Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
KPK dalam dua hari ini menggelar silaturahmi kebangsaan dan doa bersama untuk negeri di Gedung Merah Putih. Pada Selasa (19/11), yang mengisi tausiah ialah Ustaz Abdul Somad (UAS).
ADVERTISEMENT
Pada Rabu (20/11) ini, giliran Kiai NU, Ahmad Muwafiq atau dikenal sebagai Gus Muwafiq , yang diundang untuk mengisi kajian.
Pantauan kumparan di lokasi, Gus Muwafiq tengah memberikan tausiahnya di hadapan pegawai KPK.
Turut hadir di acara itu seluruh pimpinan KPK yakni Agus Rahardjo, Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Laode M Syarif, dan Saut Situmorang. Seluruh pimpinan KPK itu duduk lesehan, membaur dengan pegawai KPK lainnya.
Di awal tausiahnya, Gus Muwafiq menyinggung munculnya fenomena bendera HTI di tengah kehidupan berbangsa. Padahal, kata Gus Muwafiq, Indonesia telah memiliki bendera Merah Putih.
"Kita bangsa Indonesia kenapa penyelesaiannya membayangkan bangsa lain? Pasti gagal. Kita punya bendera merah putih, tiba-tiba datang bawa bendera khilafah, karena kalau tulisan itu bendera Hizbut Tahrir, kalau yang hijau Arab Saudi, kalau yang hijau dijait itu keranda," ujar Gus Muwafiq.
Di tempat yang sama, Ketua KPK, Agus Rahardjo yang terlebih dahulu memberi sambutan, mengatakan acara tersebut untuk mempertebal rasa kebangsaan. Ia menyebut, KPK berdiri untuk memperkuat eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
ADVERTISEMENT
"Tujuan kita memang ingin mempertebal rasa kebangsaan kita. KPK dari berdiri untuk memperkuat eksistensi NKRI. Itu harus ditanamkan di benak kita masing-masing. Merawat Indonesia yang sebesar ini sungguh beratnya luar biasa, sangat kompleks, sangat kompetitif," ucap Agus.