Siapa Tamu Misterius yang Kunjungi Edhy Prabowo di Rutan KPK?

24 Februari 2021 20:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersiap menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (15/1). Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo diduga menyalahgunakan izin kunjungan secara online yang disediakan KPK. Ia diduga berkomunikasi dengan orang di luar keluarga intinya dan pihak yang boleh berkunjung.
ADVERTISEMENT
Padahal, hal tersebut dilarang dilakukan. KPK hanya memperbolehkan kunjungan online dilakukan untuk keluarga inti saja dan pihak lain yang terdaftar.
Adapun kunjungan online tersebut dilakukan pada 1 Februari 2021 lalu. Kunjungan online Edhy berbarengan dengan stafsusnya Andreau Misanta Pribadi.
Pihak KPK belum merinci siapa yang berkomunikasi dengan Edhy pada hari itu. Namun, pengacara Edhy Prabowo, Soesilo Aribowo, membantah ada prosedur yang dilanggar.
Soesilo menegaskan Edhy Prabowo hanya dikunjungi keluarga dan pengacara. Ia menyebut, kemungkinan yang dimaksud KPK pihak lain yang berkomunikasi dengan Edhy adalah saudara dari Andreau.
"Enggak ada itu, itu kemarin kayaknya saudaranya Andreau," kata Soesilo yang tak menyebutkan rinci identitasnya.
Tetapi, KPK melalui juru bicaranya, Ali Fikri, membenarkan bahwa Edhy menghubungi pihak yang diduga bukan keluarga intinya.
ADVERTISEMENT
"Pihak yang turut hadir dalam kunjungan online dimaksud ternyata tidak tercatat dan terdaftar sebagai bagian dari pihak keluarga para Tersangka," kata Ali.
Juru Bicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri, pada konferensi pers kinerja KPK Tahun 2020. Foto: Youtube/KPK RI
Atas adanya kejadian tersebut, rutan KPK melakukan evaluasi. KPK memperketat kunjungan online untuk Edhy.
"Atas kejadian tersebut, pihak Rutan KPK tentu akan lebih selektif dan aktif memantau pelaksanaan kunjungan online bagi para tahanan di Rutan KPK," pungkas Ali.
Dalam kasusnya, Edhy Prabowo bersama sejumlah tersangka lain diduga menerima suap yang nilainya miliaran rupiah terkait ekspor benih lobster. Uang yang terkumpul di rekening PT Aero Citra Kargo (ACK) yang diduga digunakan sebagai penampung suap mencapai Rp 9,8 miliar.
Uang yang terkumpul diduga digunakan untuk kepentingan Edhy, salah satunya untuk keperluan belanja barang mewah saat berada di Hawaii, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Edhy Prabowo diduga menerima uang Rp 3,4 miliar melalui kartu ATM yang dipegang staf istrinya. Selain itu, ia juga diduga pernah menerima USD 100 ribu yang diduga terkait suap.
Terkait tersangka pemberi suap, KPK baru menjerat satu orang, yakni Suharjito. Ia kini sudah jadi terdakwa sebab tengah menjalani sidang. Ia didakwa menyuap Edhy Rp 2,1 miliar