pimpinan rapat pleno dalam Muktamar PKB.
38 DPW PKB kompak meminta Cak Imin kembali memimpin sebagai Ketum 5 tahun ke depan. Dengan demikian, Cak Imin terpilih sebagai Ketua Umum PKB periode 2024-2029 secara aklamasi.
“Saya menerima permintaan sahabat-sahabat semua untuk menjadi ketua umum PKB yang baru,” kata Cak Imin.
Kedua, Cak Imin menunjuk Ma'ruf Amin sebagai ketua dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat PKB.
Hal itu usai Cak Imin ditetapkan sebagai mandatoris tunggal. Dengan begitu, ia memiliki wewenang penuh untuk menunjuk personalia jajaran pengurus pusat partai hingga menunjuk Ketua Dewan Syura DPP PKB.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan musyawarah itu para kiai menyetujui dan mengusulkan almukarom prof doktor KH Ma’ruf Amin sebagai ketua dewan syuro,” kata Cak Imin.
Musyawarah ini dihadiri oleh kiai-kiai berpengaruh di Indonesia, yakni KH. Ma'ruf Amin, KH. Nurul Huda Jazuli, KH. Said Aqil Siroj, KH. Munif Zuhri, KH. Subhan Makmun, KH. Imam Jazuli, KH. Marzuki Mustamar, KH. Kafabihi Mahrus, KH. Chaidar Muhaiminan, KH. Ahmad Badawi Basyir, Gus Fahmi Mathori Abdul Jalil, Nyai Nurhayati Said Aqil, Nyai Hj. Ida Fatimah, Nyai Hj. Saidah Marzuki, Gus Salam Shohib, Gus Kautsar, Gus Fahim Royani, Ning Naili Zakia, Ning Dewi Masyithoh, dan Ning Hasna.