Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Serba-Serbi Rapim TNI & Polri: Jangan Alergi Perubahan; Jaga Kepercayaan Publik
1 Februari 2025 9:11 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
TNI dan Polri menggelar rapat pimpinan (rapim) di dua tempat yang berbeda pada Jumat (31/1). Rapim TNI digelar di di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Sedangkan Rapim Polri digelar The Tribrata Dharmawangsa.
ADVERTISEMENT
Dalam Rapim itu Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto maupun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pesan.
Berikut isi pesan mereka dalam Rapim:
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
Rapim dihadiri oleh KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, KSAU Marsekal Tonny Harjono dan KSAL Laksamana Muhammad Ali dan seluruh Pangkotama TNI.
Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB para perwira tinggi sudah terlihat duduk rapi di bangku yang sudah disediakan.
Rapat Pimpinan tahun 2025 mengusung tema TNI Prima Sebagai Garda Terdepan Pertahanan Negara Siap Dukung Pembangunan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju.
Dalam kesempatan itu, Agus menyampaikan terima kasih kepada para pimpinan dan komandan pasukan yang telah membina dan memastikan seluruh tugas yang diberikan berjalan dengan baik. Termasuk berbagai agenda besar seperti Pilpres hingga Pilkada.
ADVERTISEMENT
"Sehingga bangsa ini bisa berjalan dan aman dan tertib, mulai dari kegiatan pemilu sampai dengan pelantikan presiden yang terpilih, kemudian juga pilkada serentak, semua bisa dilaksanakan dengan baik," kata Agus.
Geopolitik Tak Menentu
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menekankan pentingnya kemampuan intelijen bagi para perwira TNI. Ia mengingatkan dinamika geopolitik global yang semakin cepat dan tidak menentu.
“Dengan perkembangan geopolitik, geostrategi sekarang yang berkembang sangat dinamis, sangat cepat tidak menentu para perwira yang punya kemampuan intelijen harus memiliki kemampuan intel, intelijen strategis,” kata Agus dalam Rapat Pimpinan TNI 2025 di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1).
Agus menjelaskan, sejak 2024, pejabat intelijen di TNI diwajibkan memiliki kompetensi intelstrat (intelijen strategis). Ia berterima kasih kepada Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) yang telah mengalokasikan anggaran untuk program pendidikan ini.
ADVERTISEMENT
Jangan Alergi Perubahan
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meminta jajarannya tak alergi pada perubahan. Ia awalnya menyinggung banyak perubahan baik di bidang pendidikan TNI hingga strategi taktik militer.
"Untuk itu, mari kita berdua memang agak capek, terutama dari bodiklat TNI, bodiklat pemerintahan darat, laut dan udara mengubah beberapa doktrin peperangan kita. Doktrin yang kita gunakan, itu masih produk lama sedangkan kemarin saya ke Australia taktik infanteri 100% diubah dan mereka berubah doktrin selama 3 atau 5 tahun diubah," kata Agus di hadapan jajarannya.
Agus kemudian meminta jajarannya menjadi agen perubahan dan tak menghindari hal tersebut.
Orang nomor satu di TNI itu lalu menyindir pihak-pihak yang alergi terhadap perubahan. Bahkan menurutnya, pejabat TNI yang sudah mau pensiun kerap menolak adanya ide-ide perubahan yang diusulkan juniornya.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita semua harus menjadi agen perubahan Jangan alergi kalau ada perubahan, orang kita itu kalau ada perubahan, belum apa-apa, dia sudah ngomel, apa lagi apalagi kalau yang mau pensiun-pensiun itu. Nah, apa lagi ini Kalau adik-adiknya punya ide itu, mereka gak suka," ujarnya.
"Jadi kita semuanya harus menjadi agen perubahan keluarkan ide-ide yang bagus sesuai dengan penugasan kita di lapangan," tandasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Sejumlah menteri hadir pada Rapim Polri, yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, hingga Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait.
Kegiatan itu berlangsung tertutup, namun lewat keterangan yang diterima, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menekankan kepada para pimpinan Polri soal ketulusan dan kerja keras.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan pekerjaan mudah, ini butuh ketulusan, ini butuh kerja keras," katanya saat memberikan kata sambutan.
ADVERTISEMENT
Jaga Kepercayaan Publik
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengingatkan anggotanya untuk terus menjaga kepercayaan publik. Hal itu ia sampaikan, saat membahas tentang rendahnya kepercayaan publik terhadap Polri yang tercermin dari hasil survei Litbang Kompas.
Dalam survei itu, citra positif Polri hanya berada di angka 65 persen dan masih di bawah lembaga lainnya seperti DPR, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Kejaksaan.
"Terkait dengan masalah kepercayaan publik, ini juga tentunya menjadi hal yang terus kita perhatikan," katanya.
Sigit mengakui satu tahun ke belakang begitu berat bagi Polri karena maraknya kasus pelanggaran yang dilakukan anggotanya.
"Dalam satu tahun ini memang sangat berat kita menghadapi berbagai macam tantangan, terkait dengan masalah tugas dan juga banyaknya pelanggaran oleh anggota," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Perintahkan Oknum yang 'Bermain' dalam Tata Niaga Impor Ditindak
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, meminta agar urusan tata niaga impor diawasi secara ketat.
Jika ada oknum anggota yang terlibat di bidang impor dan merugikan masyarakat, dia meminta agar ditindak secara tegas.
"Kalau memang ada keterlibatan dari oknum, tolong tuntaskan, sehingga kemudian ini betul-betul bisa berhenti," kata Sigit dalam kegiatan Rapim Polri yang digelar di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Jumat (31/1).
Akan Bentuk Direktorat Baru
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyebut bakal ada sejumlah direktorat baru yang akan dibentuk oleh Polri dan pengembangan satuan kerja. Nantinya, pos yang baru dibentuk akan diisi oleh jenderal bintang tiga.
"Kita melakukan perbaikan-perbaikan terhadap aspek struktural, baik pembangunan direktorat-direktorat baru, kemudian mengembangkan Satker, meningkatkan dari bintang dua menjadi bintang tiga," kata dia dalam kegiatan Rapat Pimpinan Polri yang digelar di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada Jumat (31/1).
ADVERTISEMENT
Selain mengembangkan satuan kerja hingga membentuk sebuah direktorat baru yang bakal diisi jenderal bintang tiga, Sigit juga mencari ruang-ruang jabatan di luar struktur Polri.
Alasannya, ia punya personel yang cukup besar sementara jabatan yang tersedia di dalam struktur terbatas. Padahal, banyak yang kompeten dan mumpuni.