Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Siaran Berita Iran Diretas Berisi Pesan Ancaman Terhadap Ayatollah Ali Khamenei
11 Oktober 2022 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Peretas mengganggu siaran program berita terkemuka di Iran dengan menampilkana ancaman terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Sabtu (8/10).
ADVERTISEMENT
Peretasan ini dilakukan sebagai dukungan terhadap demonstrasi besar-besaran pascakematian Mahsa Amini yang memasuki minggu keempat.
NBC News melaporkan bahwa sosok Ali Khamenei muncul tiba-tiba dan menginterupsi program berita salah satu TV nasional pada pukul 21.00 waktu setempat. Simbol bidikan tembakan dan api terlihat menghiasi gambar sosok Ali Khamenei tersebut.
Suara pengunjuk rasa yang terus meneriakkan “Matilah Diktator” mengiringi interupsi siaran itu. Tak lama, layar berganti memunculkan foto Mahsa Amini. Kematian Amini memicu gelombang besar demo di Iran.
Mahsa Amini yang berumur 22 tahun meninggal setelah ditahan pada pertengahan September lalu oleh polisi moral Iran. Ia dianggap tidak menggunakan hijab sesuai aturan. Sebelum meninggal dunia, Amini diduga mengalami tindak kekerasan selama ditahan oleh polisi moral hingga ia mengalami koma selama tiga hari.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Iran Internasional, peretasan tayangan berita itu juga mengandung pesan dalam teks Farsi yang berbunyi: “Darah para pemuda kami ada di tangan Anda,”
"Bergabunglah dengan kami dan bangkit," demikian bunyi pesan lain yang muncul dalam tayangan televisi Iran tersebut.
Kelompok peretas Edalat-e Ali mengaku bertanggung jawab atas interupsi kantor berita nasional itu. Sebelumnya, Edalat-e Ali juga bertanggung jawab atas peretasan situs penyiaran Iran pada awal tahun ini.
Sebelumnya, kelompok peretas 3ackd0or juga menerbitkan foto dan informasi pribadi para polisi moral yang dinilai bertanggung jawab atas kematian Mahsa Amini. Mereka adalah Fatameh Gurban Hosseini, Parastu Safari, Ali Khushnamond, dan Enayatullah Rafiei.
Iran International melaporkan bahwa 3ackd0or turut membagikan secara terbuka informasi pribadi mereka, termasuk alamat, nomor akta kelahiran, tanggal lahir, nama orang tua dan kota asal mereka berempat.
ADVERTISEMENT
Sedangkan gelombang demonstrasi terus terjadi di berbagai kota di Iran. Untuk meredam massa, pemerintah menggunakan berbagai bentuk kekerasan yang mengakibatkan 90 nyawa pengunjuk rasa melayang.
Penulis: Thalitha Yuristiana.