Serba-serbi Tes TCM untuk Memeriksa Spesimen Corona di RI

4 Mei 2020 8:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim TCM Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung.
 Foto: Dok. Yankes.kemkes.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Tim TCM Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung. Foto: Dok. Yankes.kemkes.go.id
ADVERTISEMENT
Pemerintah berambisi untuk melakukan uji virus corona hingga 10 ribu tes per hari. Namun, target itu terkendala kurangnya reagen (cairan pereaksi kimia) sehingga sejumlah laboratorium harus berhenti beroperasi sementara. Belum lagi, laboratorium Biosafety Level (BSL) 2 yang diperuntukkan memeriksa spesimen jumlahnya terbatas, baru diaktifkan hingga 89 lab.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan pengujian dan mempercepat tes, Kementerian Kesehatan memodifikasi mesin pendeteksi tuberkulosis atau TB-TCM (Tuberkulosis-Tes Cepat Molekuler) agar juga bisa mendeteksi COVID-19. Mesin pendeteksi TB tersebut sebelumnya sudah tersedia di 305 RS berjumlah 1.000 unit.
Pada kasus TB, pemeriksaan TCM bisa menghasilkan akurasi 99 persen. Sama seperti polymerase chain reaction (PCR), cara kerja tes TCM yaitu dengan memeriksa kuman pada dahak pasien untuk mengetahui apakah seseorang positif TB atau tidak.
Tim TCM Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung. Foto: Dok. Yankes.kemkes.go.id
Dalam memodifikasi mesin TB-TCM, dibutuhkan cartridge khusus untuk mengubah setting agar mesin tersebut bisa mendeteksi SARS-CoV-2. Minggu (3/5), sebanyak 1.500 cartridge sudah didatangkan dari Amerika Serikat dan langsung dimodifikasi ke dalam mesin tersebut.
"Peningkatan kapasitas lab untuk deteksi keberadaan SARSCoV2 dengan manfaatkan mesin GenXpert (TCM) yang tersebar di seluruh Indonesia, sebelumnya hanya dipakai untuk deteksi kuman TB penyebab Tuberkulosis dimulai. Baru tiba sekitar 1500 cartridge," ungkap peneliti FKM UI, Pandu Riono, kepada kumparan.
Petugas Ambulans Puskesmas Kebayoran Baru, bersiap membawa pasien yang diduga terkena virus Corona di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Pemanfaatan mesin TCM ini pertama kali digunakan untuk pemeriksaan spesimen pasien corona di RS Darurat Wisma Atlet. Dalam 4 jam, peneliti berhasil melakukan 58 tes.
ADVERTISEMENT
"Mesin TCM bisa periksa spesimen corona dalam 45-60 menit," ungkap Pandu.
Dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan Fakultas Kedokteran Andalas pada 2016 berjudul Nilai Diagnostik Metode “Real Time” PCR GeneXpert Pada Tuberkulosis Paru BTA Negatif, mesin TCM atau yang juga disebut GeneXpert MTB/RIF merupakan terobosan untuk mendiagnosis TB secara tepat.
Alat ini menargetkan antigen dari bakteri Mycobacterium tuberculosis, zat yang dibawa bakteri penyebab TB dan merangsang respons sistem kekebalan tubuh.
Pemerintah Indonesia sudah memesan 172.000 cartridge dari AS. Alat itu akan datang secara bertahap ke RI.
"Enggak bisa langsung semua. Bertahap. Ditargetkan tidak kurang dari 6.000 cartridge per minggu," kata Kasubdit TB Kemenkes RI, Imran Pambudi.
ADVERTISEMENT
Imran memastikan TB-TCM memiliki akurasi yang sangat tinggi karena menggunakan antigen pada dahak pasien. Berbeda dengan rapid test yang dipakai untuk mendeteksi awal indikasi virus corona di dalam tubuh pasien melalui pemeriksaan sampel darah.
"Ini akurasinya sama dengan tes PCR. Jadi enggak perlu diragukan," tutur dia.
Saat ini, Indonesia baru bisa memeriksa 112.965 spesimen dari 83.012 pasien. Angka ini tentunya masih jauh dari target pemerintah dan jumlah penduduk di RI yang mencapai 267 juta jiwa.
Beberapa waktu lalu, uji spesimen sempat mengalami peningkatan sebanyak 7.000 dalam tiga hari. Namun dalam dua hari terakhir, pengujian kembali turun di kisaran 5.000-6.000, dari target pemerintah 10 ribu tes per hari.
Imran menuturkan, dalam satu mesin TB-TCM, terdapat 4 modul yang bisa sekaligus memeriksa 4 spesimen. Sehingga, alat ini diharapkan bisa membantu percepatan uji spesimen di RI.
ADVERTISEMENT
Berikut skenario penghitungannya:
- Lama pemeriksaan 45 sampai 60 menit/ tes --> kita ambil sehari bisa 20 test / modul (dengan hitungan 4 jam istirahat )
- kemampuan alat: 10 tes / modul/ hari (karena berbagi dengan pemeriksaan TB)
- RS Rujukan COVID-19 yang ada alat TCM: 305 RS dengan kekuatan total ada 1.251 modul
- Asumsi RS yang memiliki laboratorium kemampuan BSL (Bio Security Level) 2 (30%) : 1.251 x 10 x 30% = 3.753 tes / hari
- Asumsi RS yang memiliki laboratorium kemampuan BSL 2 (50 %) : 1.251 x 10 x 50 % = 6.255 tes / hari
"Potensinya besar, karena jumlah kasus TB di Indonesia itu nomor tiga di dunia. Indonesia berniat mengakhiri masalah TB di tahun 2030. Jadi blessing, kalau kita bisa memanfaatkan untuk perkuat layanan tes COVID-19," jelas Imran.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.