Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BMKG memastikan gempa itu tidak berpotensi tsunami.
"Tidak berpotensi tsunami," tulis BMKG di Twitter.
Setelah beberap menit, gempa susulan kembali terjadi atau tepatnya sekitar pukul 02.50 WIB. Gempa tersebut berkekuatan 5,1 magnitudo.
Gempa susulan untuk ketiga kalinya kembali terjadi sekitar pukul 03.37 WIB. Gempa tersebut berkekuatan 5 magnitudo.
Ketiga gempa tersebut berpusat di darat, dengan kedalaman 10 Km. Setelahnya, gempa susulan terus terjadi hingga puluhan kali.
Berikut serba-serbi terkait gempatersebut:
Gempa 6 M Di Tapanuli Utara Dipicu Aktivitas Sesar Besar Sumatera
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan bahwa gempa tersebut diakibatkan aktivitas Sesar Besar Sumatera yang bergeser.
"Sesar/Patahan Besar Sumatra Segmen Renun pagi dini hari ini bergeser memencarkan energi gempa Magnitudo 5,8 (di laman BMKG 6 magnitudo) pada pukul 02.28 WIB," demikian tulis Daryono di Twitter pribadinya.
ADVERTISEMENT
Meski tidak berpotensi tsunami, Daryono mengungkap bahwa gempa tersebut bersifat merusak.
"Gempa merusak Magnitudo 5,8 di Tapanuli Utara pagi dini hari tadi dipicu aktivitas Sesar Besar Sumatra Segmen Renun," ucap dia.
Daryono juga membagikan sejumlah dampak akibat gempa. Terlihat ada bangunan yang rusak, hingga beberapa orang mendapatkan perawatan medis.
Gereja Rusak, Pasien RS Diungsikan ke Tenda
Kabid Darurat dan Logistik BPBD Tapanuli Utara, Sihol Dame Perjuangan Situmeang, mengatakan rumah warga hingga rumah ibadah dilaporkan rusak akibat guncangan gempa.
"Ada rumah ibadah, rumah warga juga ada tetapi kalau roboh total enggak, hanya retak, paling roboh-roboh sebagian. Rumah ibadah (gereja) satu Di Parmonangan," kata Sihol saat dihubungi kumparan.
Dia mengatakan, getaran gempa masih kerap terasa hingga saat ini. Berdasarkan keterangan dari Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, hingga pukul 04.30 WIB, sudah ada lebih dari 30 kali gempa susulan.
ADVERTISEMENT
Sihol mengungkapkan, selain kerusakan pada bangunan, BPBD juga tengah mendirikan tenda-tenda di sekitaran rumah sakit. Sebab, sejak gempa mengguncang, pasien banyak yang dievakuasi ke luar gedung rumah sakit, salah satunya di RSUD Tarutung.
"RSUD Tarutung (pasien dievakuasi)," kata Sihol.
Bupati Tapanuli Utara: 1 Orang Tewas Kena Serangan Jantung saat Gempa
Satu orang warga tewas saat gempa berkekuatan 6 magnitudo mengguncang Tapanuli Utara pada Sabtu (1/10) pukul 02.28 WIB. Selain korban tewas, sejumlah warga terluka.
"Korban meninggal karena jantung di RSUD (Tapanuli Utara), luka-luka untuk sementara di RSUD 6 orang," kata Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, saat dihubungi kumparan.
Korban luka lainnya dilaporkan tengah dirawat di Puskesmas berjumlah 2 orang. Namun dia belum merinci lokasi puskesmas yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
Sihol Dame Perjuangan Situmeang mengatakan korban tewas yang belum diungkapkan identitasnya tersebut diduga kaget akibat gempa. Ia memastikan korban tersebut tewas bukan karena terdampak reruntuhan.
"Sebenarnya ada satu orang meninggal, tadi dia mungkin kaget, dibawa ke rumah sakit, ditangani dokter meninggal itu saja. (Penyakit) jantung. Bukan karena material," ungkap Sihol, terpisah.
53 Gempa Susulan Terjadi Usai Gempa 6 Magnitudo di Tapanuli Utara
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Sabtu pukul 06.59 WIB mendeteksi 53 kali gempa susulan setelah gempa dengan magnitudo 6,0 yang terjadi pukul 02.28 WIB di wilayah Tapanuli Utara.
"Hingga pukul 06.59 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 53 aktivitas gempa bumi susulan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam taklimat media di YouTube BMKG seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, rentetan gempa bumi susulan yang terjadi di Tapanuli Utara magnitudonya berkisar 2,0 sampai 5,1.
10 Korban Luka
Berdasarkan perkembangan data yang diterima pemerintah setempat, korban gempa bertambah. Selain 1 korban meninggal, 1o korban dilaporkan terluka, serta 1 orang mengalami syok akibat peristiwa ini.
Korban meninggal ialah Leo Sihombing (62) warga Jalan Kornel Simanjuntak, Tarutung. Ia meninggal dunia diduga karena sakit jantung saat gempa bumi.
Sementara, korban Candra AP (24) warga Desa Sidagal Siatas Barita, alami luka robek, ILT (12) seorang pelajar alami luka ringan. Elisabet Br Lumbantoruan (18) seorang mahasiswa alami patah kaki, dan Febrian Manalu (21) warga Jalan HKI, Tarutung, mengalami luka robek.
Kemudian, korban Romauli Nababan (24) warga Tapian Nauli Simorangkir mengalami syok, Panti Hutabarat (52) luka berat di kepala, JM (6) warga Tarutung alami luka robek, dan SS (14) warga Situmeang Habinsaran alami luka robek.
ADVERTISEMENT
Lalu, Pola Simanjuntak (34) warga Sipoholon Sibuntuon alami luka robek, AS (9) warga Tangsi Tarutung alami kaki keseleo, dan AMH (12) warga Tarutung terjatuh akibat gempa.
Ratusan Rumah Rusak
Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Indra Sahat Hottua Simaremare, mengungkapkan ada 872 unit rumah warga yang rusak ringan hingga parah. Sementara rumah ibadah yang rusak jumlahnya mencapai puluhan unit akibat gempa tersebut.
"Berdasarkan laporan data kerusakan yang kita terima, ada 872 unit rumah penduduk rusak ringan dan berat, 60 unit rumah ibadah, dan 22 ruas jalan," ungkap Indra, Sabtu (1/1) dikutip dari Antara.
Selain itu, delapan unit jembatan, 17 fasilitas pendidikan, dua fasilitas kesehatan, 26 bangunan kantor pemerintahan, tiga bangunan kantor swasta, 31 saluran irigasi, sembilan tembok penahan tanah, tiga tiang PLN, dua LPJU, dan sembilan unit fasilitas air bersih, juga rusak.
ADVERTISEMENT
"Juga ada satu orang korban meninggal dunia dan sebanyak 26 orang mengalami luka-luka akibat gempa bumi ini," kata Indra.
Kerusakan yang timbul akibat gempa bumi itu, kata Indra, tersebar di 15 kecamatan di Tapanuli Utara dan sangat membutuhkan langkah penanganan segera.