Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Setelah Cabut dari PSI, ke Mana Pilihan Politik Tsamara Amany?
12 September 2023 12:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Eks politisi muda PSI, Tsamara Amany, mengaku belum ada rencana untuk bergabung ke partai politik mana pun. Hal itu diungkapkannya menjawab pertanyaan awak media mengenai rencana bergabungnya ke PAN.
ADVERTISEMENT
"Bukan enggak mau gabung, tetapi kita harus mendukung orang yang bagus dalam kontestasi pilpres karena kita bicara hal yang sangat penting tentang Indonesia ke depan. Jadi kalau buat aku, aku ingin memastikan mendukung orang yang tepat, orang yang bagus, masuk ke dalam pemerintahan selanjutnya," kata Tsamara di Kantor DPP PAN, Jakarta, Selasa (12/9).
Tsamara membantah belum bergabungnya dia ke PAN karena masih melihat parpol-parpol lain.
"Enggak ada bidik-bidik partai lain, kita dukung orang-orang bagus di partai-partai bagus, PAN salah satu partai yang bagus," ujarnya.
Lebih jauh, Tsamara menegaskan belum ada rencana maju sebagi caleg dalam waktu dekat. Ia menyebut, tidak nyaleg bukan berarti hilang dalam dunia politik.
"Kita tetap dukung orang-orang yang bagus, untuk terus masuk ke dalam politik," terang dia.
Sebelumnya, Tsamara Amany mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pengurus dan kader PSI. Pengumuman ini disampaikan Tsamara dalam video berdurasi 7 menit 11 detik di kanal YouTube pribadinya.
ADVERTISEMENT
"Selama 5 tahun mengabdi di PSI sebagai Ketua DPP, per hari ini, 18 April 2022, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI," kata Tsamara, Senin (18/4/2022).
Tsamara menegaskan keputusannya ini berdasarkan pertimbangan pribadi. Ia menilai perlu perjalanan baru di luar partai politik.
"Untuk saat ini, saya ingin fokus mengabdi ke Indonesia melalui cara-cara lainnya. Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan. Ini bukan berarti saya merendahkan peran atau efektivitas partai dan PSI dalam membawa perubahan," tuturnya.