Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto berpidato di Sidang Umum Majelis Nasional Agung (Parlemen) Turki, Kamis (10/4). Prabowo berpidato dengan menggunakan bahasa Indonesia. Ia terlihat berapi-api.
ADVERTISEMENT
"Ini pidato pertama saya sebagai Presiden Republik Indonesia di depan Parlemen Turki," kata Prabowo yang disambut riuh anggota Parlemen.
Prabowo menyebut kunjungannya kali ini spesial. Turki dan Presiden Recep Tayyip Erdogan adalah sahabat Indonesia.
"Kunjungan ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan. Ini adalah momen pribadi. Saya datang ke sini bukan hanya sebagai seorang Presiden tapi juga sahabat," tuturnya.
Berikut serba-serbi pidato Prabowo:
Pertama Kali, Agak Grogi
Pidato Prabowo di parlemen negara lain ini merupakan kali pertamanya sebagai Presiden. Prabowo mengaku grogi. "Saya ingin menyampaikan bahwa ini adalah pidato pertama saya sebagai Presiden Republik Indonesia di hadapan parlemen di luar Indonesia. Jadi saya mengakui bahwa saya agak grogi,” kata dia.
Prabowo merasa terhormat bisa memberikan pidato di hadapan parlemen Turki. Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengucapkan salam dari rakyat Indonesia sebagai sesama negara muslim terbesar.
ADVERTISEMENT
"Merupakan sebuah kehormatan besar bagi saya untuk hari ini berdiri di hadapan anda semua, di ruangan yang bersejarah ini, jantung demokrasi Turki, untuk mengucapkan salam hangat dari 280 juta rakyat Indonesia, saudara-saudaramu negara Muslim terbesar di dunia,” ungkapnya.
Indonesia-Turki Berdiri Bersama Rakyat Palestina
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung soal kemerdekaan Palestina. "Kita merasakan bahwa saat ini keadaan dunia penuh dengan ketidakpastian, kita merasa sekarang bahwa terjadi penindasan oleh bagnsa2 yang besar terhadap bangsa-bangsa yang lemah," kata Prabowo.
Ia menambahkan, Indonesia memuji sikap Turki yang tegas membela kemerdekaan Palestina. Sebab, Indonesia pun juga demikian.
"Kenapa saya bicara begini? saya merasa kami di Indonesia melihat sikap Turki, kepemimpinan pemimpin-pemimpin Turki yang tegas membela mereka yang lemah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
"Tegas membela perjuangan rakyat-rakyat yang tertindas terutama saudara kita di Palestina," sambung dia.
Prabowo menyebut, Turki berbeda dengan sejumlah negara yang justru abai dengan penyerangan Israel di Gaza, Palestina. Padahal korban berjatuhan, termasuk anak dan perempuan.
"Banyak negara bicara tentang demokrasi, bicara tentang hak asasi manusia, tetapi pada saat anak-anak dibom, ibu-ibu tidak berdosa dibom," jelas dia.
"Rakyat Gaza kehilangan semua kehidupan mereka banyak negara diam pura-pura tidak tahu dan pura-pura bahwa itu bukan pelanggaran hak asasi manusia," sambung dia.
"Turki punya sikap yang tegas karena itu kami merasa ingin bersama Turki membela keadilan, kebenaran di dunia yang sekarang penuh ketidakpastian," lanjutnya.
Kagumi Mustafa Kemal Ataturk-Sultan Mehmed Al-Fatih
Dalam kesempatan itu juga, Prabowo mengungkapkan dua pahlawan Turki yang jadi panutannya.
ADVERTISEMENT
"Sebagai anak muda, saya punya pahlawan, saya punya ikon adalah, sebagai anak muda pahlawan saya, ikon saya adalah Mustafa Kemal Ataturk dan Sultan Mehmed, [Sultan Muhammad Al-Fatih] sang penakluk," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan, ada banyak sikap yang bisa dijadikan contoh saat ini. Bahkan, ada patung Mustafa Kemal Ataturk di rumah dan kantornya.
"Saudara-saudara sekalian, kalau Saudara datang ke kantor saya di Jakarta, kalau Saudara datang ke rumah saya di Jakarta, ada patung Mustafa Kemal Ataturk, di kantor saya, di rumah saya," tutur Prabowo.
