Sesal George, Anak Bos Toko Roti di Jaktim yang Aniaya Pegawai: Saya Khilaf

16 Desember 2024 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka penganiayaan karyawan di toko roti di Cakung, Jakarta Timur, George Sugama Halim (GSH) di Mapolres Jakarta Timur pada Senin (16/12/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka penganiayaan karyawan di toko roti di Cakung, Jakarta Timur, George Sugama Halim (GSH) di Mapolres Jakarta Timur pada Senin (16/12/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
ADVERTISEMENT
Tersangka penganiayaan terhadap kasir toko roti, George Sugama Halim (GSH) ditunjukkan ke hadapan wartawan saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur pada Senin (16/12).
ADVERTISEMENT
George dibawa jajaran Polres Jakarta Timur saat konperensi pers. Ia terlihat mengenakan baju tahanan berwarna biru dan mengenkan masker.
Saat ditanya wartawan, George mengaku khilaf telah menganiaya DAD (19), kasir toko roti milik orang tuanya itu.
“Saya khilaf,” singkatnya.
Tersangka penganiayaan karyawan di toko roti di Cakung, Jakarta Timur, George Sugama Halim (GSH) di Mapolres Jakarta Timur pada Senin (16/12/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
Tanpa berkata-kata, George juga mengaku menyesali perbuatannya yang menyebabkan DAD luka di bagian pelipis. Ia hanya menganggukkan kepala.
Begitu juga saat wartawan menanyakan alasannya menyuruh korban mengantarkan makanan ke dalam kamarnya. Ia hanya menggelengkan kepalanya.
Tak ada lagi kata-kata yang keluar dari mulut George. Ia juga tak menggubris pertanyaan wartawan yang lainnya, salah satunya soal ia merasa kebal hukum.
Saat ini ia telah dibawa ke Polres Jakarta Timur untuk ditahan.
Barang bukti yang digunakan oleh tersangka penganiayaan karyawan di toko roti di Cakung, Jakarta Timur, George Sugama Halim (GSH) di Mapolres Jakarta Timur pada Senin (16/12/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
George sudah ditetapkan sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 351 Ayat 1 dan 2 Tentang Penganiayaan, dengan ancaman penjara di atas 5 tahun.
ADVERTISEMENT
Ia ditangkap di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat pada Senin (16/12) dini hari. Peristiwa penganiayaan sendiri terjadi di toko rotinya yang berada di Cakung, Jakarta Timur pada 17 Oktober lalu.
Ia menganiaya DAD karena marah, permintaannya untuk mengantarkan roti ke kamar ditolak. Video penganiayaannya viral di media sosial dan memantik kemarahan netizen.