Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Terpidana kasus korupsi e-KTP Setya Novanto atau dikenal Setnov kembali dipindahkan ke Lapas Sukamiskin setelah sempat ditahan di Rutan Gunung Sindur.
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Abdul Aris mengungkapkan alasan eks Ketua DPR itu dipindahkan lagi ke Sukamiskin. Menurut Abdul, Setnov dipindah setelah institusinya melalui Bapas Bogor melakukan asesmen selama satu bulan.
Hasil asesmen itu, lanjut Abdul, terjadi perubahan perilaku Setnov yang semula membutuhkan pengamanan maksimum menjadi medium. Indikator yang dilihat adalah perilaku Setnov yang santun. Seperti, menghormati petugas serta mengikuti kegiatan pembinaan secara baik.
"Kami lakukan asesmen selama sebulan ada perubahan perilaku yang menunjukkan kebaikan dari maximum security asesmennya sekarang sudah medium," kata Abdul ketika dihubungi, Selasa (16/7).
"Jadi sudah di medium. Maka kita pindahkan dari situ dan kembali ke lapas lamanya Sukamiskin," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Abdul pun mengatakan, Setnov menyesali perbuatannya melakukan pelesir dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Abdul menambahkan, alasan lainnya adalah Setnov mengaku cemas ketika menghuni Gunung Sindur. Lapas yang lokasinya di Jalan Pengayoman, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor itu dihuni oleh mayoritas narapidana kasus teroris.
"Benar, ada kecemasan karena teroris semua. Kita kan enggak bisa biarkan kalau orang punya penyakit begitu kan lebih bahaya," kata dia.
Berkaitan dengan izin berobat, Abdul menyebut, institusinya akan memperketat izin berobat Setnov ke luar lapas. Ketika di Gunung Sindur, kata dia, Setnov justru tidak mudah mengeluh soal penyakit yang dideritanya.
"Dengan adanya dia di situ (Gunung Sindur) dengan kondisi yang terbatas dia justru bisa enggak cengeng. Enggak sedikit-sedikit berobat ke luar. Kalau di situ saja bisa bertahan, kenapa di Sukamiskin enggak bisa bertahan," tutur dia.
ADVERTISEMENT