Bagi Prabowo, ada banyak sikap yang bisa diambil dari Mustafa Kemal Ataturk. Terlebih, kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Saya baca di global south di negara-negara yang sedang berkembang, Mustafa Kemal adalah sebuah ikon, sebuah contoh keberanian, contoh kepemimpinan, contoh patriotisme, contoh semangat tidak mengenal menyerah," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
"Karena itu dunia saat ini keadaan geopolitik saat ini di dunia, menurut pendapat saya, memerlukan kepemimpinan yang sama, kepemimpinan penuh keberanian, kepemimpinan penuh kearifan," ujar dia.
Prabowo menilai, Turki dan Indonesia harus terus menjalin hubungan urat, menjaga persatuan dalam menghadapi dunia.
"Kalau kita kerja sama, kalau kita sama-sama kuat, suara kita akan lebih didengar oleh seluruh dunia," ucap dia.
Pimpin RI Menuju Transformasi Besar
Prabowo menekankan bahwa dirinya sedang memimpin Indonesia menuju transformasi besar. Prabowo tidak ingin korupsi merajalela di Indonesia. Indonesia, kata Prabowo, harus bebas dari korupsi.
"Saudara-saudara sekalian, saya sedang memimpin Indonesia menuju transformasi besar, kita ingin memperbaiki ekonomi kita," kata Prabowo.
"Kita ingin membangun pemerintah yang bersih, bersih dari korupsi supaya rakyat Indonesia bisa hidup dengan baik," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Cerita Kedekatan Historis Indonesia-Turki
ADVERTISEMENT
Ia juga kemudian bercerita soal kedekatan Indonesia-Turki secara historis bahkan sejak era Utsmani.
"Turki memiliki tempat yang khusus, yang istimewa di hati rakyat Indonesia. Bagi rakyat Indonesia, Turki adalah peradaban muslim yang terbesar bagi umat islam Indonesia, bagi kami Turki adalah penerus dari peradaban Utsmani, peradaban Ottoman," kata Prabowo.
Prabowo berkisah bagaimana Utsmani selalu membantu kerajaan-kerajaan muslim tanah air yang diserang imperialisme barat. Kisah-kisah kepahlawanan kerajaan yang melawan ini kerap dituturkan masyarakat lokal hingga saat ini.
Seperti yang terjadi di Kesultanan Aceh hingga Kesultanan Deli.
"Tiap saya mengunjungi daerah-daerah sebagai politisi saya berkampanye, saya ke Sumatera, saya ke Aceh, saya ke Deli Serdang, mereka ingat. Mereka cerita bahwa dulu kakek-kakek kami dilatih, dibantu oleh perwira-perwira, prajurit-prajurit kekaisaran Ottoman, sampai hari ini masih diceritakan oleh rakyat Indonesia," kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
Kisah kedekatan historis antara Indonesia-Turki itu ditutup Prabowo dengan rasa kagumnya. Ia berharap, persahabatan dua negara ini tak bakal terputus.
"Persahabatan ini telah terjalin selama berabad-abad, dan sampai sekarang kami merasa pemimpin-pemimpin Turki selalu bersahabat dengan kami, dan selalu terbuka sama kami, dan selalu ingin membagi kemajuan-kemajuan yang dialami oleh rakyat Turki," ujar. Prabowo.
Bahas Serangan Israel ke Gaza
Prabowo juga menyikapi serangan Israel ke Gaza, Palestina. Ia memandang keadaan dunia saat ini penuh ketidakpastian.
“Kita merasa sekarang bahwa terjadi penindasan oleh bangsa-bangsa yang besar terhadap bangsa-bangsa yang lemah,” ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan pemimpin-pemimpin Turki berani membela rakyat yang lemah dan tertindas khususnya yang sedang terjadi di Palestina.
Ia kemudian menyinggung soal banyak negara yang diam saat terjadi perang di Gaza. Padahal banyak ibu dan anak yang tewas dalam peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
“Banyak negara bicara tentang demokrasi, bicara tentang hak asasi manusia, tetapi pada saat anak-anak dibom, ibu-ibu tidak berdosa dibom, rakyat Gaza kehilangan semua kehidupan mereka banyak negara diam pura-pura tidak tahu dan pura-pura bahwa itu bukan pelanggaran hak asasi manusia,” ungkap Prabowo.
Untuk itu, Prabowo menyebutkan sikap Indonesia sama dengan Turki yakni membela kemerdekaan Palestina.
“Turki punya sikap yang tegas karena itu kami merasa ingin bersama Turki membela keadilan, kebenaran di dunia yang sekarang penuh ketidakpastian,” ucapnya.