Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Setelah Musibah Kebakaran, Pasar Senen Blok 3 Kini Resmi Dibuka Lagi
29 Desember 2017 10:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Renovasi Pasar Senen setelah dilanda kebakaran hebat pada Januari 2014 lalu sudah rampung. Pemprov DKI Jakarta akan segera meresmikan Pasar Senen Blok 3.
ADVERTISEMENT
Bentuk fisik pasar yang sempat kembali terbakar pada Januari 2017 ini sudah semakin cantik. Pasar Senen Blok 3 tak lagi kumuh dan semrawut.
"Pasar dengan tampilan baru ini dibangun dengan tampilan modern agar masyarakat semakin nyaman berbelanja. Terlebih kawasan Pasar Senen merupakan salah satu pasar tertua di Jakarta," ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, dalam keterangan tertulis, Jumat (29/12).
Arief menjelaskan, Pasar Senen Blok 3 berada di lahan seluas 17.086 meter persegi dan bangunan pasar dibangun seluas 13.582 meter persegi. Bangunan ini terdiri dari 7 lantai dengan total jumlah kios sebanyak 3.531.
Lantai semi basement los dengan jumlah tempat usaha sebanyak 385 unit, lantai semi basement kios dengan jumlah tempat usaha sebanyak 553 unit, lantai dasar dengan jumlah tempat usaha sebanyak 777 unit, lantai 1 dengan jumlah tempat usaha 806 unit, lantai 2 dengan jumlah tempat usaha 807 unit, lantai 3 dengan jumlah tempat usaha sebanyak 203 unit, di lantai 5 dan lantai 6 ada sarana ibadah dan juga ruangan Mechanical Engineering (ME).
Di lokasi pasar yang baru sudah tersedia lahan parkir yang dapat menampung 340 kendaraan. Arief menyebut bangunan pasar ini sudah sesuai standar nasional Indonesia (SNI) yang dilengkapi fire sprinklers, hydrant, CCTV dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Selain Pasar Senen, ada 4 pasar lain yang juga diresmikan secara simbolis yakni Pasar Sinar, Pasar Bidadari, Pasar Cawang Kavling dan Pasar Karet Belakang (Karbela). Pembangunan keempat pasar ini dimulai sejak Januari 2017 lalu.
"Ini merupakan pasar yang dibangun dengan dana penyertaan modal daerah. Sehingga untuk pedagang tidak dikenakan biaya bangunan melainkan hanya biaya operasional pasar yang dibayarkan setiap bulan melalui sistem cash management system (CMS) Bank DKI," tutur Arief.
Berikut rincian keempat pasar tersebut:
1. Pasar Sinar berdiri di lahan seluas 1.860 meter persegi dengan luas bangunan 1.496 meter persegi, dan 153 unit tempat usaha. Adapun sebanyak 148 unit merupakan tempat usaha eksisting.
2. Pasar Bidadari berdiri di lahan seluas 3.004 meter persegi dengan luas bangunan 2.553 meter persegi dan tersedia 146 unit tempat usaha. Sebanyak 89 unit merupakan tempat usaha eksisting.
ADVERTISEMENT
3. Pasar Cawang Kavling berdiri di lahan seluas 2.754 meter persegi dengan luas bangunan 2.255 meter persegi dan tempat usaha yang tersedia sebanyak 306 unit. Sebanyak 304 unit merupakan tempat usaha eksisting.
4. Pasar Karet Belakang (Karbela) berdiri di lahan seluas 2.868 meter persegi dengan luas bangunan 2.438 meter persegi dan tempat usaha tersedia sebanyak 372 unit. Sebanyak 369 unit merupakan tempat usaha eksisting.
Arief mengatakan revitalisasi pasar masih menjadi salah satu tugas yang cukup penting. Sehingga diharapkan seluruh pasar yang ada di Ibu Kota sudah aman, nyaman dan tidak kalah bersaing dengan supermarket. Dalam pembangunan pasar juga akan dilihat potensi apa yang dapat digabung disana sehingga pasar tetap eksis.
ADVERTISEMENT
"Tahun depan pembangunan pasar tidak hanya fisik pasarnya namun akan kita bangun secara mix use dan Transit Oriented Development (TOD)," ujarnya.
Arief menyebut, salah satu pasar yang dibangun dengan konsep mix use dan TOD adalah Pasar Rumput. Pasar ini di bagian bawah digunakan sebagai area jual beli sedangkan diatasnya rusunawa.
"Sehingga potensi masyarakat yang tinggal di rusunawa cukup untuk berbelanja di pasar, ke depannya akan kita lihat terus potensi apalagi yang bisa dikerjasamakan dengan pasar," kata Arief.