Siapa Pangeran Hamzah, Sosok Religius yang Guncang Kerajaan Yordania?

6 April 2021 14:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Hamzah bin Hussein. Foto: MARWAN NAAMANI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Hamzah bin Hussein. Foto: MARWAN NAAMANI / AFP
ADVERTISEMENT
Pangeran Hamzah bin Al Hussein bikin geger Yordania. Eks Putra Mahkota itu sempat menyatakan tidak akan tunduk pada perintah militer.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya kabar lebih menggemparkan tersebar di seluruh Yordania. Militer menjatuhkan hukuman tahanan rumah bagi pria 41 tahun itu.
Pangeran Hamzah bin Hussein. Foto: Salah Malkawi/Getty Images
Alasannya begitu sumir, Pangeran Hamzah dianggap mengancam stabilitas dan keamanan negara.
Pangeran Hamzah sempat melawan perintah tersebut. Namun, Pangeran Hamzah tiba-tiba berubah pikiran. Dia menegaskan akan setia pada sang kakak tirinya, Raja Abdullah II.

Siapa Pangeran Hamzah?

Pangeran Hamzah bin Hussein dan istrinya Putri Basma. Foto: KHALIL MAZRAAWI / AFP
Keluarga Kerajaan Yordania sangat istimewa. Sebab, mereka merupakan garis lurus keturunan dari Nabi Muhammad.
Pangeran Hamzah lahir di ibu kota Yordania, Amman, pada 29 Maret 1980. Dia adalah adik tiri dari Raja Abdullah II.
Mereka berasal dari satu ayah, yaitu eks Raja Yordania, Raja Al Hussein I. Ibu Pangeran Hamzah adalah istri keempat Raja Al Hussein, Ratu Noor.
Raja Yordania, Abdullah II. Foto: Getty Images
Sedangkan ibu Raja Abdullah II adalah istri kedua dari Raja Al Hussein I, Puteri Muna.
ADVERTISEMENT
Pada 1999, Raja Al Hussein meninggal dunia. Raja Abdullah lalu diangkat jadi raja baru di Yordania. Pangeran Hamzah mendapat gelar Putra Mahkota.
Penunjukan Abdullah sebagai raja mengejutkan Yordania ketika itu. Sebab, Raja Al Hussein dikenal mendukung Pangeran Hamzah menjadi raja baru di antara 11 anaknya dari empat istri.

Gelar Putra Mahkota Dicopot

Pangeran Hamzah bin Hussein. Foto: KHALIL MAZRAAWI / AFP
Waktu berjalan cepat usai Raja Al Hussein meninggal dunia. Tepatnya pada 2004, Raja Abdullah mencopot gelar Putra Mahkota Pangeran Hamzah.
Gelar itu kemudian diberikan ke anak tertuanya, Al Hussein bin Abdullah II, yang kini berusia 26 tahun.
Ketika itu Raja Abdullah tidak membeberkan alasan kenapa mencopot gelar Putra Mahkota Pangeran Hamzah. Dia hanya menyebut, membebaskan Pangeran Hamzah dari posisi yang bisa membuatnya terkendala dalam menjalankan misi atau tanggung jawab Kerajaan yang dipercayakan pada masa depan.
ADVERTISEMENT
Keputusan Raja Abdullah sontak membuat Yordania kembali bergejolak. Raja Abdullah dinilai mencopot gelar karena ingin mengkonsolidasikan kekuasaan.

Kritikus Kerajaan dan Sosok Sederhana yang Religius

Pangeran Hamzah bin Hussein dan Putri Noor. Foto: MOHAMMED KESWANY / AFP
Usai dicopot dari jabatan, sebenarnya Pangeran Hamzah tidak pernah menyatakan konflik terbuka dengan sang kakak tiri.
Namun, dalam beberapa kesempatan Pangeran Hamzah mengeluarkan kritik pedas terhadap Kerajaan Yordania. Ia menyebut Yordania saat ini adalah pemerintah korup dan gagal manajemen.
"Kesejahteraan warga ada di urutan kedua usai kepentingan pribadi, keuangan, dan korupsi lebih penting dari pada hidup 10 juta rakyat," kata Hamzah.
Pernyataan dan manuver Pangeran Hamzah memang membuat Yordania terguncang. Bagaimana tidak, Pangeran Hamzah adalah sosok populer di mata masyarakat.
Hamzah dipandang sebagai pria religius dan sederhana. Hubungan dengan rakyat Yordania begitu baik dan hampir tak berjarak. Sebagian besar warga Yordania melihat Pangeran Hamzah sebagai gambaran nyata almarhum Raja Hussein.
ADVERTISEMENT