Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sejumlah survei menunjukkan, pilpres satu putaran tidak memungkinkan, sebab belum ada pasangan calon presiden dan wakil presiden yang elektabilitasnya melesat melewati 50%. Angka tertinggi dikantongi duet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di kisaran 40-an persen, dan itu dianggap sudah mentok, kecuali hal luar biasa terjadi jelang hari H pilpres yang tinggal sebulan lagi.
Peluang yang paling mungkin: pilpres berlangsung dua putaran . Prabowo-Gibran yang mengantongi suara tertinggi sudah pasti lolos. Sementara satu paslon lagi belum bisa dipastikan antara Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyatakan, perbedaan elektabilitas kubu 1 dan 3 masih tipis sehingga prediksi siapa di antara mereka bakal maju ke putaran dua belumlah akurat. Meski demikian, untuk saat ini, menurutnya, kans Anies sedikit lebih banyak.
“Kalau kita lihat kecenderungannya, suara Ganjar agak turun, sedangkan suara Anies stabil atau sedikit menguat. Maka sementara ini peluang Anies ke putaran kedua lebih besar,” kata Djayadi, Minggu (14/1).
Survei terakhir yang dirilis LSI digelar pada periode 3–5 Desember 2023 menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran di angka 45,6%, Ganjar-Mahfud 23,8%, dan Anies-Muhaimin 22,3%. Beda suara AMIN dan Ganjar-Mahfud hanya 1,5%.
Hasil agak berbeda ditemukan pada survei-survei lain di sepanjang Desember 2023. Seperti LSI, Poltracking dan Indikator juga menempatkan Ganjar-Mahfud di posisi kedua, namun dengan angka berbeda. Sementara Litbang Kompas dan CSIS menempatkan Anies-Muhaimin di urutan kedua.
Selisih elektabilitas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud dalam berbagai survei di atas terentang antara 1,4% sampai 6,7%. Dua survei yang dirilis di akhir Desember 2023 ialah Indikator dan CSIS, dengan hasil berbeda.
Dalam survei Indikator, Ganjar-Mahfud menjadi runner-up dengan selisih 3,5% dari AMIN di posisi buncit. Sementara dalam survei CSIS, Anies-Muhaimin berada di urutan kedua dengan selisih 6,7% dari Ganjar-Mahfud di bawahnya.
Idealnya, menurut peneliti Indikator Bawono Kumoro, jawaban lebih akurat didapat dari hasil survei terbaru pada Januari 2024 yang belum dirilis.
Sementara itu, pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing berpendapat, kekuatan dan kekompakan mesin partai juga bakal jadi faktor penentu. Dalam hal ini, kubu Anies dan Ganjar sama-sama disokong oleh partai yang terhitung kuat.
“Menurut saya, ada dua partai di Indonesia yang lebih ideologis dan militan dibanding partai-partai lain. Keduanya yaitu PDIP dan PKS,” ujar Emrus. Mesin PDIP di balik Ganjar-Mahfud, dan mesin politik PKS turut menyokong AMIN.
Gerak elektabilitas Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud juga diyakini terimbas oleh performa mereka dalam debat capres. Ganjar misalnya, menurut Emrus, bisa menerima efek positif dari penampilannya yang cukup bagus pada debat ketiga capres-cawapres.
“Generasi muda—milenial dan gen z—yang mencakup 56% [dari total pemilih] bisa melihat siapa yang berkualitas, siapa yang punya konsep, siapa yang punya rekam jejak,” kata Emrus.
Wakil Ketua TPN Ammarsjah Purba menyatakan, dari survei internal mereka, Ganjar-Mahfud mengantongi 37% suara pada akhir Desember 2023. Ia yakin angka itu bertumbuh usai debat ketiga pada 7 Januari 2024. Survei internal TPN, ujarnya, memperlihatkan tambahan 10% suara pasca-debat.
Untuk pertama kalinya, lanjut Ammarsjah, kampanye mereka di media sosial mengungguli Prabowo usai debat.
