Serba-serbi Penangkapan Ravio Patra

24 April 2020 7:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu (5/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu (5/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Peneliti kebijakan publik Ravio Patra ditangkap oleh polisi pada Rabu (22/4) malam. Ia ditangkap karena dituduh memberikan pesan WhatsApp untuk membuat onar.
ADVERTISEMENT
Pesan itu diduga dikirim oleh orang lain. Pasalnya WhatsApp Ravio sempat diretas oleh orang tidak dikenal.
Polisi sendiri hingga saat ini belum menetapkan Ravio sebagai tersangka. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Ravio masih menjalani pemeriksaan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Yang bersangkutan memang diduga menyiarkan berita onar atau menghasut membuat kekerasan atau menyebar kebencian. Sementara yang bersangkutan masih dilakukan pendalaman pemeriksaan oleh Krimum Polda Metro Jaya. Kita tunggu saja hasil pemeriksaannya karena ini diduga menyebarkan berita onar," kata Yusri, Rabu (23/4).
Lantas bagaimana Ravio bisa ditangkap oleh polisi? Berikut kumparan sajikan:
Ravio Patra Diamankan Polisi Bersama WN Belanda
Ravio ditangkap polisi pada di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/4). Ia diamankan bersama rekannya berinisial RS saat ingin memasuki mobil dengan pelat nomor CD (kendaraan perwakilan diplomatik Belanda). Keduanya diperiksa Polda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
“Yang bersangkutan kemudian diamankan pada saat masuk kendaraan berplat CD, diplomatik kedutaan Belanda. Kita lakukan pemeriksaan, ada warga Belanda (berinisial ) RS dan RPS, kita lakukan pemeriksaan di Polda Metro Jaya,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jaksel, Kamis (23/4).
Ilustrasi Whatsapp. Foto: Reuters/Dado Ruvic
Diduga Ditangkap Terkait Pesan WA Penjarahan 30 April
Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto melalui rilis pers mengatakan, kasus penangkapan berawal ketika Ravio bercerita kepada dirinya bahwa WhatsApp-nya diretas oleh seseorang. Damar kemudian langsung bergegas melaporkan ke pihak resmi WhatsApp, dan akhirnya oleh Head of Security WhatsApp dibenarkan bahwa ada insiden pembobolan.
Selama diretas itu WhatsApp milik Ravio mengirimkan pesan mengajak melakukan penjarahan pada 30 April nanti. Pesan itulah yang membuat Ravio berurusan dengan polisi.
ADVERTISEMENT
Isi pesan tersebut sebagai berikut:
'KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR!
AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH'
Polisi Membenarkan Penangkapan Ravio Patra karena Menyiarkan Berita Onar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan jika Ravio ditangkap karena pesan bernada provokasi. Namun, ia belum bisa menyimpulkan apakah pesan itu dikirim oleh peretas atau bukan.
"Masih didalami kalau ada hasilnya kita sampaikan," kata Yusri.
Penjelasan Damar soal Penangkapan Ravio Patra
Informasi penangkapan Ravio pertama kali disampaikan oleh Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto. Melalui rilis pers, ia menjelaskan bagaimana rekannya itu bisa ditangkap.
Damar mengatakan sebelum ditangkap Ravio sempat mengkritik Staf khusus Presiden Billy Mambrasar yang diduga kuat terlibat konflik kepentingan dalam proyek-proyek pemerintah di Papua. Selain itu Ravio juga pernah mengkritik penanganan COVID-19 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Damar mengatakan pada 22 April sekitar pukul 14.00 WIB, Ravio mengaku WhatsApp-nya diretas oleh orang tidak dikenal. Peretasan itu diketahui karena saat WhatsApp dinyalakan terdapat tulisan 'You've registered your number on another phone'. Saat itu Ravio juga menerima SMS permintaan OTP sebagai bagian dari syarat perubahan pengaturan WhatsApp.
Di antara pukul 13.19 WIB hingga 14.05, Ravio mendapatkan panggilan dari nomor 082167672001, 081226661965 dan nomor telepon asing dengan kode negara Malaysia dan Amerika Serikat. Ketika diidentifikasi melalui aplikasi, nomor tersebut merupakan milik AKBP HS dan Kol ATD.
Damar Juniarto Foto: Charles Brouwson/kumparan
Damar menduga pembajak telah mendapatkan akses untuk mengakses isi kotak masuk SMS Ravio. Sehingga WhatsApp Damar bisa diambil alih.
Lebih lanjut Damar menjelaskan, selama diretas WhatsApp Ravio mengirimkan pesan untuk membuat onar sekitar pukul 14.35 WIB. WhatsApp Ravio sendiri baru bisa dipulihkan sekitar pukul 19.00 WIB, dua jam setelah ia membuat pengumuman peretasan tersebut di akun twitter.
ADVERTISEMENT
Petisi #BebaskanRavio
Ryan Fajar Febrianto, sahabat Ravio membuat petisi agar Ravio dibebaskan dan peretas WhatsApp milik Ravio diungkap. Petisi itu dibuat di change.org dan ditujukan kepada Presiden Jokowi serta Polri. Hingga Jumat (24/4) pukul 01.00 WIB petisi itu sudah ditandatangani oleh 7.741 orang.
-----
Simak panduan lengkap dalam menghadapi pandemi corona dalam Pusat Informasi Corona. Sebuah inisiatif yang dirancang kumparan untuk membantu masyarakat Indonesia.
-----
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.