Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Warga Kota Bekasi siap-siap punya MRT,” kata Ridwan Kamil usai menandatangi kesepakatan kerja sama pembangunan MRT rute Tomang - Medan Satria, di Gedung Sate, Bandung, Jumat (17/2).
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengaku menyambut baik pembangunan transportasi umum ini. Harapannya, roda perekonomian di kawasan Bekasi hingga Karawang pun semakin maju.
“Ini adalah sebuah proses yang harus dilalui, kami sangat berbahagia karena tugas pemimpin itu memberikan sense of hope. Barangnya memang belum ada tapi dengan peristiwa hari ini memberikan harapan bahwa (pembangunannya) lagi OTW, ya, on the way,” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono, mendukung ekspansi rute ini. Ia pun berpesan kepada jajaran Wali Kota Bekasi untuk mengawal pembangunan ini.
ADVERTISEMENT
“Harus tetap semangat membangun ini, koridor ini, untuk siapa? bukan untuk kita tapi untuk masyarakat berikutnya,” kata Heru.
“Kalau pembangunan ini sudah berjalan maka perubahan karakter orang itu akan berubah, habitatnya berubah bagaimana cara transportasi mungkin cara disiplinnya,” tutur Heru.
Proyek pembangunan MRT jalur timur ke barat ini diprediksi akan memakan anggaran sebesar Rp 160 triliun. Jika sudah terbangun, setiap harinya bisa diprediksi mengangkut hingga 250 ribu orang dari Bekasi ke Jakarta.
Lebih lanjut, proyek pembangunan ini masuk ke tahap pembangunan MRT fase 3.
Pembangunan MRT rute timur dan barat ini terbagi menjadi 2 fase jika ditinjau berdasarkan wilayah pembangunan, yaitu fase 1 mencakup area DKI Jakarta dan fase 2 meliputi Banten dan Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Proyek fase 1 terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui jalur Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria, Kabupaten Bekasi.
Namun baik dari pihak Pemprov Jawa Barat dan DKI Jakarta belum merumuskan skema pembayaran ini. Pemprov Jawa Barat baru akan memasukkan anggaran pembangunan ini dalam APBD Jabar 2024 nanti.