Setelah Serangan di Mapolda, Pemprov Riau Galakkan Siskamling

17 Mei 2018 16:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengamanan Polda Riau (Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro)
zoom-in-whitePerbesar
Pengamanan Polda Riau (Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro)
ADVERTISEMENT
Setelah serangkaian aksi teror di beberapa daerah dalam seminggu terakhir, para pimpinan daerah mengeluarkan kebijakan pengamanan yang lebih intens. Salah satunya meningkatkan kegiatan sistem keamanan lingkungan (siskamling).
ADVERTISEMENT
Kebijakan itu juga diterapkan Pemerintah Provinsi Riau sebagai antisipasi ancaman terorisme pascainsiden teror di Mapolda Riau, Rabu (16/5), yang menewaskan seorang polisi.
"Maklumat bersama itu intinya berupa kewajiban mengaktifkan siskamling di lingkungan masyarakat," kata Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, Kamis (17/5), dilansir Antara.
Maklumat bersama yang diterbitkan sejak Kamis lalu ini ditandatangani oleh Plt Gubernur Riau, Kapolda Riau, Danrem 031/Wirabima, dan Kepala BIN Riau.
Ilustrasi siskamling. (Foto: Antara )
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siskamling. (Foto: Antara )
"Maklumat ini merupakan kewajiban untuk dilaksanakan oleh bupati, wali kota, dari camat, kepala desa hingga ketua RT," jelas dia.
Selain imbauan untuk mengaktifkan siskamling, maklumat ini juga mewajibkan pengurus RT dan RW setempat mengadakan kembal fungsi wajib lapor bagi tamu dalam waktu 1x24 jam.
ADVERTISEMENT
Para pengurus RT dan RW juga diimbau untuk melakukan pendataan terhadap kontrakan dan indekos beserta penghuninya di wilayahnya masing-masing. Siskamling dan pendataan ini juga diharapkan melibatkan aparat desa atau kelurahan, Bhabinkamtibnas dan Babinsa.
"Melaporkan segera kepada petugas Polri serta aparat terkait lainnya apabila ada informasi terkait aktivitas dan orang-orang yang dicurigai sebagai pelaku aksi teroris," ujar Wan Thamrin.
Pemerintah kabupaten atau kota juga diperintahkan untuk tidak menggelar kegiatan yang bersifat mengundang keramaian. Setidaknya sampai kondisi keamanan dinilai sudah kondusif. Termasuk meniadakan kegiatan tradisi menyambut Ramadhan, seperti mandi balimau dan petang megang (tradisi mandi menggunakan jeruk nipis).
Upaya mengaktifkan siskamling juga sudah didorong oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, sebagai antisipasi dini aksi terorisme. Pencegahan harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, karena mereka bertanggung jawab menjaga lingkungannya masing-masing.
ADVERTISEMENT