Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
KAI Commuter menerapkan penyesuaian jalur KRL lintas Bogor dan Cikarang sejak Sabtu (28/5). Akibat penyesuaian ini terjadi kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai .
ADVERTISEMENT
Sebab, imbas dari penyesuaian jalur ini, kereta dari Bogor kini hanya melayani rute ke Jakarta Kota, dan untuk tujuan Tanah Abang, Duri, dan Angke hanya bisa diakses oleh kereta jalur Bekasi dan Cikarang. Hal itu membuat penumpang harus transit di Stasiun Manggarai.
Tidak sedikit juga masyarakat yang kebingungan saat berpindah peron. Beruntung petugas sudah berada di sejumlah titik untuk memberikan informasi kepada penumpang.
KCI Siapkan 6 Kereta Feeder Urai Kepadatan di Stasiun Manggarai
VP Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba mengatakan hari ini pihaknya telah menyediakan 6 KLB Feeder menuju arah Kampung Bandan, Angke, dan Duri.
“Pagi ini kita menyiapkan 6 feeder yang kami jalankan mulai pukul 06.30 WIB, 07.30 WIB dan kami siapkan ini sekarang ada di 08.00 WIB, pukul 18.15 WIB” kata Anne di Stasiun Manggarai, Senin (30/5).
ADVERTISEMENT
Anne menjelaskan, nantinya KLB Feeder juga akan disediakan di sore hari guna mencegah terjadinya kepadatan mobilitas di Stasiun Manggarai.
“Kami akan sesuaikan lagi kepadatan stasiun ini sehingga kereta luar biasa ini bisa membantu untuk mengangkut penumpang-penumpang yang transit sehingga lebih cepat terurai kepadatannya,” jelasnya.
“Dan ini sangat efektif sekali dan kami memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada jasa commuter line yang mau mendengarkan arahan-arahan kami,” tambahnya.
Upaya KAI Commuter Cegah Antrean
KAI Commuter terus melakukan berbagai upaya guna mencegah terjadinya kepadatan mobilitas penumpang saat transit di Stasiun Manggarai. Hal itu imbas dari penyesuaian jalur KRL lintas Bogor dan Cikarang.
VP Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba menjelaskan, penumpukan yang terjadi pada Sabtu (28/5) di Stasiun Manggarai dikarenakan adanya kelambatan kecepatan.
ADVERTISEMENT
Kini, persoalan kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai sudah dapat terurai karena pembatasan kecepatan sudah kembali normal.
“Sejak kemarin untuk area peron 6-7 yang dilalui KRL, pembatasan kecepatan sudah dicopot, sudah diambil, sehingga kecepatannya sudah normal. Kemudian, saat ini di jalur satu dan dua kereta jarak jauh, juga kecepatannya sudah berangsur pulih,” kata Anne di Stasiun Manggarai, Senin (30/5).
Menurut Anne, jika kecepatan KRL maupun kereta jarak jauh sudah kembali normal, maka mobilitas kepadatan penumpang transit di Stasiun Manggarai dapat teratasi.
“Karena dengan lancarnya kereta jarak jauh kereta yang dari Bekasi, Cikarang juga bisa lanjut lancar ke Manggarai. Inilah yang menekan kelambatan sehingga flow penumpang ini bisa kami atasi,” jelasnya.
Anne menjelaskan, saat ini pihaknya menambah 4.500 petugas gabungan yang ditempatkan di setiap stasiun.
Pola Transit di Stasiun Manggarai demi Keselamatan Penumpang
Anne Purba mengatakan pola transit tersebut dilakukan untuk keselamatan para pengguna jasa commuter line (KRL).
ADVERTISEMENT
“Tetap kami terus melakukan edukasi agar masyarakat paham bahwa pola transit ini untuk keselamatan,” kata Anne di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (30/5).
Anne menjelaskan, penumpang Stasiun Bogor saat ini lebih terurai. Sebab saat ini KRL dari arah Bogor langsung menuju ke Jakarta Kota.
Namun, Ia juga tak mengindahkan tetap saja ada masyarakat yang pro dan kontra terkait penerapan pola transit ini.
“Jadi penumpang sangat mengikuti untuk arahan-arahan dan memang perubahan budaya ini datang dari penumpang Bogor yang harus transit, yang sebelumnya mereka mendapatkan kereta yang langsung ke Kampung Bandan, kemudian Tanah Abang dan Sudirman, saat ini harus transit. Pasti pro dan kontra ada,” ungkapnya.
Butuh 14 Hari Bagi Warga Beradaptasi dengan Pola Baru Rute KRL
Anne Purba mengatakan adaptasi pola transit di Stasiun Manggarai akan berlangsung selama 2 minggu terhitung mulai Sabtu (28/5).
ADVERTISEMENT
“Kami perkirakan bahwa adaptasi terhadap commuter ini akan berlangsung 14 hari supaya mereka bisa adaptasi,” kata Anne di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (30/5).
Selain itu, Anne menjelaskan dampak dari pola transit ini juga mempengaruhi seluruh pegawai dari PT KAI Commuter.
Untuk memberikan informasi soal pola transit itu, kata Anne, pihaknya akan terus mensosialisasikan kepada masyarakat lewat berbagai platform yang dimiliki oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) hingga komunitas pengguna KRL.
“Adaptasi ini tidak hanya kepada penumpang tetapi juga terhadap petugas pegawai seperti saya dan perka yang mengelola. Dan pasti sosialisasi akan terus kami lakukan baik secara langsung di atas KRL atau stasiun melalui platform medsos kemudian melalui beberapa komunitas untuk bantu sosialisasikan pengguna jasa KRL,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Guna penyampaian informasi tetap terus tersosialisasikan kepada seluruh elemen masyarakat, Anne menyebut informasi yang paling tepat saat ini untuk memberikan informasi terkait pola transit di Stasiun Manggarai, pihaknya juga memfokuskan untuk memberikan informasi saat penumpang berada di dalam rangkaian KRL.
“Tapi yang perlu diingat bahwa pengguna jasa KRL ini tidak hanya yang rutin, tapi juga musiman. Sehingga sosialisasi edukasi yang paling tepat adalah di atas kereta dan stasiun supaya mereka terinfo ketika di stasiun akan transit di mana, kemudian ketika di KRL mereka juga terinfo,” pungkasnya.