Setelah Bertemu Sultan, Presiden Singapura Kunjungi UGM

6 Februari 2020 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DI Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X (kanan) foto bersama dengan Presiden Singapura Halimah Yacob (kiri) di keraton Yogyakarta.  Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DI Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X (kanan) foto bersama dengan Presiden Singapura Halimah Yacob (kiri) di keraton Yogyakarta. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Singapura Halimah Yacob melanjutkan kegiatan hari keduanya di Yogyakarta. Setelah ke Keraton Yogyakarta pada Rabu (5/2) malam, Halimah kemudian ke Universitas Gadjah Mada (UGM).
ADVERTISEMENT
Di kampus UGM, Halimah mengikuti sesi dialog bertajuk “Singapore and Indonesia: Strengthening Bridges and Progressing Together”. Di situ dia bertemu dengan puluhan mahasiswa UGM dari berbagai fakultas.
Dalam sambutannya, Halimah menyinggung soal investasi Singapura di Indonesia. Menurutnya Singapura menjadi investor nomor satu di Indonesia.
"Singapura menjadi investor teratas sejak 2014. Dan secara konsisten, salah satu investor paling besar di Yogyakarta. Kita juga saling berpartner, yang artinya kita saling jual beli dengan sangat sering satu sama lain," katanya.
Dialogue Session bertajuk “Singapore and Indonesia: Strengthening Bridges and Progressing Together”, Rabu (5/2) malam, Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Kita punya proyek kolaborasi yang sukses. Seperti di Kendal Industrial Park, di Semarang, Jawa Tengah. Dan, Batam-Indo Industrial Park, dan Nongsa Digital Park di Batam. Saya senang bahwa Kendal Industrial Park telah menarik nilai investasi lebih dari 800 juta dollar US. Dan, punya potensi untuk menghasilkan lebih dari 8.000 lapangan kerja di Jateng," kata dia.
ADVERTISEMENT
Halimah kemudian menarik lebih jauh soal hubungan Indonesia-Singapura ini. Interaksi kedua negara telah terjalin dengan baik sejak Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.
"Sejak zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, perekonomian kita telah saling bertemu, masyarakat juga saling berinteraksi, dan budaya kita saling terjalin. Kita telah menguatkan hubungan dekat ini. Bahkan, semakin membangun jembatan agar kedua negara ini semakin terhubung satu sama lain," kata Halimah Yacob.
"Kondisi bilateral kedua negara juga sangat luar biasa. Hubungan kedua negara saling menguntungkan dan telah bekerjasama dalam berbagai bidang. Termasuk ekonomi, pertahanan, budaya dan pertukaran lainnya," ujarnya.
Halimah menjelaskan kunjungan kenegaraan ini untuk memperluas kerja sama kedua negara di berbagai bidang. "Ikatan ekonomi antara dua negara ini kuat dan senantiasa bertumbuh," pungkasnya.
ADVERTISEMENT