Serda Wira Tiba-tiba Pukul Bripda Yoga Tanpa Alasan yang Jelas

11 Agustus 2017 15:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yoga Vernando, polisi yang dipukul TNI (Foto: Twitter/@yogavernando)
zoom-in-whitePerbesar
Yoga Vernando, polisi yang dipukul TNI (Foto: Twitter/@yogavernando)
ADVERTISEMENT
Anggota Satlantas Polresta Pekanbaru Bripda Yoga Vernando menjadi korban pemukulan Serda Wira Sinaga. Insiden ini terjadi saat Bripda Yoga tengah melakukan patroli kelancaran arus lalu lintas di sekitar Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Kamis (10/8).
ADVERTISEMENT
Saat itu Bripda Yoga mengendarai motor beriringan dengan Serda Wira yang tidak menggunakan helm. Namun Bripda Yoga tidak ada menegur atau pun memberhentikan anggota TNI tersebut.
"Selang beberapa saat, oknum anggota TNI tersebut mengejar Bripda Yoga dan menabrak motornya dari belakang dan meminta Bripda Yoga untuk berhenti," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com) Jumat (11/8).
Tanpa alasan yang jelas, Serda Wira tiba-tiba langsung marah dan memukul helm (kepala) Bripda Yoga sebanyak 4 kali. Serda Wira yang berdinas di Korem 031 WB itu juga menantang Bripda Yoga.
"Melihat warga yang sudah semakin ramai, Bripda Yoga tak ingin terpancing meski sempat turun dari sepeda motornya karena ditantang oleh oknum TNI tersebut. Dengan penuh kesabaran Bripda Yoga mengurungkan niatnya dan tetap sabar akan aksi oknum TNI tersebut, dan memilih untuk meninggalkan lokasi kejadian," jelas Susanto.
ADVERTISEMENT
Wira Sinaga (Foto: Instagram/@18wirasinaga)
zoom-in-whitePerbesar
Wira Sinaga (Foto: Instagram/@18wirasinaga)
Kasus pemukulan ini sudah diselesaikan. Katim Intel Korem, Kapten Latif, mendatangi Bripda Yoga untuk menyampaikan permintaan maaf terkait insiden tersebut.
"Menurut Kapten Latif oknum anggota TNI tersebut mengalami gangguan jiwa atau stress," kata Susanto.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga sudah memberikan klarifikasi atas masalah ini. Menurut Gatot, Serda Wira masih dalam perawatan sakit jiwa.
"Sekali lagi tentang kejadian tersebut, saya mohon maaf dan anggota pemukul sekarang sudah ditahan di Riau dan nanti akan diberikan penjelasan. Ternyata anggota tersebut dalam perawatan sakit jiwa," kata Gatot di Kemendagri, Jakarta, Jumat (11/8).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Senada dengan Panglima, Komandan Resor Militer 031 Wirabima, Brigjen TNI Abdul Karim menjelaskan Serda Wira mulai mengalami depresi saat menyelesaikan tugas di Papua 2015 lalu.
ADVERTISEMENT
Akibat gejala depresi tersebut, Serda Sinaga kemudian pindah ke Korem 031 Wirabima. Namun dia mulai berulah dengan mangkir dari tugas atau Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI).
"Kemudian yang bersangkutan jalani proses hukuman THTI. Hasil keputusan Mahkamah Militer, jalan hukuman satu bulan 20 hari," ujar Abdul Karim.
Wira Sinaga (Foto: Instagram/@18wirasinaga)
zoom-in-whitePerbesar
Wira Sinaga (Foto: Instagram/@18wirasinaga)
Setelah menyelesaikan hukuman, Serda Wira pindah ke Korem 032/Wirabraja, Padang, Sumatera Barat. Dua bulan di Padang, dia kembali berulah dan terlibat aksi dengan memukuli anggota Polantas di Padang.
Bripda Wira lalu dipindahkan ke Pekanbaru dan lagi-lagi dia melakukan aksi serupa, memukuli Polantas Polresta Pekanbaru, Bripda Yoga. Saat ini Serda Wira sudah diamankan dan akan menjalani perawatan.