Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Jumat (24/7), sejak Rabu malam hingga Kamis malam, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi aktivitas gempa sebanyak 13 kali di Sorowako dan sekitarnya.
Catatan Daryono, dari seluruh gempa yang terjadi, 3 gempa diantaranya guncangannya dirasakan oleh masyarakat, yaitu di Soroako, Nuha, dan Malili.
Ketiga gempa signifikan tersebut masing-masing terjadi pada Rabu 22 Juli 2020 pukul 23.21 WIB berkekuatan M 3,6 dan Kamis 23 Juli 2020 pukul 08.12 WIB berkekuatan M 2,9, dan pukul 22.03 WIB berkekuatan M 4,1.
"Ketiga gempa ini dirasakan di Sorowako dalam skala intensitas Malili II MMI, di Soroako II – III MMI, dan di Nuha III MMI. Patut disyukuri rangkaian aktivitas gempa yang terjadi ini tidak menimbulkan kerusakan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Daryono membeberkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa rentetan aktivitas gempa ini berasosiasi dengan meningkatnya aktivitas Sesar Aktif Matano, khususnya Segmen Matano dan Pamsoa.
"Hal ini didasarkan fakta bahwa seismisitas yang terjadi membentuk klaster pusat gempa di Danau Matano dan sekitarnya. Segmen Matano dan Pamsoa adalah Segmen Sesar Aktif Matano dengan mekanisme pergerakan mendatar mengiri (sinistral strike-slip) dengan magnitudo tertarget M 6,8 (Matano) dan 6,9 (Pamsoa) dengan laju pergeseran sesar 7 milimeter per tahun," urai dia.
BMKG mencatat, lanjut Daryono, bahwa gempa Sorowako paling kuat terakhir terjadi pada 15 Februari 2011 dengan kekuatan mencapai M 6,1. Gempa ini berpusat di Segmen Pamsoa tepatnya sebelah timur laut Danau Matano dengan kedalaman hiposenter dangkal 14,7 kilometer.
ADVERTISEMENT
Dampak gempa ini guncangannya mencapai skala intensitas V-VI MMI hingga menyebabkan beberapa rumah mengalami kerusakan ringan di Sorowako dan sekitarnya.
"Dengan meningkatnya aktivitas gempa di Segmen Matano dan Pamsoa terkini, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terkait gempa bumi. Gempa kuat dapat terjadi kapan saja dan belum dapat diprediksi secara akurat kapan terjadinya," tutur dia.
Daryono mengingatkan, upaya mitigasi perlu dilakukan sehingga jika suatu saat terjadi gempa, masyarakat perlu memahami cara selamat saat terjadi gempa, jika terjadi guncangan kuat agar segera mencari perlindungan.