Serba-serbi Perpusnas Tak Jadi Tutup Hari Minggu

9 Februari 2025 8:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat, Sabtu (8/2). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat, Sabtu (8/2). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akhirnya meralat kebijakannya. Awalnya, mereka menyebut akan tutup di hari Minggu, untuk mendukung efisiensi yang tengah gencar dilakukan pemerintahan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Tapi setelah timbul polemik di masyarakat, mereka tak jadi tutup. Mengapa bisa terjadi perubahan kebijakan yang begitu cepat? Berikut kumparan rangkum.

Sempat Akan Tutup Hari Minggu, Bagian Efisiensi Prabowo

Pada Jumat (7/2) Perpusnas mengumumkan kebijakan mereka, yakni akan tutup hari Minggu.
Berikut jadwal buka perpusnas pada Jumat itu:

Buka

Pengunjung membaca buku di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Jumat (7/2/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Tutup

"Penyesuaian ini akan mulai berlaku Senin 10 Februari 2025. Mohon maklum dan terima kasih," lanjut keterangan Perpusnas.
Tapi Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz akhirnya menjelaskan kenapa Perpusnas tak jadi tutup hari Minggu. Katanya, layanan publik tak terpengaruh efisiensi.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat pengguna layanan Perpusnas. Kami telah menerima arahan dari Pemerintah Pusat bahwa efisiensi anggaran tidak diberlakukan untuk sektor layanan publik," ucap Aziz kepada kumparan, Sabtu (8/2).
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, kami di Perpusnas akan tetap berupaya untuk memprioritaskan layanan terbaik kepada masyarakat," sambung dia.

Pengunjung Senang Perpusnas Batal Tutup Hari Minggu

Batalnya kebijakan ini juga disambut gembira oleh para pengunjung, salah satunya adalah Dandi (25). Menurutnya, kebijakan pembatasan operasional tidaklah perlu dilakukan.
"Kalau bisa memang tadi jangan dibatasi lah. Literasi orang Indonesia juga masih kurang ya, apalagi ada pembatasan," kata Dandi saat ditemui di Perpusnas, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2).
Dandi datang ke Perpusnas bersama kakaknya, Alin (29). Senada dengan Dandi, Alin pun sepakat kebijakan penutupan tiap hari Minggu itu dibatalkan.
Suasana Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta Pusat, Sabtu (8/2). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Ia pun mempertanyakan alasan efisiensi yang menjadi dasar kebijakan penutupan Perpusnas tiap hari Minggu.
"Alhamdulillah sih enggak jadi ditutup. Soalnya sayang banget cuma gara-gara efisiensi yang kita enggak tahu ya mau dikemanain, alokasinya mau ke mana efisiensi itu," ungkap Alin.
ADVERTISEMENT
Apalagi, Alin menilai, Perpusnas punya banyak manfaat bagi warga. Khususnya dalam menambah ilmu pengetahuan.
Selain mereka, pengunjung lain, Rahmat (29), malah berharap Perpusnas bisa buka 24 jam sehari. Katanya, sarana akses ilmu pengetahuan tak boleh dibatasi.
"Seharusnya, akses ke pengetahuan jangan dibatasi gitu. Justru kalau bisa buka 24 jam. Seperti di negara-negara lain," ucapnya.