news-card-video
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Siapa Ekrem Imamoglu, Rival Politik Erdogan yang Ditangkap atas Tuduhan Korupsi?

21 Maret 2025 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Istanbul dan kandidat oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) Ekrem Imamoglu melepas dasinya di depan para pendukung yang merayakan di luar gedung kotamadya utama setelah pemilihan kota di seluruh Turki, di Istanbul (31/3) Foto: Yasin Akgul/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Istanbul dan kandidat oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) Ekrem Imamoglu melepas dasinya di depan para pendukung yang merayakan di luar gedung kotamadya utama setelah pemilihan kota di seluruh Turki, di Istanbul (31/3) Foto: Yasin Akgul/AFP
ADVERTISEMENT
Wali Kota Istanbul dan salah satu sosok potensial calon presiden mendatang, Ekrem Imamoglu, ditangkap atas tuduhan korupsi dan membiayai kelompok teroris.
ADVERTISEMENT
Penangkapan rival politik terbesar Presiden Tayyip Erdogan ini dilakukan beberapa hari sebelum partainya akan menunjuk dirinya sebagai calon presiden di pemilu 2028.
Imamoglu merupakan sosok penting di partai oposisi, Partai Republik Rakyat (CHP). Dikutip dari BBC, Jumat (21/3), Imamoglu mengejutkan Erdogan dan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) yang berkuasa karena terpilih sebagai wali kota di Istanbul.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (tengah) bersama istrinya, Emine Erdogan (kiri) menuruni tangga pesawat setibanya di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (11/2/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Penangkapan Imamoglu ini disebut oleh CHP sebagai kudeta terhadap presiden berikutnya.
Imamoglu lahir pada 1970 di Akcaabat, Provinsi Trabzon di pesisir Laut Hitam. Imamoglu pindah ke Istanbul saat remaja, belajar bisnis, kemudian bekerja di industri konstruksi.
Meski keluarganya berlatar belakang konservatif tengah-kanan, Imamoglu mengatakan menganut nilai demokrasi sosial selama masa kuliahnya.
Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu. Foto: Yasin AKGUL / AFP
Penggemar sepak bola seperti Erdogan, Imamoglu merupakan pemain amatir di masa mudanya dan dikenal karena dukungannya terhadap klub bola lokal, Trabzonspor. Kecintaannya kepada sepak bola menjadi karakteristik yang berguna bagi politisi di Turki—negara yang sangat menyukai sepak bola.
ADVERTISEMENT
Mengakhiri karier bisnisnya pada usia 43 tahun, Imamoglu kembali ke politik dan terpilih sebagai wali kota distrik kelas menengah Beylikduzu.
Namun, namanya masih kurang dikenal sampai dia mencalonkan diri dan menang di pemilihan wali kota Istanbul pada 2019, yang mengejutkan Erdogan dan AK.

Pukulan Telak Kedua bagi Erdogan

Imamoglu langsung menghadapi sejumlah tantangan terhadap kemenangannya. Otoritas pemilu menganulir hasil pemilihan dan memaksanya keluar dari jabatannya setelah AK menuduh ada penyimpangan dalam proses pemungutan suara. Pemungutan suara ulang pun dilakukan.
Setelah pengumuman pemungutan suara ulang, Imamoglu berdiri di hadapan pendukungnya dalam kampanye, membuka jaket dan dasinya, menggulung lengan bajunya, dan mendesak mereka memfokuskan energi untuk menang lagi.
Saat dia akhirnya mengamankan 54% hasil suara, dia mengatakan, "semuanya berjalan dengan baik". Kemenangannya menjadi pukulan telak kedua bagi Erdogan.
Walikota Istanbul dan kandidat oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) Ekrem Imamoglu melambai di depan para pendukungnya saat mereka merayakan di luar gedung kotamadya utama setelah pemilihan kota di seluruh Turki, di Istanbul (31/3/2024) Foto: Yasin Akgul/AFP
Imamoglu telah mengalahkan AK dua kali, di kota yang dikuasai partai berkuasa dan para pendahulunya selama 25 tahun.
ADVERTISEMENT
Istanbul merupakan tempat di mana Erdogan tumbuh besar, berjualan camilan roti wijen sebelum mencoba peruntungan di politik pada 1970-an. Dari sanalah Erdogan membangun kariernya mulai dari wali kota, perdana menteri, hingga akhirnya presiden.
Kekalahan ini menjadi tamparan besar baginya secara personal dan juga bagi partainya. Istanbul adalah rumah bagi seperlima populasi Turki dan bertanggung jawab atas sebagian besar ekonomi, termasuk perdagangan, pariwisata, dan keuangan.
Banyak ahli yang memprediksi peningkatan karier politik yang sama bagi Imamoglu setelah dia memenangkan pemilu wali kota di 2024. Bagi banyak orang, dia merupakan ancaman Erdogan.
Erdogan mengamankan masa jabatan ketiga dalam pemilihan presiden pada 2023 dan berdasarkan konstitusi, dia tidak bisa mencalonkan diri pada 2028. Erdogan telah berkuasa Turki sekitar 22 tahun (sebagai PM dan presiden).
ADVERTISEMENT
Namun, kritikus mengatakan dia mungkin akan mengubah konstitusi untuk mencalonkan diri di periode berikutnya. Pemilihan presiden berikutnya dijadwalkan pada 2028, tapi sepertinya akan digelar lebih cepat.