Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Seruan Istigfar Selamatkan Nenek Sarpinah
8 Desember 2017 21:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Azan Subuh baru saja selesai dikumandangkan masjid di Kecamatan Pengasinan Kota Bekasi, Selasa (5/12). Nukwakti, menantu ke-3 Nenek Sarpinah baru saja memulai aktivitasnya dengan menyapu pekarangan masjid.
ADVERTISEMENT
Namun saat sedang asyik menyapu, Nukwanti tiba-tiba mendengar sayup suara rintihan. Untuk ukuran pagi itu, rintihan Istighfar tersebut semakin lama terdengar nyaring di telinganya.
"Saya dengar itu suara rintihan berteriak astagfirulah, astagfirulah, saya sadar itu mertua saya. Saya langsung masuk rumah ke kamar mertua. Yang ada (saya temukan) kamar mertua sudah berantakan, pintu lemari terbuka dan barang-barang nya berserakan. Saya keluar lagi dan meminta bantuan dari bapak ibu pelaku. Kebetulan, rumahnya enggak jauh dari rumah mertua saya," kenang Nukwanti saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com) di kediamannya di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (8/12).
Mereka kemudian menyisir rumah, dan menemukan sumber suara dari sebuah kontrakan kosong milik nenek Sarpinah yang sedang ditinggal pemiliknya pulang kampung.
ADVERTISEMENT
"Kami akhirnya bisa ketemuin dia (nenek Sarpinah) di kontrakan kosong, cuma ngikutin suara aja. Untung pintu enggak dikunci yang depan. Ya ampun, ketika kami temukan, kepalanya sudah bersimbah darah, bibirnya monyong, lehernya biru-biru bekas hantaman," kata Nukwanti bergidik.
Nenek Sarpinah pun tidak ingat apa yang menimpanya. Hanya saja, Nenek Sarpinah saat itu ingat sempat membuka pintu untuk cucunya Ali. Dan hal itu memberi kesempatan bagi Ali untuk menghantam Nenek Sarpinah dengan sebuah bata.
Usai kejadian pihak keluarga langsung membawa Nenek Sarpinah ke rumah sakit. Awalnya ke RSUD Rawalumbu, tetapi karena keterbatasan alat, keluarga akhirnya memasukkan Nenek Sarpinah ke Rumah Sakit Elisabeth.
"Setelah Nenek Sarpinah dapat perawatan, baru kami membuat laporan kepada pihak polisi," ujar Burhanudin, anak ke 3 Nenek Sarpinah.
ADVERTISEMENT
"Mungkin Ali mengira nenek sudah mati kali ya, jadi ia bawa ke kontrakan kosong, tidak tahunya nenek pingsan, dan ketika sadar ia langsung beristigfar karena emang dia Ibadahnya kuat," ucap Nukwanti.
Hari ini nenek Sarpinah telah diperbolehkan pulang oleh pihak Rumah Sakit Elisabeth, Bekasi. Perbuatan Ali membuat nenek Sarpinah menderita luka sobekan sepanjang 6 cm dengan dalam 2 cm sehingga harus mendapatkan 8 jahitan. Nenek Sarpinah juga kehilangan 3 gigi depan atas akibat hantaman benda keras.
"Sesampai di rumah dia langsung minta salat, Alhamdulilah," pungkas Nukwanti.
Saat ini Ali masih berstatus Buron. Polisi sedang fokus mencari keberadaan pria tersebut.