Siapa Kepala Daerah dari PDIP Mengikuti Retreat di Akmil Magelang?

22 Februari 2025 7:15 WIB
·
waktu baca 6 menit
Kepala daerah memasuki gerbang Akmil untuk mengikut retreat, Jumat (21/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala daerah memasuki gerbang Akmil untuk mengikut retreat, Jumat (21/2/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah mengadakan retreat bagi Kepala Daerah yang baru saja dilantik di Akademi Militer (Akmil) Magelang, pada Jumat (21/2). Seharusnya, ada 481 kepala daerah yang hadir, tapi Wamendagri Bima Arya menyebut, retreat ini dihadiri oleh 450 kepala daerah. Sisanya 47 tidak ada kabar, dan 6 izin.
ADVERTISEMENT
Kehadiran para Kepala Daerah ini jadi sorotan, pasalnya, pada Kamis (20/2), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat bernomor 7294/IN/DPP/II/2025 yang berisi tentang respons penahanan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK.
Dalam surat, Megawati mengeluarkan 2 instruksi penting, yakni: meminta kader PDIP yang jadi Kepala Daerah untuk menunda keberangkatan retreat dan menjaga komunikasi aktif.
Lalu, adakah Kepala Daerah PDIP yang tetap datang? Bagaimana aturan bagi mereka yang tak hadir retreat? Berikut kumparan rangkum.
Wamendagri Bima Arya: 450 Hadir, 47 Tak Ada Kabar, 6 Izin
Bima Arya menyampaikan data jumlah kepala daerah yang tak menghadiri retreat di Magelang. 47 tidak ada kabar, dan 5 izin sakit dan 1 orang alasan keluarga.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagi mereka yang tak bisa datang diharap mengirim wakil. Jika wakil tak bisa datang, maka sekretaris daerah diminta datang.
"Kalau kepala daerah dan wakil tidak hadir, karena apa yang disampaikan di sini harus sampai ke daerahnya, maka diminta untuk mengirimkan sekretaris daerahnya. Ya. Sekda nya. Kalau kepala daerah, wakil tidak bisa hadir juga, Sekda ditunggu kedatangannya di sini," kata Wamendagri Bima Arya di lokasi.
47 kepala daerah ini terus dihubungi oleh panitia. Karena, retreat ini penting untuk sinkronisasi program antara pemerintah pusat ke daerah.
Wamen Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan keterangan pers saat retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (21/2/2025). Foto: Dok. Kemendagri
Meski begitu, ada 19 kepala daerah dalam kondisi kurang fit yang tetap mengikuti retreat.
"Artinya kondisi fisiknya harus memerlukan atensi seperti pasca operasi, penyakit serius, dan lain-lain. Tetapi mereka bersemangat untuk hadir, tentu kita izinkan tetapi dengan atensi yang sangat serius dan dispensasi pada kegiatan-kegiatan tertentu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Adakah kader PDIP yang hadir?
"Harusnya sih ada ya (kepala daerah dari PDIP yang hadir). Karena terdata (kepala daerah kader PDIP) jumlahnya mungkin lebih dari angka ini (47 yang tak hadir). Jadi, bisa saja ada di dalam. Ya, kami belum cek lagi. Bisa saja ada," ucap Bima Arya.
PDIP sendiri punya 159 kader yang jadi kepala dan wakil kepala daerah. 8 di antara mereka jadi Gubernur, seperti Pramono Anung dan I Wayan Koster.
Retreat akan digelar mulai Jumat 21 Februari hingga Jumat 28 Februari. Sementara wakil kepala daerah dijadwalkan mengikuti kegiatan tersebut pada 27 Februari mendatang.
Mereka yang Tak Hadir Tanpa Alasan Harus Ikut Gelombang Berikutnya
Kepala daerah yang tak ikut retreat kali ini tetap wajib mengikuti retreat di gelombang berikutnya.
ADVERTISEMENT
"Gelombang berikutnya. Wajib. Semuanya wajib ikut, penting ini materinya," kata Wamendagri Bima Arya di depan gerbang Akmil, Jumat (21/2).
Bima bisa memaklumi mereka yang tak hadir karena izin.
"Jadi, kita memahami ketidakhadiran mereka, dan juga ada yang acara keluarga sehingga tidak bisa mengikuti rangkaian acara," jelasnya.
Surat Megawati bertanggal 20/2/2025 meminta kadernya menunda ikut retreat kepala daerah yang diadakan pemerintahan Prabowo di Magelang Foto: Instagram/@adian_napitupulu
Lalu, ada juga beberapa kepala daerah yang datang terlambat. Rata-rata, mereka datang dari Indonesia Timur.
"Ini rata-rata teman-teman dari Papua ini yang bergelombang telat karena memang sangat dimaklumi pesawatnya delay," bebernya.
