Setahun Corona di RI: Kematian Naik Lebih dari 1.000 Kasus Usai Libur Panjang

2 Maret 2021 18:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas yang mengenakan APD membawa peti berisi jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Senin (25/1). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Petugas yang mengenakan APD membawa peti berisi jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Senin (25/1). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Setahun sudah pandemi corona melanda Indonesia. Sejak kasus pertama diumumkan pada 2 Maret 2020, kini total pasien corona mencapai 1.347.026 orang. Dari jumlah itu, 1.160.863 pasien di antaranya sembuh dan 36.518 orang meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Satgas Penanganan COVID-19 mencatat, kasus kematian corona selama setahun terakhir grafiknya meningkat usai libur panjang.
Juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, menyatakan terdapat kenaikan angka kematian lebih dari 1.000 pasien per bulan saat ada long weekend.
"Ada implikasi kematian pada setiap event libur panjang yang terjadi sepanjang 1 tahun ke belakang. Di bulan-bulan tanpa libur panjang, jumlah orang yang meninggal akibat COVID-19 adalah 50-900 orang. Sedangkan di bulan-bulan dengan libur panjang, jumlah orang yang meninggal meningkat tajam menjadi 1.000-2.000 orang," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (2/3).
Petugas yang mengenakan APD memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Senin (25/1). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Berkaca pada data tersebut, Wiku menyatakan keputusan warga yang masih nekat berlibur saat long weekend sangat tidak bijak.
ADVERTISEMENT
"Bayangkan dalam 1 bulan kita bisa kehilangan lebih dari 1.000 nyawa hanya karena memilih untuk melakukan perjalanan dan berlibur," ucapnya.
Sehingga Wiku mengajak masyarakat agar introspeksi dan tidak mengulangi kesalahan yang terjadi selama setahun terakhir. Begitu pula bagi pemerintah diharap tidak menciptakan kebijakan yang justru mendukung libur panjang.
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
"Kita baru memulai tahun 2021, hendaknya pemerintah dan masyarakat belajar untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana dan tidak membahayakan nyawa diri sendiri dan orang lain," kata Wiku.
Diketahui pemerintah telah memutuskan memotong cuti bersama 2021 dari awalnya 7 hari menjadi 2 hari. Praktis cuti bersama hanya terjadi sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri dan sehari sebelum Hari Raya Natal.