Di sisi lain, Jubir Timnas AMIN Muhammad Iqbal mengatakan bahwa Anies mengantongi 30% suara dalam survei internal mereka. Angka itu pun disebut terus naik seiring debat berlangsung.
“Yang awalnya [elektabilitas AMIN] hanya 18 %, sekarang sudah ada yang memberi angka di atas 30%,” kata Iqbal, yakin Anies bakal lolos ke putaran dua pilpres.
Siapapun di antara AMIN atau Ganjar-Mahfud yang bakal melaju ke putaran dua, muncul indikasi kuat bahwa kedua kubu bakal menggabungkan kekuatan untuk menghadapi Prabowo-Gibran.
Saat ini pun, kubu 1 dan 3 kerap memandang Prabowo sebagai musuh bersama. Menurut Emrus, dari sisi psikologis, pihak yang merasa memiliki kesamaan akan jadi lebih dekat.
“Dari sisi sosiologis, orang-orang yang merasakan ancaman dari pihak lain, akan menyatu. Pihak lain itu dianggap musuh bersama,” ujarnya.
Penempatan Prabowo-Gibran sebagai musuh bersama tampak sudah dilakukan oleh Anies dan Ganjar. TPN Ganjar-Mahfud misalnya menyebut Prabowo sebagai perpanjangan tangan Orde Baru.
“Saya lihat ada satu kelompok yang ingin mengembalikan kejayaan masa lalu, yang ‘merusak negara’. Kami akan lawan itu. Dan ‘saya’ ini bukan satu; ada juga di sana (Timnas AMIN),” kata Ammarsjah.
Menurutnya, pendukung Ganjar dan Anies punya kesamaan. Mereka adalah pemilih rasional yang tak silau dengan gemerlap kampanye, dan tak tenggelam dalam gimik yang dimainkan Prabowo. Hal ini diamini Timnas AMIN.
Di putaran dua pilpres nanti, ujar Iqbal, komunikasi dan konsolidasi antarkubu pasti terjadi. Menurut Iqbal, “Tidak mungkin bisa menang [di putaran dua] tanpa bantuan dari paslon lain.”
TPN Ganjar menyebut bakal ada regrouping baru di putaran dua untuk mendekat ke sisi yang dirasa lebih nyaman. Sementara Timnas AMIN yakin dinamika parpol setelah putaran satu usai bakal lebih cair.
“Yang semula musuh bisa jadi kawan; yang sekarang kawan, bisa jadi musuh. Tetapi kami meyakini kepentingan nasional adalah tujuan utama,” ujar Iqbal.
Kubu Prabowo tak merasa terancam dengan kemungkinan koalisi Anies-Ganjar. TKN yakin akan menang pilpres satu putaran. Jubir TKN, Hasan Nasbi, merujuk hasil survei Ipsos yang menunjukkan Prabowo-Gibran mengantongi 48% suara dengan undecided voters sebanyak 12%.
“Kalau undecided voters itu dibagi ke tiga kubu, masing-masing 4%. Nah, 48% ditambah 4% sudah 52% [suara Prabowo-Gibran],” kata Hasan.
Hasan beralasan, Prabowo-Gibran harus menang satu putaran agar masyarakat tak jenuh berhadapan dengan perbincangan politik setiap harinya, dan agar pemerintah bisa cepat menuntaskan pekerjaannya sebelum pergantian kepemimpinan.
Namun, ujar Hasan, bukan berarti Prabowo-Gibran takut kalah di putaran dua. Ia yakin, paslon 2 akan tetap menang sekalipun pilpres berlangsung dua putaran.
“Mau satu atau dua putaran, kami nggak ambil pusing. Kami bukannya anti dua putaran. Tapi kan kami punya keyakinan, sama kayak kubu lain. Bu Mega saja masih yakin [Ganjar-Mahfud] menang satu putaran, kenapa kami enggak?”