Sesal Bobby soal Baim Bocah Kelas 1 SD Tewas Dibully

3 Juli 2023 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 3 Juli 2023 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibrahim Hamdi (8), bocah kelas 1 SD di Medan yang tewas usai diduga dianiaya dan dibully 5 kakak kelas. Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ibrahim Hamdi (8), bocah kelas 1 SD di Medan yang tewas usai diduga dianiaya dan dibully 5 kakak kelas. Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, turut menyoroti meninggalnya bocah kelas 1 SD di Kota Medan bernama Ibrahim Hamdi alias Baim. Baim tewas diduga akibat dibully dan dianiaya oleh 5 orang kakak kelasnya pada Selasa (27/6).
ADVERTISEMENT
Bobby mengatakan, dari informasi yang diterimanya, kasus pembullyan dan penganiayaan Baim bukan terjadi di lingkungan sekolah melainkan di sekitaran tempat tinggal Baim.
“Ingin kami menyampaikan, saya dapat info, dapat laporan, pertama, bullying ini bukan terjadi di lingkungan sekolah,” kata Bobby saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Kota Medan pada Senin (3/7).
“Jadi, tolong, isunya bukan di lingkungan sekolah tapi di sekitar rumah, jadi, teman-teman dari tetangganya atau kompleks di sekitar rumahnya,” kata dia.
Bobby pun menyayangkan kasus yang menimpa bocah kelas 1 SD itu. Sebab, menurutnya, masa-masa sekolah bagi anak SD harusnya jadi momen bermain dan belajar bagi anak-anak.
“Nah ini tadi tetap kita sayangkan, kenapa? Karena harusnya waktu bermainnya anak-anak, di umur bermainnya anak-anak, kegiatan yang dicontohkan kurang bagus ini, yang harus kita kurangi,” katanya.
ADVERTISEMENT

Kasus Ditangani Polrestabes Medan

Ibunda Baim, Yusraini, mengatakan pihaknya dan keluarga mulanya memilih untuk tidak melaporkan kasus yang menimpa Baim. Itu karena dia mempertimbangan yang diduga menjadi pelaku adalah anak-anak yang masih di bawah umur.
“Ibu tidak ada nolak lapor polisi, tapi ibu juga tidak melapor. Tapi kasus ini bergulir kan, saya diminta untuk lapor. Kalau saya jahat, saya bisa sebut namanya yang dibilang anak saya, tapi saya pikir itu kan anak-anak ya, nanti ke depannya bagaimana,” tuturnya.
Lalu, polisi datang ke sini, menyelidik. Ibu ditanya, ibu mau kasus ini berlanjut, ya ibu mau. Ibu pengin tahu siapa saja. Itu Baim juga sudah diautopsi,” kata dia.
Yusraini pun mengaku dirinya sudah memenuhi panggilan kepolisian untuk memberikan keterangan terkait tewasnya Baim.
ADVERTISEMENT
Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Medan, AKP Gabriella Gultom, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya Baim.
“Masih dalam proses ya dan maksimal kami laksanakan,” kata dia.