Setelah Pager, Walkie-talkie Meledak di Lebanon: Korban Berjatuhan

19 September 2024 9:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pager tipe AR924, salah satu tipe yang meledak di Lebanon. Foto: Dok. gapollo.com.tw
zoom-in-whitePerbesar
Pager tipe AR924, salah satu tipe yang meledak di Lebanon. Foto: Dok. gapollo.com.tw
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lebanon menuding Israel di balik ledakan 5.000 pager atau penyeranta yang menewaskan sembilan orang dan melukai 2.800 lainnya, pada Selasa (17/9) kemarin. Ledakan ini kemudian disusul ledakan walkie-talkie esok harinya.
ADVERTISEMENT
Sumber keamanan Lebanon menyebut, Mossad sebagai otak kejadian ledakan pager . Badan intelijen Israel itu dipercaya menyusupkan bahan peledak di 5.000 pager buatan Taiwan yang dipesan Hizbullah.
Bentuk walkie-talkie yang meledak di Lebanon viral di medsos. Foto: Screenshot X
Ledakan ribuan pager itu menggemparkan Lebanon. Sebab, korban termasuk pula milisi Hizbullah dan Dubes Iran untuk Lebanon.
Hizbullah naik pitam atas rangkaian ledakan itu dan berjanji menuntut balas kepada Israel. Sedangkan Israel memilih bungkam hingga saat ini.
Sejumlah sumber keamanan Lebanon kepada kantor berita Reuters meyakini rencana serangan disusun dalam beberapa bulan.
Ambulans dikerumuni orang-orang di pintu masuk American University of Beirut Medical Center ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon, Selasa (17/9/2024). Foto: Anwar Amro/AFP
Seorang pejabat tinggi keamanan Lebanon yang namanya minta dirahasiakan mengungkap Hizbullah memesan pager dari perusahaan Gold Apollo di Taiwan. Pager itu tiba di Lebanon pada musim semi lalu.
Gambar pager yang hancur yang dianalisis oleh Reuters menunjukkan format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager yang dibuat oleh Gold Apollo.
ADVERTISEMENT
Investigasi awal pager yang meledak berjenis AP924. Milisi Hizbullah diketahui kerap menggunakan pager, yang berteknologi rendah, demi menghindari deteksi dari Israel.
"Device itu sudah dimodifikasi oleh mata-mata Israel sejak tingkat produksi," ucap sumber keamanan Lebanon seperti dikutip dari Reuters.
5 Ribu Pager Gold Apollo Meledak di Lebanon Merek Taiwan, tapi Buatan Eropa
Hsu Ching-kuang, pendiri dan presiden Gold Apollo di kantor mereka di New Taipei City, Taiwan, Rabu (18/9/2024). Foto: Ann Wang/REUTERS
Perusahaan asal Taiwan, Gold Apollo, membantah memproduksi pager atau penyeranta yang meledak di Lebanon pada Selasa (17/9). Bantahan tersebut disampaikan oleh pendiri perusahaan itu, Hsu Ching-kuang, Rabu (18/9).
Hsu Ching-kuang menyebut pager itu dibuat oleh sebuah perusahaan di Eropa. Hsu hanya mengakui perusahaan Eropa itu punya hak menggunakan merek Apollo Gold.
"Produk itu bukan milik kami. Hanya ada merek kami saja di atasnya (pager yang meledak)," ucap Hsu.
ADVERTISEMENT
Hsu menolak mengungkap perusahaan Eropa yang punya hak menggunakan merek Apollo Gold. Dia malah menyebut Apollo Gold menjadi korban dari teror di Lebanon.
Pager yang Diduga Disusupi Peledak oleh Mossad Diproduksi di Hungaria
Perusahaan Taiwan, Gold Apollo, mengungkap di mana pager yang meledak di Lebanon diproduksi
Sebelumnya, Gold Apollo dituding sebagai produsen 5 ribu pager, yang diduga disusupi oleh peledak dari Mossad. Tuduhan itu dibantah perusahaan tersebut.
Mereka menegaskan, pager tersebut diproduksi di Hungaria. Gold Apollo hanya mengakui perusahaan Hungaria itu diizinkan memakai mereknya.
Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang untuk Picu Perang Besar di Timteng
Ambulans dikerumuni orang-orang di pintu masuk American University of Beirut Medical Center ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon, Selasa (17/9/2024). Foto: Anwar Amro/AFP
Kementerian Luar Negeri Rusia menuding peledakan serentak alat komunikasi elektronik pager yang menargetkan kelompok Hizbullah di Lebanon dirancang untuk memicu konflik besar di Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Serangan pada Selasa (17/9) pukul 15.30 itu diduga kuat melibatkan Israel dan dianggap sebagai bagian dari upaya menciptakan ketegangan baru di kawasan tersebut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyampaikan kecaman tegas dalam sebuah pernyataan resmi.
“Kami melihat ini sebagai tindakan perang hibrida lainnya terhadap Lebanon, yang telah melukai ribuan orang tak bersalah. Para pelaku serangan berteknologi tinggi ini tampaknya berusaha memicu konfrontasi bersenjata besar-besaran dan mengarah pada perang besar di Timur Tengah,” ujar Zakharova, seperti dikutip dari Guardian.
Dia juga menekankan pentingnya penyelidikan mendalam atas insiden ini dan mengajak komunitas internasional untuk lebih memperhatikan kasus tersebut.
Setidaknya sembilan orang tewas dan hampir 3.000 lainnya terluka akibat ledakan pager yang terjadi di Lebanon, termasuk Duta Besar Iran untuk Beirut.
ADVERTISEMENT
Setelah Pager, Kini Walki Talki di Lebanon Meledak Serentak: Ratusan Orang Luka
Asap mengepul dari sebuah gedung setelah walki-talki yang digunakan oleh Hizbullah meledak di Beirut, Lebanon, Rabu (18/9/2024). Foto: REUTERS
Alat komunikasi radio gengga berupa walkie-talkie juga meledak di seantero Lebanon esok harinya.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengungkap data terbaru korban walkie-talkie yang meledak seantero Lebanon pada Rabu (18/9). Korban tewas mencapai 20 orang dan 450 orang luka-luka.
Ledakan ini diduga merupakan serangan kedua, setelah pada Selasa (17/9) sekitar 5 ribuan pager, juga meledak. Sumber keamanan Lebanon menuding, intelijen Israel, Mossad ada di balik ledakan pager ini.
Walkie-talkie ICOM tipe IC-V82 buatan Jepang meledak di Lebanon, Rabu (18/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
Dilansir Aljazeera, Hizbullah bersumpah akan melakukan pembalasan karena menganggap Israel “bertanggung jawab penuh” atas serangan tersebut. Israel sendiri menolak berkomentar.
Pejabat Hizbullah mengatakan kelompok bersenjata kini berada dalam ‘konfrontasi baru’
Hashem Safieddine, ketua dewan eksekutif Hizbullah, mengatakan kelompok Lebanon akan menanggapi serangan massal tersebut dengan “hukuman khusus”.
ADVERTISEMENT
Saat ini kelompok tersebut berada dalam “konfrontasi baru dengan musuh”, kata Safieddine.
Masih belum jelas apa yang akan terjadi selanjutnya karena kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang lebih luas dan para pemimpin Israel berjanji untuk menghentikan serangan Hizbullah yang sudah berlangsung hampir satu tahun di wilayah utara untuk mendukung rakyat Palestina, seiring dengan berlanjutnya perang dahsyat Israel di Gaza.