Siapa Letjen Igor Kirillov yang Tewas Akibat Ledakan Bom di Moskow?

Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia, menghadiri konferensi pers di Moskow, Rusia, dalam foto yang diambil dari video yang dirilis pada 5 November 2024. Foto: Russian Defence Ministry/Reuters

Kematian seorang jenderal di Rusia, Igor Kirillov, pada Selasa (17/10) menggemparkan dunia. Kirillov kehilangan nyawa akibat ledakan bom di Moskow.

Lokasi kejadian tewasnya Kirillov dan asistennya, menurut laporan media setempat, tak jauh dari Moskow.

Penyelidikan awal menunjukkan bom yang menewaskan Kirillov disembunyikan di sebuah skuter listrik. Lokasi ledakan bahkan hancur.

Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Rusia, menghadiri konferensi pers di Moskow, Rusia, dalam foto yang diambil dari video yang dirilis pada 5 November 2024. Foto: Russian Defence Ministry/Reuters

Kematian itu memunculkan pertanyaan mengenai siapa sebenarnya Kirillov?

Dikutip dari AFP, Kirillov bukan sosok sembarangan di Rusia. Dia adalah kepala unit senjata kimia, biologi, dan radiologi militer Rusia.

Berpangkat terakhir sebagai Letjen Tugas utama Kirillov adalah mengawasi unit pertahanan militer terkait Radiologi, Kimia, dan Biologi.

Suasana lokasi ledakan yang dilaporkan menewaskan dua perwira militer di Moskow, Rusia, Selasa (17/12/2024). Foto: Maxim Shemetov/REUTERS

Pada Oktober 2024, Kirillov disanksi Inggris. Oleh Inggris, Kirillov dituduh sebagai otak dugaan penggunaan senjata kimia saat invasi Rusia ke Ukraina.

Oktober silam, Inggris menyatakan tindakan Kirillov menggunakan senjata kimia di Ukraina adalah biadab. Inggris percaya Kirillov punya peran penting dalam pengembangan dan pengerahan senjata kimia Rusia di Ukraina.

Tuduhan penggunaan senjata kimia dibantah keras oleh Rusia.

Moskow menegaskan, tidak punya senjata kimia militer. Akan tetapi, Rusia menolak untuk lebih transparan mengenai kepunyaan dan penggunaan senjata kimia itu.

Kematian Kirillov pada Selasa ini pun menjadikannya sebagai pejabat militer tertinggi Rusia pertama, yang tewas terbunuh sepanjang perang Ukraina.

Sampai sekarang motif dan siapa di balik serangan seluruhnya masih samar.