Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Seteru dengan Kanada, Saudi Analogikan Kedaulatannya dengan Pancasila
12 Agustus 2018 15:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Osamah mencontohkan kebijakan dalam negeri mereka seperti Pancasila yang menjadi ideologi Indonesia. Menurutnya, hal itu tidak bisa digugat dan wajib dihormati negara lain.
"Saudi Arabia itu memiliki batasan, sama halnya dengan Pancasila di Indonesia. Tidak ada orang yang bisa mencampuri urusan tentang UU atau Pancasila di Indonesia," ujar Osamah di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Minggu (12/8).
Osamah juga menegaskan Saudi memiliki kedaulatan penuh dalam kasus pemenjaraan beberapa aktivis HAM yang dkiritk Kanada. Ia malah menyayangkan sikap Kanada yang justru membela aktivis tersebut.
"Kanada meminta untuk ikut camput terhadap salah satu warganya di Saudi Arabia yang membuat onar tentang ketuhanan di Saudi Arabia namun membela, padahal itu adalah hak 100 persen Saudi Arabia untuk menyikapi masalah ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Krisis diplomatik antara Kanada dan Arab Saudi bermula dari penangkapan sejumlah aktivis hak perempuan. Tindakan itu dikomentari Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland lewat akun Twitter-nya. Tweet yang yang dipermasalahkan Arab Saudi dilontarkan Freeland pada 2 Agustus 2018.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi sudah membalas cuitan Freeland dalam serangkaian tweet panjang dalam waktu dua hari, 5-6 Agustus 2018.
"KSA (Kerajaan Arab Saudi) dalam sejarahnya tidak pernah dan tidak akan menerima setiap bentuk intervensi dalam masalah dalam negeri Kerajaan. KSA menganggap posisi Kanada sebagai serangan terhadap KSA dan memerlukan tindakan tegas," tulis Kemlu Saudi.