Bupati Grobogan Kader PDIP Tetap Ikut Retreat
Bupati Grobogan Setyo Hadi memutuskan tetap ikuti retreat kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Jumat (21/2). Setyo merupakan kader PDIP.
"Saya hari ini akan tetap berangkat tapi menunggu setelah rapat paripurna," ujar Setyo setelah sertijab di Pendopo Kantor Bupati Grobogan, Jumat (21/2).
Bupati Grobogan Setyo Hadi ke Pabrik Podomoro, Danyang. Foto: Instagram/ @setyohadi_grobogan
Ketika ditanya adanya instruksi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang melarang kepala daerah dari PDIP mengikuti retreat, Setyo enggan berkomentar banyak.
ADVERTISEMENT
"Kalau masalah instruksi saya tidak bisa bicara apa-apa. tapi hari ini saya akan berangkat," tegas Setyo.
4 Kader PDIP Jabar Tunggu Instriksi Lanjutan Megawati soal Retreat Kepala Daerah
Ketua DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) Ono Surono mengatakan, kader PDIP Jabar masih menunggu instruksi lanjutan terkait retreat kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Mereka akan diberi arahan lanjutan oleh Megawati.
“Kepala daerah yang sudah diundang untuk kegiatan retreat di Magelang, untuk menunggu dulu instruksi Ibu Ketua Umum selanjutnya. Dan mereka untuk stand by dengan posisi telepon, yang aktif. Sudah jelas itu, prinsipnya seperti itu,” ucap Ono saat ditemui wartawan di ruangan fraksi PDIP DPRD Jawa Barat, Jumat (21/2).
Ada 4 kepala daerah kader PDIP di Jawa Barat, yaitu Bupati Kabupaten Pangandaran Citra Pitriyami, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Wali Kota Bekasi Dwi Adhianto, dan Bupati Bekasi Ade Kuswara.
Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono, saat ditemui wartawan di ruang fraksi PDIP Jabar, Jumat (21/2). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Ono mengatakan, saat ini PDIP tengah melakukan kajian terkait ketentuan hukum kegiatan retreat itu. Bila kajian rampung, barulah instruksi lanjutan itu menurut Ono akan turun, meski dia tak mengatakan secara spesifik kapan itu.
ADVERTISEMENT
Apa pun, hasil dari kajian yang dilakukan PDIP terkait retreat kepala daerah di Magelang, Ono berkeyakinan kader-kader akan mengikutinya. Sebab itu arahan dari pusat.
“Nah sehingga tentunya 2 hal tersebut mudah-mudahan ya, Ibu Ketua Umum, segera memberikan instruksi selanjutnya. Dan saya yakin beliau-beliau ini sebagai kader PDI Perjuangan akan tegak lurus, apa pun yang diperintahkan oleh Ibu Ketua Umum,” katanya.
Pramono Anung dan Said Abdullah Temui Megawati di Teuku Umar
Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Ketua DPP Said Abdullah menemui Megawati di Teuku Umar, Jumat (21/2) siang. Pramono keluar lebih dulu, ia tak memberikan keterangan kepada media.
Sementara Said mengatakan ia ada tugas.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah meninggalkan kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Jumat (21/2/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
“Saya ada tugas, ya namanya kader ada tugas,” kata Said.
ADVERTISEMENT
Ketua Banggar DPR itu tak mengungkap apa tugas yang dimaksud itu. Termasuk disinggung soal lobi agar kepala daerah PDIP bisa ikut retreat di Akmil. “Saya dengan mas Pram. Mas Pram sudah balik,” tutur Said.
FX Rudy Ungkap Alasan Megawati Minta Kepala Daerah PDIP Tunda Ikut Retreat
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut ada alasan dibalik permintaan Megawati meminta para kader yang jadi kepala daerah menunda ikut retreat.
“Secara psikologis (kader PDIP) terganggu (Hasto ditahan KPK). Itu pertimbangan Ibu Megawati akan mempengaruhi psikologisnya pada saat mengikuti retreat," kata Rudy kepada wartawan di Solo.
FX Rudy memberi keterangan usai potong tumpeng merayakan ultah Megawati ke-77 di rumahnya. Foto: kumparan
Rudy merupakan kader PDIP sejak lama dan memiliki kedekatan emosional dengan Megawati. Sejauh ini hanya dirinya yang buka suara terkait alasan Megawati meminta kepala daerah PDIP menunda retreat.
ADVERTISEMENT
Rudy mengatakan kader-kader PDIP yang sudah resmi dilantik menjadi kepala daerah akan mentaati surat perintah Megawati.
"Kader PDI Perjuangan selalu mentaati. Kalau untuk penundaan kegiatan retreat bukan berarti tidak mengikuti retreat tapi ditunda. Mungkin retreatnya di lain tempat dan waktu," ucap Rudy.