Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Siapa Saud Al-Qahtani yang Diduga Perintahkan Bunuh Jamal Khashoggi
23 Oktober 2018 11:37 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 30 Mei 2022 12:56 WIB
ADVERTISEMENT
Perintah pembunuhan Jamal Khashoggi disebut disampaikan lewat aplikasi Skype di ponsel. Perintah itu keluar dari mulut Saud al-Qahtani, penasihat media Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS).
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap dalam laporan Reuters yang mengutip sumber orang dalam pengadilan Saudi, Selasa (23/10). Qahtani adalah satu dari lima pejabat Saudi yang dipecat karena dianggap terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Sebanyak 18 orang lainnya ditangkap, 15 di antaranya diyakini algojo di Konsulat Saudi, Istanbul.
Sumber Reuters mengatakan, Qahtani hadir di ruang Konsulat dan bertemu Khashoggi melalui sambungan video Skype di ponsel.
Menurut sumber Reuters yang merupakan pejabat tinggi Saudi dan memiliki akses ke info intelijen dan pengadilan tinggi Saudi, dan sumber-sumber penyidik Turki yang memiliki rekaman suara di Konsulat, Qahtani melancarkan caci maki melalui Skype, dibalas oleh Khashoggi dengan cara yang sama.
Menurut sumber intelijen Turki, di saat itulah Qahtani memerintahkan pembunuhan Khashoggi. "Bawakan kepala anjing itu," bunyi perintah Qahtani seperti ditirukan oleh intelijen Turki kepada Reuters.
ADVERTISEMENT
Penasihat hukum kerajaan Saudi
Menurut artikel di Arab News pada Juni lalu, Qahtani lahir di Riyadh pada 7 Juni 1978. Dia menempuh pendidikan di Riyadh dan mendapat gelar sarjana hukum dari King Saud University.
Dia pernah menempuh pendidikan di Angkatan Udara Kerajaan Saudi dan lulus dengan pangkat sersan. Kemudian dia dipromosikan menjadi kapten sebelum menempuh pendidikan Naif Arab University for Security Sciences (NAUSS) dan mendapat gelar master untuk hukum kriminal.
Qahtani bukan orang sembarangan di kerajaan Saudi. Sebelum menjadi penasihat media untuk MbS, Qahtani pernah menjadi penasihat hukum bagi putra mahkota Saudi ketika itu Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud pada 2003.
Kariernya moncer sebagai penasihat kerajaan dan pengadilan Saudi. Dia juga dianggap salah satu tokoh Saudi yang paling aktif dan berpengaruh di Twitter.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, dia meluncurkan tanda pagar #TheBlacklist ketika Saudi berseteru dengan Qatar. Melalui tagar itu, Qahtani menyerukan warga Saudi menyebutkan nama para pendukung Qatar.
Penculikan Hariri
Dia menjadi eksekutor operasi intelijen internasional dan sangat loyal pada MbS. Salah satu kasus yang dipimpinnya, menurut sumber Reuters, adalah penculikan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri pada 2017.
Ketika itu Hariri diculik dan dibawa ke Saudi karena dianggap gagal menyampaikan pesan kepada Ayatullah Ali Khamenei untuk tidak ikut campur dalam konflik di Lebanon dan Yaman.
Menurut tiga sumber Reuters, Hariri disekap di sebuah ruangan dan dipukuli. Qahtani hadir ketika itu dan memaki-makinya. Dia juga memerintahkan Hariri mundur sebagai PM Lebanon. Hariri berhasil dibebaskan setelah desakan internasional, khususnya intervensi Presiden Prancis Emmanuel Macron.
ADVERTISEMENT
Membujuk Khashoggi Pulang
Setidaknya tiga kawan Khashoggi kepada Reuters mengatakan Qahtani terus membujuk jurnalis 59 tahun itu untuk kembali ke Saudi setelah dia mengasingkan diri di Amerika Serikat tahun lalu.
Dalam rayuannya, Qahtani mengatakan Khashoggi masih merupakan orang yang dihormati dan akan mendapat jabatan tinggi di pemerintahan jika dia pulang.
Kepada kawannya, Khashoggi mengatakan Qahtani berbicara sangat lembut dan sopan kepadanya. Tapi Khashoggi mengaku tidak percaya dan menolak pulang.
"Jamal mengatakan kepada saya, 'dia kira saya akan pulang sehingga dia bisa memasukkan saya ke penjara?" kata sumber Reuters.