Serba-serbi Pidato Prabowo di Rapat Kabinet

6 Mei 2025 8:13 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto berpidato di Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/5).
ADVERTISEMENT
Ada beberapa hal yang disampaikan Prabowo. Berikut rangkumannya.

Prabowo Bicara Presiden Boneka

Prabowo Subianto, menanggapi tudingan yang menyebut dirinya sebagai presiden boneka yang dikendalikan oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo secara tegas membantah anggapan bahwa dirinya hanya menjalankan perintah dari Presiden Jokowi. Ia menilai tuduhan itu tidak berdasar dan menyesatkan.
"Saya dibilang, apa itu, presiden boneka, saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah-olah Pak Jokowi tiap malam telepon saya. Saya katakan itu tidak benar," tegas Prabowo.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden

Singgung Ijazah Jokowi

Prabowo Subianto menyinggung soal ijazah pendahulunya, Jokowi, yang ramai dibicarakan publik. Prabowo merasa, mungkin saja setelah ini ijazahnya yang akan dipertanyakan oleh masyarakat.
“Masalah ijazah lagi dipersoalkan, nanti ijazah saya ditanya-tanya,” ujar Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta (5/5).
ADVERTISEMENT

Kasus Anak Keracunan MBG

Prabowo membeberkan alasan mengapa masih ada anak-anak sekolah yang keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG).
Prabowo mengatakan, ada banyak pemicu mengapa anak-anak keracunan MBG. Misalnya, karena alat makan tidak bersih seperti sendok.
"MBG berjalan apakah ada kekurangan? Ada, kekurangannya karena juga ada adat budaya kita. Saya masuk ruangan anak-anak 30 orang, yang 20 orang mau pakai sendok, ada 10 enggak pakai sendok, dia biasa makan enggak pakai sendok," kata Prabowo dalam sidang kabinet paripurna di Istana, Senin (5/5).
Sejumlah siswa berdoa sebelum menyantap menu makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di SMP Negeri 1 Denpasar, Bali, Senin (17/3/2025). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
"Kita ajarkan mereka cuci tangan, biasa aja keracunan karena hal seperti ini mendasar," tambah dia.
Selain itu, bisa jadi ada anak keracunan karena tidak cocok dengan menu MBG seperti susu. Akibatnya, anak itu mengalami diare.
ADVERTISEMENT
"Selain anak-anak malas cuci tangan, tidak mau pakai sendok, ada juga maaf enggak biasa, contoh, kalau dikasih susu, enggak cocok karena tidak pernah minum susu, tapi 2 minggu pertama istilahnya diare," kata Prabowo.

Keberhasilan MBG 99,99%

Seorang siswa menunjukkan menu makan bergizi gratis bulan Ramadhan di SDN Slipi 15, Jakarta, Kamis (6/3/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
Eks Menteri Pertahanan itu menegaskan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sangat baik. Bahkan, dari data yang ada, Prabowo menyebut keberhasilannya mencapai 99,99%.
"Jadi bisa dikatakan yang keracunan atau yang perutnya enggak enak sejumlah 200 orang. Itu 200 dari 3 koma sekian juta kalau tidak salah adalah 0,005 persen. Berarti keberhasilannya adalah 99,99 persen," kata Prabowo saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5).
Prabowo mendapat laporkan, penerima MBG saat ini mencapai 3,4 juta. Dari data itu, ada 200 orang yang dilaporkan mengalami keracunan. Lalu ada 5 orang yang dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Prabowo menilai program makan bergizi gratis sejauh ini sukses. Tapi, Prabowo mengingatkan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana untuk tidak cepat puas.

Senang Inflasi Rendah

Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Prabowo memuji kinerja Presiden Joko Widodo dalam mengendalikan inflasi nasional. Menurutnya, keberhasilan Indonesia menekan laju inflasi hingga menjadi salah satu yang terendah di dunia tidak terlepas dari kepemimpinan Jokowi.
"Salah satu tonggak pemerintahan di setiap negara adalah mampu atau tidak kita menjaga inflasi. Inflasi kita salah satu terendah di dunia mungkin di antara 5 negara terendah di dunia. Mungkin inflasi yang lebih rendah dari kita mungkin Tiongkok ya Ada ya? Ini prestasi," ujar Prabowo.
Ia menilai, pengalaman Jokowi sebagai Wali Kota Solo hingga jadi presiden menjadi bekal penting dalam memahami cara kerja pengendalian inflasi di lapangan. Menurutnya, pendekatan praktis Jokowi lebih efektif dibanding teori-teori ekonomi yang diajarkan di universitas ternama dunia.
ADVERTISEMENT

Bill Gates Mau Bantu Program MBG

Co-founder Microsoft dan juga lembaga filantropi Bill & Melinda Gates Foundation, Bill Gates. Foto: ANGELA WEISS / AFP
Eks Danjen Kopassus itu mengatakan banyak pemimpin dunia yang datang ke Indonesia dan salah satu yang dibahas adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu tokoh yang akan datang ke Indonesia selanjutnya adalah pendiri Microsoft, Bill Gates.
“Banyak pimpinan negara datang ke Indonesia yang dibahas antara lain makan bergizi. Tanggal 7, yaitu lusa tokoh dunia namanya Bill Gates akan datang ke kita,” ujar Prabowo di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5).
Prabowo mengatakan, salah satu agenda Bill Gates adalah menyatakan dukungan dan memberikan penghargaan untuk program MBG. Namun, ia merasa hal itu tidak perlu disampaikan saat ini karena belum mencapai tujuan yang ditetapkan.

Bahas Semester Pertama Kabinet

Presiden Prabowo Subianto memberikan pengantar saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/5/2025). Foto: Kemensos RI
Prabowo menyatakan bahwa pemerintahannya baru saja melewati enam bulan masa kerja atau semester pertama. Ia mengajak seluruh jajaran kabinet untuk mulai mengevaluasi diri secara objektif dan melihat rapor dari kinerja yang telah dicapai.
ADVERTISEMENT
"Baru saja kita melewati tonggak 6 bulan pertama, bisa dikatakan ini adalah semester pertama pemerintahan kita dan sekarang tibanya kita melihat rapor kita, apakah merah atau memuaskan atau cukup memuaskan atau sangat memuaskan?" ujar Prabowo dalam pidatonya di Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/5).
Prabowo menyoroti capaian pemerintahan dalam bentuk kebijakan. Menurutnya, hingga kini, pemerintah telah menghasilkan 28 kebijakan baru yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan rakyat.
"Kita telah menghasilkan 28 kebijakan baru, kebijakan-kebijakan tersebut yang berhubungan langsung dengan hajat hidup rakyat kita. Hal-hal ini kita lakukan dalam waktu yang cukup singkat yang tidak diperkirakan bahwa kita mampu mencapai itu dalam waktu yang singkat," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya kebijakan, Presiden juga menekankan banyaknya produk hukum dan administrasi yang mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut. Jumlahnya bahkan hampir mencapai 200 produk.
Prabowo kemudian menekankan pentingnya penilaian yang objektif terhadap kinerja pemerintahan. Ia mengingatkan agar para pemimpin tidak terjebak dalam ilusi keberhasilan semata.