news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Serba-serbi Penangkapan Rival Erdogan, Erkem Imamoglu

26 Maret 2025 3:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu. Foto: Yasin AKGUL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu. Foto: Yasin AKGUL / AFP
ADVERTISEMENT
Otoritas Turki menangkap rival politik Presiden Tayyip Erdogan, Ekrem Imamoglu, pada Rabu (19/3) atas tuduhan korupsi dan membiayai kelompok teroris. Penangkapan ini disebut oleh partai oposisi sebagai upaya kudeta terhadap presiden berikutnya.
ADVERTISEMENT
Imamoglu merupakan wali kota Istanbul yang populer. Dikutip dari Reuters, penangkapan ini dinilai sebagai puncak tindakan keras hukum yang agresif terhadap tokoh oposisi di seluruh negeri. Ini dikritik sebagai upaya politisasi untuk membungkam perbedaan pendapat.
Pemerintah Erdogan membantah tuduhan dan mengatakan peradilan bersifat independen. Pemerintah juga mendesak untuk mengakhiri pemberontakan yang selama puluhan tahun dilakukan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang, setelah pemimpin mereka yang dipenjara menyerukan pelucutan senjata bulan lalu.
Seorang pria memegang poster selama aksi protes pada hari Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu dipenjara sebagai bagian dari penyelidikan korupsi di Istanbul, Turki, Minggu (23/3/2025). Foto: Dilara Senkaya/REUTERS
Imamoglu menghadapi dua investigasi berbeda yang termasuk tuduhan memimpin organisasi kriminal, penyuapan, dan manipulasi tender. Rekaman TV menunjukkan Imamoglu merapikan dasinya dan bersiap meninggalkan rumahnya menuju tempat penahanan pada Rabu pagi.
700 Pendukung Rival Erdogan Ditangkap, Warga: Semakin Sulit Hidup di Turki
Para pendukung Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu berkumpul di luar gedung Istanbul Metropolitan Municipality untuk memprotes penahanan Imamoglu, di Istanbul, Rabu (19/3/2025). Foto: Murad Sezer/Reuters
Lebih dari 700 orang ditangkap dalam demonstrasi di berbagai kota Turki setelah penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu.
ADVERTISEMENT
Aksi protes yang berlangsung sejak Rabu (19/3) itu menentang langkah pemerintah atas penangkapan rival utama Presiden Recep Tayyip Erdogan itu.
Seorang wanita muda di luar kantor wali kota Istanbul mengatakan ia turun ke jalan bukan karena politik, tetapi demi keadilan.
“Saya di sini untuk keadilan, saya di sini untuk kebebasan. Kami adalah orang-orang bebas dan orang-orang Turki tidak dapat menerima ini. Ini bertentangan dengan perilaku dan budaya kami,” katanya kepada BBC, Sabtu (22/3).
Meski Ditahan, Ekrem Imamoglu Ditunjuk Oposisi Jadi Kandidat Presiden Turki 2028
Walikota Istanbul dan kandidat oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) Ekrem Imamoglu melambai di depan para pendukungnya saat mereka merayakan di luar gedung kotamadya utama setelah pemilihan kota di seluruh Turki, di Istanbul (31/3/2024) Foto: Yasin Akgul/AFP
Partai oposisi Turki, Partai Rakyat Republik (CHP), resmi mencalonkan Ekrem Imamoglu (54 tahun) jadi kandidat presiden untuk pemilu 2028 meski sedang ditahan atas tuduhan korupsi.
Dikutip dari The Guardian, Senin (24/3), CHP menggelar pemilihan awal untuk menentukan kandidat presiden pada pemilu 2024. Imamoglu yang merupakan wali kota Istanbul—meski kini diberhentikan dari jabatannya, menjadi kandidat tunggal CHP.
ADVERTISEMENT
Sosok Imamoglu digadang-gadang menjadi rival politik utama Presiden Tayyip Erdogan. Penangkapan Imamoglu oleh CHP dianggap sebagai kudeta politik.
Penangkapan Imamoglu memicu aksi demonstrasi besar-besaran di sejumlah kota di Turki dan telah berlangsung selama 5 hari. Puluhan ribu orang turun ke jalan memprotes penangkapan Imamoglu.
Sementara itu, Reuters melaporkan otoritas Turki menangkap 9 jurnalis yang meliput aksi demonstrasi. Hal itu disampaikan Persatuan Jurnalis Turki.
Meski demikian, masih belum jelas kenapa para jurnalis ditangkap.