Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sibuknya Penghulu di Depok saat Pernikahan Membeludak, Sehari Bisa 5 Tempat
6 September 2023 12:18 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Jumlah penghulu yang sedikit menuai sorotan baru-baru ini. Indonesia disebut-sebut tengah mengalami darurat penghulu.
ADVERTISEMENT
Kemenag mengatakan jumlah penghulu yang tersedia saat ini tak memenuhi kebutuhan jumlah pernikahan.
Kondisi ini dirasakan langsung oleh sejumlah penghulu. Seperti yang diceritakan oleh Kepala KUA Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, sekaligus penghulu, Hj Musa. Dia mengaku cukup kewalahan menangani pernikahan, apalagi saat di akhir pekan.
Menurut Musa, mulanya ada dua penghulu di Kecamatan Pancoran Mas. Namun, usai rekannya mengemban jabatan lain, Musa kini bertugas seorang diri sebagai penghulu.
"Ya (pernikahan) nggak tentu juga, tapi memang kalau lagi banyak di Sabtu atau Minggu ya, itu bisa di atas 5," kata Musa saat ditemui di KUA Pancoran Mas, Rabu (6/9).
"Kita jadwalkan itu antara pernikahan satu dan dua jam. Misal jam 8, satu lagi jam 9, 10, 11. Pelaksanaan setengah jam, kemudian perjalanan ke tempat berikutnya, setengah jam. Tapi kalau padat, penuh, setengah jam-setengah jam (jaraknya). Lari-lari, deh. Tapi kan kita bisa pilih lokasi yang jaraknya nggak jauh," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Musa menerangkan, dari 11 kecamatan di Depok, hanya ada 22 penghulu. Itu pun banyak di antaranya yang bakal pensiun.
Sebab itu, ia sepakat agar penghulu ditambah. Meski ia mengakui di hari biasa, jumlah pernikahan satu hingga dua acara masih bisa ditangani.
"Berkenaan jumlah penghulu di Indonesia, memang berdasar data Kemenag sangat kurang. Di Kota Depok saja juga terasa kurang. Dari 11 kecamatan di Depok itu hanya ada 22," jelasnya.
Musa menyebut, sebagain besar calon pengantin memilih menikah di akhir pekan, Sabtu atau Minggu. Sedangkan di hari-hari kerja masih biasa.
"Sabtu dan Minggu ini lah yang memang membutuhkan tenaga penghulu yang harus cukup. Kalau hari biasa nggak terlalu banyak. Jadi Sabtu dan Minggu terasa kurang," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Menurut Musa, ada tiga tipe KUA yakni A, B, dan C. KUA tipe A dapat melayani 1.000 pernikahan per tahun, tipe B melayani 500-1000 pernikahan per tahun, dan tipe C melayani di bawah 500 pernikahan per tahun.
Tetapi, kurangnya jumlah penghulu saat ini menyebabkan satu penghulu harus melayani kecamatan lain.
"Tipe C cukup 1-2 penghulu, B minimal 3, tipe A 3-4. Jadi kalau dirata-rata pernikahan per minggu, terasa kurangnya," ungkap dia.
"Kalau kita kekurangan penghulu, kelebihan jumlah pernikahan, kita minta di-cover dari KUA lain," tambah dia.
Harus ASN dan Lulusan Ilmu Syariah
Di sisi lain, Musa mengatakan penghulu tak sembarangan dan punya spesifikasi khusus. Penghulu harus merupakan ASN Kemenag dan lulusan Ilmu Syariah.
ADVERTISEMENT
"Syarat penghulu itu, ASN yang diberikan tugas untuk menghadiri dan mencatat peristiwa akad nikah, umat Islam ya. Sudah pasti ASN. Nah untuk tugas fungsinya, ya, tadi hadiri dan catat akad nikah. Penghulu juga tangani wakaf, bimbingan ibadah haji, keluarga sakinah," jelas dia.
"Penghulu sekarang dari Ilmu Syariah, walaupun ada penghulu yang dari ilmu umum karena awal pengangkatannya bisa dari umum. Tapi sekarang harus pakai ijazah Ilmu Syariah," pungkasnya.