Setengah Pasukan Israel yang Berperang di Gaza Alami PTSD

26 Maret 2025 15:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama operasi darat di lokasi yang disebut sebagai Gaza, pada Rabu (1/11/2023). Foto: Israel Defense Forces/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama operasi darat di lokasi yang disebut sebagai Gaza, pada Rabu (1/11/2023). Foto: Israel Defense Forces/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Departemen Rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel mengatakan telah merawat sekitar 16 ribu prajurit sejak perang di Gaza pada Oktober 2023. Mereka yang dirawat termasuk yang menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Middle East Monitor, Rabu (26/3), Kementerian Pertahanan Israel mengungkapkan setengah dari prajurit yang dirawat di pusat rehabilitasi selama perang menderita PTSD, termasuk 2.900 prajurit yang menderita cedera fisik dan tekanan psikologi.
Sekitar 6% mengalami cedera ringan, 4% mengalami cedera parah, dan 72 prajurit harus diamputasi. Sementara, prajurit cadangan berjumlah setidaknya 66% dari 16 ribu prajurit yang berperang.
Saat melakukan sesi khusus dengan parlemen Israel, Knesset, beberapa waktu lalu, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan ada sekitar 6.363 prajurit yang membutuhkan perawatan medis permanen. Tak hanya itu, pemerintah telah menunjuk 400 psikolog baru untuk menangani mereka yang menderita gangguan psikologis.
Media lokal Israel, Times of Israel, melaporkan departemen rehabilitasi merawat setidaknya 78 ribu veteran yang terluka, termasuk mereka yang terluka di perang-perang sebelumnya dan diperkirakan jumlahnya mencapai 100 ribu prajurit pada 2030. Setidaknya, setengah di antaranya menderita PTSD.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan angka terbaru Israel, 846 prajurit tewas sejak Israel menyerang Jalur Gaza pada Oktober 2023. Sementara 5.737 prajurit terluka.

Anggaran Rehabilitasi untuk IDF Meningkat

Dalam sesi khusus dengan parlemen Israel, Knesset, pada 10 Maret 2025 lalu, Kementerian Pertahanan Israel mengungkapkan anggaran perawatan prajurit yang terluka meningkat 72%.
Anggaran perawatan prajurit mencapai USD 232 juta pada 2024, meningkat dibandingkan anggaran sebelumnya sebesar USD 136 juta.
Parlemen meminta pemerintah Israel memfasilitasi prosedur untuk menempatkan pekerja asing untuk merawat prajurit disabilitas.
Perwakilan parlemen, Etty Hava Atia, meminta agar solusi permanen diadopsi alih-alih memperpanjang sementara izin kerja pekerja asing. Ia memperingatkan tidak meningkatkan penderitaan yang dialami prajurit yang terluka dan keluarganya.