Siapa Majelis Sang Presiden, Relawan yang Deklarasi Dukung Anies di Bidakara?
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok massa yang menamakan diri Majelis Sang Presiden berkumpul di Hotel Bidakara, Jakarta, untuk mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Lalu, siapa saja anggota Majelis Sang Presiden ini?
ADVERTISEMENT
Sejumlah peserta dan petinggi majelis sempat menjelaskan siapa dan dari mana mereka berasal. Mereka mengaku gabungan dari eks anggota organisasi terlarang, FPI dan HTI, hingga mantan narapidana terorisme.
Beberapa dari mereka yang membacakan deklarasi dukungan untuk Anies bernama Habib Musallam Bin Muhammad yang merupakan eks FPI, Habib Syaref Abdullah Alhadad eks FPI, Zaenal Muttaqin eks Napiter dan Ahmad Jaki eks FPI.
Lalu Abdulah Gadir eks FPI, Usman Adnan eks HTI dan Muhammad bin Anwar Marta eks FPI.
“Deklarasi Sang Presiden untuk Anies Baswedan, Presiden RI periode 2024 sampai 2029. Kami rakyat Indonesia khususnya umat Islam dengan ini menyatakan dan mendeklarasikannya,” kata deklarator saat membacakan deklarasi.
Sepanjang deklarasi berlangsung, Anies tidak hadir. Tidak ada pula pidato atau sambutan Anies dalam acara itu. Tidak ada pula perwakilan dari Anies yang hadir dalam acara itu.
ADVERTISEMENT
kumparan mencoba mewawancarai beberapa peserta yang hadir, di antaranya adalah Alif Akbar yang mengaku merupakan mantan anggota FPI, Zainal Abidin yang mengaku mantan anggota HTI, dan Kartono yang merupakan eks narapidana teroris.
Mereka mengaku mengikuti acara ini murni karena dorongan dari diri sendiri untuk mendukung Anies menjadi Presiden Indonesia selanjutnya.
“Kami di sini bersilaturahmi dengan dasar dan niat ikhlas kenapa kami mendukung Pak Anies karena dalam kinerja DKI Jakarta sudah menjawab aspirasi umat Islam,” kata Alif Akbar, salah satu mantan simpatisan FPI yang mengaku salah satu panitia kepada wartawan, Selasa (8/6).
Selain Alif, Zainal Abidin juga menjelaskan anggota kelompok deklarasi ini berisi berbagai anggota dan latar belakang yang beragam. Bahkan banyak juga di antara mereka yang merupakan anggota majelis taklim dari berbagai daerah di Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
“Kita di Jabodetabek, kan begitu, majelis itu yang kita datangi mereka bersedia dan mau mendukung ya itu yang kita ambil dan kita rekrut, tapi kalau mereka enggak mendukung ya kita enggak (undang),” kata Zainal.
Zainal juga menegaskan bahwa kedatangan mereka tidak mewakili kelompok tertentu, mereka murni datang membawa nama pribadi untuk mendukung Anies.
“Saya sendiri dari eks HTI ada juga sebagian dari simpatisan FPI, bukan mewakili ya, mereka perseorangan,” jelasnya.
Selain kelompok dua organisasi itu, Kartono yang merupakan mantan narapidana teroris mengatakan, ia diundang sekitar 1 minggu yang lalu oleh pihak penyelenggara. Ia datang ke deklarasi ini bersama 20 orang narapidana terorisme lainnya.
“Saya pribadi ya awalnya tidak tahu ya ada eks FPI dan eks HTI, ini kan yang kita tahu adalah tajuk dari acara ini untuk mendeklarasikan dukungan kepada Anies. Jadi bukan masalah FPI atau HTI nya, tapi terkait dengan Anies Baswedan,” kata Kartono.
Kartono diketahui merupakan pernah divonis 4 tahun penjara atas kasus penyebaran konten menjurus ke tindakan terorisme di media sosial. Kartono menyebut, dia baru selesai menjalani hukuman dan bebas pada Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi ini, para undangan deklarasi mengaku sudah merancang acara ini sejak sebulan yang lalu. Ini adalah deklarasi pertama yang dilakukan oleh kelompok ini. Mereka juga mengaku bahwa kelompok ini merupakan bagian dari gerakan Relawan Anies.