Siap Rebut Kursi Presiden Korsel, Lee Jae-Myung Mundur dari Partai Demokrat

9 April 2025 16:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin oposisi Partai Demokrat Korea Selatan, Lee Jae-myung, bertemu dengan anggota keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, di Muan, Korea Selatan, Senin (30/12/2024). Foto: Kim Soo-Hyeon/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin oposisi Partai Demokrat Korea Selatan, Lee Jae-myung, bertemu dengan anggota keluarga korban kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, di Muan, Korea Selatan, Senin (30/12/2024). Foto: Kim Soo-Hyeon/REUTERS
ADVERTISEMENT
Tokoh oposisi Korsel, Lee Jae-myung, menyatakan mundur dari posisinya sebagai pemimpin Partai Demokrat. Pengumuman ini dilakukan ketika sejumlah politisi satu per satu menyatakan akan mencalonkan diri untuk pemilihan presiden mendatang.
ADVERTISEMENT
"Saya sangat bersyukur dapat melayani sebagai perwakilan partai di parlemen selama 3 tahun. Kini, saya mengambil pekerjaan baru," kata Lee dalam pertemuan dengan Partai Demokrat.
Lee memang digadang-gadang menjadi salah satu kandidat kuat pemilihan presiden Korsel yang akan berlangsung pada Juni mendatang. Di pemilihan presiden 2022, dia kalah tipis dari Yoon Suk-yeol.
"Partai Demokrat menjadi kehidupan saya. Sebagian besar kehidupan saya, selain kehidupan pribadi, bersama Partai Demokrat dan akan selalu demikian," kata Lee lagi, dikutip dari The Korea Herald, Rabu (9/4).
Aturan Partai Demokrat mengharuskan kandidat yang berpotensi untuk mundur dari posisinya jika ingin mencalonkan diri di pemilihan presiden.
Lee menyebut sangat menyedihkan melihat kondisi ekonomi Korsel. Nilai tukar won Korsel terhadap dolar AS yang sempat stabil setelah Yoon Suk-yeol dimakzulkan kembali melonjak.
ADVERTISEMENT
Pejabat dari panitia penyelenggara pemilu memasang poster calon presiden Lee Jae-myung dari Partai Demokrat yang berkuasa dan Yoon Suk Yeol, kanan, dari oposisi utama People Power Party di Seoul, Korea Selatan, 18 Februari 2022. Foto: Ahn Young-joon/AP Photo
Lee mengaitkan ketidakstabilan itu dengan pencalonan 2 hakim Mahkamah Konstitusi oleh penjabat presiden Han Duck-soo, mengeklaim Han tidak berhak melakukan penunjukan hakim.
"Saya bertanya-tanya apakah penjabat presiden menyadari kekacauan yang dia sebabkan," ujarnya.
Menurutnya, Han melangkah keluar jalur dengan menunjuk hakim Mahkamah Konstitusi. Ia juga mengatakan ini jadi peringatan bahwa pemberontakan yang dilakukan Yoon belum berakhir.
Akibat pemberontakan Yoon, katanya lagi, menyebabkan banyak warga Korsel masih menderita dan tidak ada jaminan keadaan akan lebih baik besok atau lusa.
"Warga kita yang hebat memiliki sejarah mengatasi kesulitan. Saya percaya bahwa warga Korsel dapat pulih dari kekacauan ini sebagaimana yang telah dilakukan di masa lalu, dan saya akan bersama-sama dalam perjalanan itu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Lee kemungkinan akan mengumumkan pencalonannya di pemilihan presiden minggu depan.