Siber TNI Telusuri Dugaan Peretasan Data BAIS yang Dijual di Dark Web

26 Juni 2024 13:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar di Lanud Halim, Jakarta, Jumat (29/3/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar di Lanud Halim, Jakarta, Jumat (29/3/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus peretasan belakangan ini banyak terjadi di Indonesia. Data milik Badan Intelejen Strategis (BAIS) TNI diduga turut menjadi korban.
ADVERTISEMENT
Informasi dugaan peretasan yang dialami BAIS TNI diungkapkan oleh akun X @FalconFeedsio. Peretasan disebut dilakukan oleh pemilik akun MoonzHaxor dalam BreachForums.
MoonzHaxor mengunggah sejumlah data milik BAIS TNI ke BreachForums. Data yang dibocorkan berupa file sampel dan kumpulan data lengkap untuk dijual.
Terkait hal ini, Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan, pihaknya tengah melakukan penelusuran guna mengungkap dugaan peretasan tersebut.
"Terkait account Twitter FalconFeed yang me-release bahwa data BAIS TNI diretas, sampai saat ini masih dalam pengecekan yang mendalam oleh tim siber TNI," kata Nugraha saat dikonfirmasi, Rabu (26/6).
Pelaku peretasan ini sama dengan yang menyerang data milik Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polri. Data INAFIS diduga diperjualbelikan di dark web.
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho mengatakan, pihaknya akan melakukan mitigasi terkait kejadian ini.
"Nanti kita mitigasi, kita cek kembali," kata Sandi di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/6).